TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Jangan Langsung Bilang ‘Munafik’ Saat Berbeda Pandangan

#PanjatPoin Jangan-jangan kamu sendiri yang munafik!

independent.co.uk

Di lingkungan pertemanan sosial dan pekerjaan, kamu pasti sering menjalin komunikasi dengan banyak karakter. Tak semuanya ‘sreg’, kamu juga pasti pernah memberikan label-label tertentu pada lingkungan sosial. Tak jarang kamu menganggap mereka tak baik dengan langsung menyebut mereka munafik karena berbeda pandangan denganmu.

Eits, selami lebih dalam karakter mereka sebelum kamu menyebut lingkungan sosial kamu dengan munafik ya? Berikut ini alasan sederhananya yang wajib kamu pahami.

1. Siapa tahu mereka sedang membicarakan ‘kebaikan’-mu di belakang

Pixabay.com/Free-Photos

Jika kamu sering mendengar desas-desus bahwa lingkungan sekitar sering membicarakanmu di belakang, tetap positifkan saja pikiranmu ya? Ingat ya, tidak selamanya orang yang membicarakan orang lain di belakang selalu menjelek-jelekkan sifat dan karakternya.

Bisa jadi mereka sedang membicarakan hal-hal positif dari dirimu dan menjadi inspirasi mereka untuk berbuat kebaikan seperti kebaikan yang pernah kamu lakukan.

2. Pada situasi tertentu, kebanyakan orang biasanya tidak bisa menyesuaikan antara perkataan dan perbuatan

Pixabay.com/jamesoladujoye

Jika kamu menganggap orang yang tidak bisa menyesuaikan pikiran dan perbuatannya sebagai orang munafik, mulai sekarang berhenti berpikiran seperti itu ya? Pada situasi tertentu, orang bisa saja melakukan sebuah hal yang tak pernah dikatakannya, atau tak melakukan apa yang sudah diucapkannya.

Yang penting masih dalam koridor positif, tak melakukan apa yang dikatakan bukan berarti mereka munafik karena kepentingan dan urusan setiap orang berbeda-beda.

Baca Juga: 5 Tanda Nyata Jika Kamu Dikelilingi Orang-orang Munafik

3. Bukan tak menepati janji, siapa tahu mereka sedang terjebak dalam ‘urusan mendesak’

Pixabay.com/Free-Photos

Saat sudah ‘berjanji’, pada umumnya kebanyakan orang memang biasanya sudah berniat dalam hati untuk menepati. Namun, karena urusan manusia sangat kompleks, bisa saja mereka menunda janjinya ketika ada urusan mendesak yang tiba-tiba datang

Jangan langsung menjuluki mereka dengan munafik karena niat mereka menepati sudah ada dalam pikiran namun terhalang oleh keperluan mendesak dan mendadak.

4. Psst, tak mengapa lho ‘berbohong untuk kebaikan’

Pixabay.com/MelanieSchwolert

Jangan menyamaratakan orang yang gemar berbohong sebagai orang munafik ya? Dalam situasi tertentu, orang bisa saja melakukan kebohongan dengan tujuan untuk kebaikan. ‘berbohong untuk kebaikan’ bisa saja kamu alami saat berada dalam situasi mendesak yang tak bisa kamu hindari.

Misalnya: berbohong untuk mendamaikan dua pihak yang berselisih, berbohong untuk menyelamatkan nyawa orang, berbohong untuk menyenangkan hati orang lain, dan sebagainya.

Baca Juga: 5 Tanda Kuat Kalau Kamu Punya Sahabat yang Munafik, Jangan Tertipu Ya!

Verified Writer

Iip Afifullah

Someone

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya