TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cast Pretty Little Liars Ungkap Pengalaman Hadapi Cyber Bullying

Ternyata, semua pernah mengalaminya lho!

instagram/pllindonesia

Serial Pretty Little Liars Indonesia mengangkat tema cyber bullying, yang kini cukup marak di Indonesia. Para pemeran serial original VIU ini pun, mengaku pernah mengalami perundungan dengan teknologi digital ini!

Dalam virtual Meet & Greet Cast Pretty Little Liars bersama VIU (20/5), empat aktris pemeran serial adaptasi ini mengungkapkan pengalaman mereka menghadapi cyber bullying. Ternyata, mereka semua pernah menjadi korban perundungan digital ini!

1. Yuki Kato pernah mengalami perundungan saat SD. Namun, ia cenderung cuek dan gak menanggapi perundungan tersebut secara serius

instagram/pllindonesia

"Dulu pas aku SD, aku belum familiar dengan cyber bulying, tapi aku pernah mengalami bullying. Memang itu menyakitkan, tapi balik lagi ke kitanya. Apakah kita mau nelen itu atau mengabaikannya," ungkap Yuki Kato, pemeran tokoh Alissa.

Yuki mengaku sudah mengalami perundungan seperti body shamming, sejak masih SD. Meskipun hal tersebut menyakitkan, ia memilih mengabaikannya. Beranjak dewasa, bentuk body shamming, hujatan, dan cacian tak lagi membuatnya sakit hati.

"Semakin dewasa, cyber bullying pun pernah aku alami. Tapi aku gak anggep itu serius, bahkan aku cuek. Tapi, kalau aku cerita ke orang, mereka bilang, 'Yuki gak boleh gitu! Kamu harus bersuara!' padahal aku gak sakit hati, kok," lanjutnya.

2. Sebagai seorang publik figur, Valerie Thomas sadar bahwa ia harus siap untuk tidak disukai

instagram/valerieethomas

Saking seringnya fenomena cyber bullying saat ini, Valerie Thomas melihat banyak publik figur menganggap hal tersebut biasa. Bahkan, bisa dibilang para publik figur memang harus siap untuk dicaci maki.

"Public figure banyak yang merasa, kalau mereka punya platform sosial media, mereka juga sudah siap untuk di-bully. But, i dont think it's good. Kita buka media sosial untuk bisa memperlihatkan sisi lain kita dan berkomunikasi dengan penggemar," ucap pemeran tokoh Sabrina ini.

Meskipun begitu, ia sadar bahwa dirinya tidak bisa membuat semua orang menyukainya. Namun, ia pun tidak merasa harus menyenangkan semua orang. "Aku tidak butuh banyak orang untuk menyukaiku," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Mengganggu Komunikasi dalam Hubungan, Yuk Dihindari!

3. Sering mendapat cyber bullying, Anya Geraldine justru melihat perundungan tersebut kini bak budaya masyarakat

instagram/pllindonesia

Sebelum terjun ke dunia akting, Anya Geraldine adalah selebgram yang juga sering menjadi korban cyber bullying. Saking seringnya, ia bahkan bisa mengerti alasan-alasan mengapa orang melakukan hal tersebut.

"Bisa aja dia sirik, ikut-ikutan, atau balas dendam. Mungkin, mereka orang-orang yang tertindas di dunia nyata, sehingga mereka melampiaskannya dengan melakukan bullying pada public figure yang sedang bermasalah," ungkap pemeran tokoh Hanna ini.

Tak hanya itu, Anya bahkan melihat cyber bullying kini seumpama budaya yang umum dalam masyarakat. "Terus Ini jadi kayak culture. Kalau ada orang bermasalah, yang lain merasa 'ya sudah gak apa-apa orang kayak gitu di-bully'," tuturnya.

4. "Hurt people, hurt other people." Shindy Huang justru merasa kasihan dengan para pelaku cyber bullying

instagram/pllindonesia

Mendukung pernyataan Anya dan Valerie, Shindy melihat banyak pelaku cyber bullying sesungguhnya orang-orang yang tersakiti juga. Hal inilah yang membuatnya kasihan dengan para pelaku.

"I believe that hurt people, hurt other people. Kenapa sampai melukai orang lain? Coba refleksikan sama pengalaman masa lalumu. Apa pernah ada sesuatu yang membuatmu terluka dan mungkin itu belum sembuh?" ujar Shindy, pemeran Aria.

Baca Juga: Punya Tubuh Semampai, 10 Adu Gaya Mikha Tambayong Vs Yuki Kato

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya