TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara yang Kurang Baik untuk Menyalurkan Amarah, Jangan Ditiru!

Mana yang lebih baik, memendam amarah atau melampiaskannya?

ilustrasi marah (pixabay.com/yongendras31)

Sebagai manusia, kita pasti pernah merasakan marah. Marah pada seseorang, marah pada keadaan, atau bahkan marah pada diri sendiri. Ketika sedang marah, sebagian orang lebih memilih untuk mengontrol amarahnya supaya tidak terlihat oleh orang lain.

Sebagian juga berpendapat jika amarah merupakan perasaan yang harus dikeluarkan. Hal ini sebenarnya sah-sah saja. Sayangnya, beberapa orang justru melampiaskan emosinya dengan berbagai cara yang kurang baik. Cara-cara seperti apakah yang dimaksud?

1. Berteriak kencang secara tidak terkendali

ilustrasi berteriak tanpa kendali (pixabay.com/Tumisu)

Sebagian orang marah mungkin merasa lebih baik ketika mereka mengeluarkannya melalui teriakan sekuat tenaga. Namun hal ini sebaiknya tidak terlalu sering kamu lakukan. Apalagi jika kamu tidak bisa mengendalikan teriakanmu itu.

Perlu kamu tahu bahwa berteriak juga memerlukan tenaga yang cukup besar. Alih-alih merasa lebih baik, tubuhmu justru akan merasa lebih letih dari seharusnya. Berteriak tanpa kendali juga bisa membuatmu tidak rileks dan tidak bisa berpikir menurut akal sehat.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Meluapkan Amarah, Tahan Dulu!

2. Merusak barang-barang yang dimiliki

melempar gawai elektronik ketika marah (freepik.com/8photo)

Cara lain yang kurang baik dilakukan untuk meredakan amarah adalah merusak barang di sekitar. Ketika pikirannya dikuasai gejolak amarah, sikap seseorang cenderung lebih agresif. Mereka tanpa pikir panjang akan melakukan yang dirasa sejalan dengan amarah itu.

Tidak ada jaminan bahwa amarahmu akan mereda setelah kamu merusak barang lain. Belum lagi jika kamu malah merusak barang milik orang lain. Kamu hanya akan menambah konflik dengan orang lain dan menjadikan emosimu semakin tidak terkontrol.

3. Mencela orang lain yang tidak bersangkutan

bukan hal yang baik jika kamu melimpahkan emosimu pada orang lain (pexels.com/Alex Green)

Ketika emosimu memuncak, kamu terkadang tidak bisa mengendalikan ucapan dan tindakanmu. Orang-orang di sekitarnya pun terkadang bisa menjadi korban dari kekesalanmu, yang rasanya ingin segera kamu keluarkan dari isi hati.

Mengumpat pada orang lain tidak akan memberikan solusi bagi masalahmu. Kamu justru akan membuat konflik-konfilk baru. Kalaupun kamu merasa kesal pada orang itu, beritahukanlah dengan kepala yang dingin. Tanpa perlu emosi, kamu bisa katakan hal-hal yang membuatmu kesal dan jelaskan apa yang kamu harapkan agar tidak terulang lagi.

4. Mengonsumsi alkohol hingga mabuk

minum alkohol ketika sedang marah (freepik.com/Racool_studio)

Minuman beralkohol masih menjadi pelarian bagi sebagian orang untuk melepaskan pikiran dan emosinya yang sudah penat. Sebagian merasa bahwa minuman ini bisa membuat mereka lupa akan masalah yang mereka hadapi.

Kenyataannya, alkohol hanya memberikan efek menyenangkan pikiran, yang bersifat sesaat. Rasanya tidak tepat bila kamu harus bergantung pada kandungan alkohol untuk menciptakan ketenangan hati. Justru sebaliknya, jika dikonsumsi berlebihan, senyawa pada alkohol bisa mengganggu fungsi hati dan otak.

Baca Juga: Anger Management: 7 Cara Efektif Mengelola Amarah Jadi Lebih Stabil

Verified Writer

Leonaldo Lukito

Berbagi Pikiran dan Rasa melalui Padanan Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya