TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Membatasi Obrolan dengan Orang Lain tentang Kehidupan Pribadi

Biar gak oversharing

ilustrasi obrolan yang bijak (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dalam proses interaksi sosial tentu melibatkan aktivitas percakapan antar dua orang atau lebih. Ada beragam topik obrolan yang bisa dilakukan. Namun terkadang kita perlu memahami bahwa tak semua hal mengenai kehidupan pribadi bisa dibagikan kepada orang lain.

Sebab, tindakan oversharing dalam obrolan bisa mendatangkan dampak buruk. Misalnya, kita tak lagi memiliki privasi tentang diri sendiri lantaran orang lain dengan mudah mengetahuinya. Atau, yang lebih berbahaya dari sikap oversharing yakni membuka peluang bagi orang yang tidak bertanggung jawab dalam mengakses informasi mengenai kita. Sehingga kita perlu secara cermat membuat batas obrolan pada orang lain yang nenyangkut kehidupan pribadi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.

Baca Juga: 3 Ide Obrolan Ringan dengan Orangtua Pacar di Hari Lebaran

1. Mempersiapkan beragam opsi topik obrolan

ilustrasi mengobrol dengan nyaman (pexels.com/Ivan Samkov)

Sejatinya dalam percakapan, ada beragam topik yang bisa dibahas. Tak melulu soal kehidupan pribadi satu sama lain. Sehingga agar kita tak oversharing mengenai hal pribadi, kita perlu mempersiapkan beragam topik sebelum memulai percakapan.

Misalnya kita bisa berdiskusi mengenai kesehatan, hobi, fashion, musik, dan masih banyak lagi. Bukan berarti membahas persoalan pribadi tak diperbolehkan. Hanya saja kita perlu mengetahui takarannya supaya tidak terlalu berlebihan guna menjaga privasi diri sendiri.

2. Jangan hanya menjawab, namun juga sesekali mengajukan pertanyaan

ilustrasi mengajukan pertanyaan dalam obrolan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika dalam obrolan kita merasa tidak nyaman saat membicarakan kehidupan pribadi, maka kita berhak untuk mengganti topik. Kita bisa menerapkan trik untuk mengatasinya. Yakni dengan mengajukan pertanyaan kepada lawan bicara akan membuat arah percakapan mengalami perubahan.

Jadi dalam obrolan kita tak boleh terlalu pasif dengan hanya menjawab atau menanggapi saja. Pastikan kita juga memberikan pertanyaan pada lawan bicara sebagai bentuk antusiasme terhadap obrolan yang sedang berlangsung. Di sisi lain, tindakan tersebut juga bisa membuat kita lebih mengenalnya.

Baca Juga: 5 Topik Orbolan yang bisa Membuat Pacarmu Minder, Hindari!

3. Ketika menjawab pertanyaan dari orang lain, pastikan kita tidak terburu-buru

ilustrasi seseorang bijak dalam merespons obrolan (pexels.com/fauxels)

Dalam menjalin komunikasi kita perlu memperhatikan privasi diri sendiri. Sehingga ketika kita menjawab pertanyaan dari orang lain, pastikan tidak tergesa-gesa. Pastikan kita ambil jeda sesaat guna memikirkan respons yang tepat sehingga mampu mempertimbangkan hal mana yang perlu dibagikan.

Meski keterbukaan dalam sebuah relasi dapat membangun koneksi, namun terlalu banyak bicara juga bisa memberikan dampak kurang baik. Jadi, jangan sampai respons kita terlalu berlebihan. Secukupnya saja, asal tetap mengandung makna di dalamnya.

4. Sebelum mulai obrolan, pahami dengan baik tujuan kita membicarakan suatu hal

ilustrasi obrolan yang bijak (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sejatinya tidak semua orang berhak mengetahui cerita kehidupan kita. Maka, kita perlu selektif dalam memilih teman cerita. Jangan sampai kita bercerita banyak hal mengenai kehidupan pribadi pada semua orang yang kita temui.

Tindakan untuk mengurangi oversharing salah satunya yakni dengan memahami tujuan pembicaraan. Jadi setiap hal yang kita katakan ada baiknya punya arah yang jelas. Sehingga, kita akan selalu mengarahkan obrolan kepada hal yang masih selaras dengan konteks, tanpa melebar ke beragam hal yang sebenarnya tidak perlu dibicarakan.

Verified Writer

Izah Cahya

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya