TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Kamu Mudah Menyalahkan Keadaan Saat Merasa Sakit Hati

#IDNTimesLife "Seolah hidup ini gak adil..."

ilustrasi orang sedih (pexels.com/Alex Green)

Peristiwa di dalam kehidupan tentu sangat beragam. Ada kalanya kita merasa senang, ada pula saatnya kita ditimpa kesedihan. Terkadang musibah-musibah yang kerap kita alami dalam kehidupan erat kaitannya dengan perasaan sakit hati.

Ketika hal itu terjadi, banyak orang yang mengambil jalan pintas dengan menyalahkan apa yang ada di sekitar sebagai bentuk protesnya, bentuk luapan emosi, atau bentuk responsnya terhadap garis hidup yang kerap dianggap tak adil.

Pernahkah kamu berpikir mengapa orang yang mengalami kesedihan hingga berujung sakit hati mudah menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain atau bahkan takdir itu sendiri? Ternyata ada jawabannya, lho. Berikut akan dijelaskan sebab-sebab mengapa hal tersebut bisa terjadi. Simak, ya!

1. Rasa sakit hati yang kamu alami begitu besar

ilustrasi orang tertekan (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika kesedihan yang kamu alami begitu dalam, maka sangat sulit bagimu untuk melupakannya. Kamu cenderung memilih untuk berlama-lama dengan rasa sakit hati itu.

Bukan karena keinginan dalam diri, namun karena nyatanya tak mudah menghilangkan sakit hati yang begitu besar. Sehingga, kamu memilih haluan lain dengan menyalahkan keadaan karena ketidakterimaan atas porsi sakit hati yang kamu alami tersebut. 

Baca Juga: 7 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Ketika Teman Sedang Sedih 

2. Kamu tak menyadari bahwa sakit hati itu sebenarnya berasal dari diri sendiri

ilustrasi orang cemas (unsplash.com/Joshua Rawson-Harris)

Banyak orang yang belum paham bahwa rasa sakit hati bisa diakibatkan oleh ulah diri sendiri. Berawal dari sebuah ekspektasi yang berlebih kemudian tecipta realita yang tak sesuai harapan, itulah awal mula dari kemunculan rasa sakit hati.

Orang yang sakit hati cenderung tidak mampu mengontrol ekspektasi dan harapan. Oleh karena itu, wajar saja apabila mereka lebih mudah menyalahkan keadaan daripada introspeksi diri.

3. Pola pikir keliru yang kamu terapkan mengenai rasa sakit hati

ilustrasi orang murung (unsplash.com/Stacey Gabrielle)

Sakit hati erat kaitannya dengan perasaan yang tidak mengenakkan. Sehingga, banyak yang memandangnya sebagai suatu hal negatif; hal buruk, yang tak diharapkan kehadirannya. Pola pikir demikian yang kerap tertanam dalam kehidupan sehari-hari.

Padahal jika kamu bisa memandangnya dari perspektif yang berbeda; bahwa di balik rasa sakit pun pasti akan ada kebahagiaan setelahnya, maka dapat dipastikan kamu bisa menahan diri untuk menyalahkan keadaan.

4. Kamu memiliki kebiasaan selalu menganggap diri sendiri yang paling menderita saat mendapat musibah

ilustrasi orang sedih (pexels.com/Alex Green)

Kepercayaanmu terhadap asumsi seperti pada poin keempat ini justru sebenarnya bisa menjatuhkan. Pola pikir yang kamu pelihara akan menentukan tindakan dan kebiasaan.

Jika demikian, maka kamu akan cenderung mengasihani diri secara terus-menerus. Kemudian, kamu juga menganggap bahwa dirimu sebagai korban yang diperlakukan dengan tidak baik oleh keadaan yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Hati-Hati, 5 Sifat Ini Membuat Orang Lain Jadi Malas Berteman denganmu

Verified Writer

Izah Cahya

Menulis untuk menghidupkan -do the best- ig : @izahcahya_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya