TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Kamu Seorang Toxic Perfectionism, Gak Toleran!

Kamu gak toleran dengan kesalahan orang lain, maksa melulu!

ilustrasi perempuan (unsplash.com)

Perfeksionis merupakan sifat dasar manusia yang menginginkan segala hal terlihat sempurna. Biasanya, seorang perfeksionis mudah dijumpai dengan standar yang tinggi terhadap apapun. Tentu hal ini akan menjadi baik jika masih dalam batasan.

Namun, seandainya kamu merasakan hal yang berbeda, seperti sering menyalahkan diri sendiri saat targetmu tidak sesuai, hingga tidak memiliki empati karena menggilai kesempurnaan. Mungkin saja kamu mengalami toxic perfectionism.

Untuk meyakinkan bagaimana seorang toxic perfectionism, simak melalui tujuh hal ini dan periksa apa itu sesuai denganmu.

1. Memiliki target hidup yang berbeda dari kebanyakan orang 

ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/@linkedin)

Mudah saja untuk mengaitkan seorang dengan toxic perfectionism terhadap target yang dimiliki. Biasanya, kamu memiliki target yang detail mengenai suatu hal. Bagimu, apa yang ditargetkan harus berbeda dari orang lain.

Begitulah cara kamu dalam berpikir, untuk selalu menjadi di atas rata-rata orang kebanyakan. Untukmu they aren't good enough, tidak ada pengecualian dalam hal apapun dalam membuat target yang tinggi.

2. Tidak pernah menunjukkan sisi lemah, walaupun itu hal yang normal, lho

ilustrasi perempuan takut (pexels.com/@karolina-grabowska)

Poin berikutnya dibuktikan dengan caramu dalam menghabiskan waktu yang hanya untuk hal produktif. Kamu tidak pernah membiarkan orang lain mengetahui sisi lemah yang sebenarnya adalah normal, seperti saat kamu sedang menangis atau sekadar bersantai.

Selalu menjunjung semboyan you are what you achieve, membuatmu selalu ingin menunjukkan bagaimana cara kamu meraih setiap mimpi, termasuk melalui media sosial.

3. Memaksakan diri untuk selalu tampil sempurna 

ilustrasi perempuan (unsplash.com)

Tidak hanya dari bagaimana caramu berpikir, toxic perfectionism yang ada pada dirimu juga terlihat dari bagaimana kamu ingin dinilai orang lain melalui caramu tampil. Bukan selalu soal outfit yang kamu kenakan, hal lain seperti teknologi juga tak ingin ketinggalan.

Gaya hidup yang terkadang terkesan memaksakan kamu pilih agar dinilai 'wah' oleh orang lain. Padahal, di sisi lain, setiap orang memang memiliki ketidaksempurnaan agar selalu bersyukur.

Baca Juga: 5 Hal Ini Sering Membuatmu Stres? Tandanya Kamu Perfeksionis!

4. Terkesan sering menunda pekerjaan  

ilustrasi perempuan (unsplash.com)

Mengalami kesulitan untuk memulai sesuatu, sering terjadi pada orang dengan toxic perfectionism. Alasannya tidak lain adalah terlalu banyak pertimbangan dan ketakutan untuk memulai sesuatu, hingga setiap hal bisa menjadi terbengkalai.

Dalam mengambil sebuah keputusan, kamu cenderung menjadi over analyze dan mengkhawatirkan apa yang belum terjadi. Perlu kamu sadari, bahwa hal seperti itu berada di luar kendalimu.

5. Tidak pernah melakukan sesuatu dengan tulus 

ilustrasi perempuan (unsplash.com)

Poin berikutnya adalah kamu yang tidak pernah dengan tulus melakukan apapun. Segala yang kamu lakukan, semata hanya untuk mempertahankan image baikmu. Kamu tidak pernah mau memikirkan bagaimana situasi orang lain, karena kamu didominasi oleh self oriented yang terlalu besar.

6. Terlalu memikirkan bagaimana penilaian orang lain terhadapmu 

ilustrasi perempuan (unsplash.com)

Berhubungan dengan poin sebelumnya, orang dengan toxic perfectionism selalu sibuk memikirkan bagaimana cara orang lain menilai dirinya.

Hal sederhanapun akan menjadi sebuah masalah besar untukmu, jika tidak sesuai dengan standarmu. Kamu tidak pernah benar-benar hidup untuk dirimu sendiri, sebaliknya apa yang dipikirkan orang lain mengenaimu akan menjadi urusanmu!

Baca Juga: 5 Masalah Ini Sering Dihadapi Orang Perfeksionis, Tak Selamanya Baik

Verified Writer

Daisy

Sky doesn't explain itself high

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya