TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Mengelola Emosi ala Teori Schachter-Singer, Praktikkan, ya!

Emosi dan reaksi fisik saling berkaitan

ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/Kelvin Valerio)

Emosi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Terlepas dari jenis emosi apa yang kamu rasakan, penting untuk dapat mengelolanya dengan bijaksana.

Salah satu teori yang dapat membantumu dalam mengelola emosi adalah teori Schachter-Singer, yang juga dikenal sebagai teori dua faktor tentang emosi. Teori ini mengajukan bahwa emosi terbentuk oleh reaksi fisik dan interpretasi kognitif terhadap rangsangan eksternal.

Dengan memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip dari teori ini, kamu dapat mengelola emosi dengan lebih efektif dalam berbagai situasi kehidupan. Tanpa berlama-lama, inilah tujuh tips mengelola emosi ala Teori Schachter-Singer yang dapat kamu terapkan!

1. Kenali reaksi fisikmu

ilustrasi menyentuh bayangan di cermin (pexels.com/Jenna Hamra)

Dalam teori Schachter-Singer, reaksi fisik adalah langkah pertama dalam proses emosi. Mulailah dengan mengenali reaksi fisik yang muncul ketika kamu merasakan emosi tertentu.

Apakah detak jantungmu meningkat? Apakah kamu merasa gemetar atau berkeringat? Dengan mengenali reaksi-reaksi ini, kamu dapat lebih cepat mengidentifikasi jenis emosi yang sedang kamu alami.

Baca Juga: 5 Tips Agar Terhindar dari Toxic Positivity, Kelola Emosi Negatif!

2. Beri nama pada emosimu

ilustrasi menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setelah mengenali reaksi fisik, langkah berikutnya adalah memberi nama pada emosi yang kamu rasakan. Hal ini sejalan dengan tahap interpretasi kognitif dalam teori Schachter-Singer.

Cobalah untuk mengidentifikasi apakah kamu sedang merasa marah, sedih, gembira, atau mungkin campuran dari beberapa emosi. Dengan memberi nama pada emosi, kamu dapat lebih fokus pada langkah selanjutnya yaitu interpretasi.

3. Lakukan interpretasi kognitif

ilustrasi merenung (pexels.com/Masha Raymers)

Interpretasi kognitif adalah inti dari teori Schachter-Singer. Kamu memiliki kendali atas bagaimana kamu mengartikan rangsangan eksternal yang memicu emosi.

Misalnya, jika kamu merasa cemburu karena melihat pasanganmu berbicara dengan seseorang yang lain, cobalah untuk tidak langsung mengasumsikan hal negatif. Berikan dirimu peluang untuk menginterpretasikan situasi dengan lebih rasional. Mungkin saja mereka sedang membahas sesuatu yang tidak terkait hubungan kalian.

4. Pertimbangkan konteks sosial

ilustrasi perkumpulan sosial (pexels.com/Lisa Fotios)

Teori Schachter-Singer menggarisbawahi pentingnya konteks sosial dalam mengelola emosi. Kamu tidak sendirian di dunia ini dan tindakan serta kata-kata orang lain dapat berdampak pada emosimu.

Sebelum bereaksi terlalu cepat terhadap suatu rangsangan, pertimbangkan konteks sosialnya. Mungkin saja ada alasan yang dapat menjelaskan perilaku orang lain yang sebelumnya terlihat mengganggu.

5. Cari dukungan sosial

ilustrasi dukungan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam teori ini, dukungan sosial juga memiliki peran penting dalam mengelola emosi. Kamu tidak perlu merasa harus menghadapi emosi sendirian.

Saat kamu merasa emosi mulai menguasaimu, carilah teman atau keluarga yang dapat mendengarkan dan memberikan dukungan. Berbicaralah tentang apa yang sedang kamu rasakan, karena berbicara dapat membantu mengurangi intensitas emosi yang dirasakan.

6. Kendalikan respons fisik dengan teknik relaksasi

ilustrasi meditasi (pexels.com/Natalie Bond)

Bagian fisik dari teori Schachter-Singer menekankan peran respons fisik dalam emosi. Jika reaksi fisikmu terlalu kuat, seperti detak jantung yang cepat atau perasaan gelisah, kamu dapat menggunakan teknik relaksasi. Teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga adalah beberapa cara yang dapat membantu menenangkan respons fisik emosionalmu.

Baca Juga: 5 Cara Kelola Emosi untuk Menghadapi Berbagai Situasi

Verified Writer

Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya