Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Para penggemar buku dan film Harry Potter tentu gak asing dengan kelompok Slytherin. Slytherin adalah salah satu dari empat asrama di sekolah sihir Hogwarts yang identik dengan sifat licik dan ambisiusnya. Karena sifat alami mereka inilah penyihir dari Slytherin kerap diidentikkan sebagai orang yang jahat.
Apalagi, penggemar Harry Potter pasti tahu bahwa asrama Slytherin melahirkan dua penyihir paling jahat yaitu Lord Voldemort dan Gellert Grindelwald. Karena itu, banyak penyihir muda yang tidak mau masuk ke asrama Slytherin, salah satunya Harry Potter. Walau sudah memberi kesan buruk, sebenarnya ada sikap positif Slytherin yang patut untuk kita tiru. Apa saja, sih? Yuk, simak ulasan berikut ini!
1. Cerdik
potret penyihir Slytherin (dok. Warner Bros/Harry Potter) Topi seleksi mengatakan bahwa Slytherin adalah tempat untuk orang yang cerdik. Cerdik dalam arti selalu punya akal dan ide untuk mengatasi suatu keadaan dan masalah yang timbul. Kalau diperhatikan dengan seksama, para penyihir Slytherin terkenal lebih tenang dalam menghadapi masalah. Namun setelahnya, mereka akan memiliki solusi terbaik atas masalah yang dihadapi.
Menjadi cerdik membantu kita untuk selalu menemukan jalan, sebesar apa pun kesulitan yang kita hadapi setiap harinya. Jadi, menjadi cerdik adalah salah satu sifat baik Slytherin yang perlu ditiru. Mereka gak selalu jahat, bukan?
Baca Juga: 7 Penyihir Terkuat di Film Harry Potter, Sulit untuk Dikalahkan!
2. Berambisi
potret penyihir Slytherin (dok. Warner Bros/Harry Potter) Tak ada salahnya menjadi orang yang ambisius. Terpenting adalah bagaimana menyalurkan ambisi kita ke hal yang positif. Ambisi sangat penting kita miliki apalagi untuk mencapai cita-cita yang sudah kita inginkan sejak dulu. Ambisi ibarat bahan bakar yang jadi bekal kita untuk bergerak meraih tujuan hidup.
Dengan memiliki ambisi, kita bisa meraih kesuksesan. Selain itu, sifat ambisius dapat mengatasi segala rintangan karena yang kita fokuskan adalah tujuan. Gimana, kamu termasuk pribadi yang punya ambisi, gak?
3. Berorientasi pada Tujuan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
potret penyihir Slytherin (dok. Warner Bros/Harry Potter) Dengan sifat ambisius yang mereka miliki, saat penyihir Slytherin punya sesuatu yang diinginkan mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Dengan berorientasi kepada tujuan, perjalanan kita akan lebih terarah dan kita jadi tahu apa yang harus dilakukan ke depannya.
Tentu masih ingat saat Draco Malfoy yang mendapat mandat untuk menyingkirkan Professor Dumbledore. Walaupun ia sendiri takut, tapi ia selalu berlatih untuk fokus pada misinya dan berorientasi pada tujuan. Ia berusaha untuk menyingkirkan segala ketakutan dan kelemahannya kala itu.
4. Dibalik Tampilan Arogan, Ada Hati yang Tulus
potret penyihir Slytherin (dok. Warner Bros/Harry Potter) Sejahat-jahatnya orang, pasti punya sisi baiknya. Walaupun para penghuni asrama Slytherin terkenal dengan sifat arogan dan ambisius, tapi dibalik itu ada hati yang tulus. Professor Snape adalah tokoh yang sejak awal sudah dicap sebagai guru yang jahat, tapi di bagian akhir terungkap bahwa Snape punya cinta yang besar untuk ibu Harry Potter. Dan ternyata ia hanya pura-pura jahat agar bisa melindungi Harry.
Ada juga Leta Lestrange, salah satu penyihir hebat Slytherin di film Fantastic Beast: The Crimes of Grindelwald. Leta juga memiliki sisi lembut dan perasaan sayang yang tulus kepada Newt Scamander. Bahkan dibalik kata-kata yang tegas dan terlihat menakutkan, Leta dengan tulus mengorbankan dirinya untuk pria yang ia cintai dan teman-temannya.
Baca Juga: 10 Karakter Anime yang Cocok Jadi Siswa Slytherin di Hogwarts
