TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Penting untuk Tidak Perlu Terobsesi pada Perasaan Bahagia

Sebab mungkin saja menimbulkan penderitaan baru bagimu

pexels.com/Radu Florin

Bahagia, salah satu kata yang paling banyak dicari para manusia di muka bumi ini. Ya, siapa juga sih yang tak ingin merasa bahagia dalam hidupnya? Nah, meski bahagia adalah hak setiap orang, ada baiknya untuk tidak terlalu terobsesi pada perasaan bahagia.

Artinya, kita boleh-boleh saja berusaha mencari kebahagiaan yang kita harapkan, namun sebaiknya jangan pernah terobsesi dan melekat pada perasaan bahagia itu sendiri. Sebab, ada 5 alasan penting untuk tidak terlalu terobsesi pada perasaan bahagia. Penasaran? Yuk kita simak penjelasannya.

1. Perasaan bahagia yang kita rasakan sering bersifat subjektif

pexels.com/Just Name

Arti dan makna bahagia bagi setiap orang itu berbeda-beda. Seandainya ada satu juta orang ditanya tentang arti kebahagiaan, mungkin ada satu juta jawaban berbeda walau mungkin ada jawaban yang mirip dan hampir sama. Ini artinya, kebahagiaan yang kita rasakan seringkali bersifat subjektif tergantung pengalaman dan sudut pandang kita terhadap makna kebahagiaan.

Misalnya, ada orang yang menganggap bahagia itu adalah ketika ia bisa memiliki kekayaan yang melimpah, ada juga yang menganggap bahagia itu adalah ketika ia bisa berbagi kebaikan kepada orang lain, atau mungkin di saat ia bisa membahagiakan orang yang dikasihinya. Nah, karena alasan inilah perasaan bahagia sebenarnya bisa berubah karena sudut pandang kita sendiri.

2. Menghindari penderitaan baru yang seharusnya tidak perlu terjadi

pexels.com/Mike Greer

Ya, karena cara pandang kita punya peran besar dalam menentukan kebahagiaan yang kita rasakan maka cara pandang yang tidak tepat sangat mungkin mengakibatkan penderitaan. Lebih tepatnya adalah penderitaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi dan kita rasakan.

Mungkin sulit diterima, tapi kenyataannya kita sering menderita karena cara atau sudut pandang kita terhadap kebahagiaan itu sendiri. Jadi, dengan berhenti terlalu terobsesi pada kebahagiaan akan membuatmu merasakan ketenangan dan kedamaian yang berarti.

Baca Juga: 5 Alasan Logis Mengapa Hidup Bahagia Itu Gak Melulu karena Cinta

3. Selain bahagia, ada banyak perasaan positif lain yang juga menunggumu

pexels.com/Andrea Piacquadio

Perasaan yang membuat kita merasa lebih baik dan positif tentu sangat banyak, tak selalu hanya berfokus pada rasa bahagia saja. Ada perasaan damai, perasaan cinta, perasaan tenang, perasaan optimis dan masih banyak lagi.

Sehingga jika kita hanya berfokus pada perasaan bahagia saja, kita malah menjadi sering melupakan perasaan positif lain. Seandainya jika saat ini kamu belum merasa bahagia pun, masih ada perasaan lain seperti perasaan optimis yang membuat kamu memiliki keyakinan kuat dan harapan yang positif. Jadi, tetap semangat ya!

4. Perasaan bahagia dan perasaan tidak bahagia itu silih berganti dalam hidup

pexels.com/Daniel Spase

Sejatinya, kehidupan itu tidak pernah pasti dan selalu berubah-ubah. Adakalanya kebahagiaan itu datang dan singgah dalam perasaan kita, ada saatnya pula kebahagiaan itu pergi dan digantikan oleh perasaan-perasaan lain yang menurut kita jauh dari kata bahagia.

Walau perasaan bahagia itu sering bersifat subjektif, tapi kita sepakat kalau umumnya ada hal-hal yang berpotensi menimbulkan perasaan bahagia dan tidak bahagia. Oleh karena itu, dengan tidak terlalu terobsesi pada perasaan bahagia maka kita bisa bersikap netral dan menerima kenyataan dengan lapang dada bahwa kebahagiaan itu silih berganti dalam hidup.

Baca Juga: 5 Tips Menghilangkan Perasaan Tidak Layak saat Berusaha Meraih Impian

Verified Writer

Frederick K

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya