Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semua orang boleh memiliki harapan apa saja. Tanpa harapan, kamu justru akan kehilangan tujuan hidup dan semangat dalam menjalaninya.
Namun, ada yang tak kalah penting dibandingkan harapan yang dimiliki, yaitu apakah kamu cukup dapat bersabar dalam menanti terwujudnya harapan itu? Bila tidak, kamu pasti akan tergoda untuk menemukan jalan pintas yang bisa membuat harapanmu lekas terwujud.
Sekalipun bayangan akan harapan yang cepat menjadi nyata menyenangkan hatimu, sebaiknya hindarilah jalan pintas itu. Berikut ini sejumlah alasan untuk kamu pikirkan dengan jernih, ya!
1. Harapanmu sendiri belum tentu baik
ilustrasi perempuan di jendela (pexels.com/josue Verdejo) Contoh, kamu berharap akan segera menjadi orang sukses. Tampaknya memang positif. Akan tetapi, sebenarnya keinginanmu ini hanya dilandasi oleh dendam pada orang lain yang pernah menghinamu.
Dengan menjadi orang sukses, kamu berharap dapat membuatnya malu. Kalau perlu, kamu akan langsung menghinanya di depan orang banyak agar dia tahu rasanya menjadi kamu saat dahulu dia menghinamu.
Dorongan dendam sampai membuatmu lupa bahwa itu bukanlah perbuatan yang baik. Orang-orang yang tak mengetahui permasalahan kalian di waktu lampau justru akan menyimpulkan kamulah yang jahat karena melakukan penghinaan tersebut.
2. Kamu lebih perlu meningkatkan skill
ilustrasi pemain musik (pexels.com/Charles Parker) Harapanmu barangkali terkait cita-cita tertentu. Seperti kamu ingin menjadi musisi ternama. Untuk harapan sebesar ini, sudah pasti modal skill-mu juga kudu gak main-main.
Bukankah tidak ada musisi ternama yang kemampuannya dalam bermusik hanya ala kadarnya? Tentu skill mereka di atas rata-rata. Oleh karena itu, bukannya mencari jalan pintas, tugasmu yang utama sesungguhnya ialah meningkatkan skill yang dibutuhkan.
Baca Juga: 5 Harapan saat Pacaran yang Kenyataannya Sulit Diwujudkan
3. Harapan akan terwujud ketika mentalmu juga sudah siap
ilustrasi pria dan piano (pexels.com/Ron Lach) Walaupun secara skill sudah cukup, kalau mentalmu belum siap, biasanya harapanmu juga belum akan menjadi nyata. Bukti dari ketidaksiapan mental misalnya, kamu masih gampang menyombongkan diri.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Belum jadi siapa-siapa saja kamu sudah sombong, apalagi kalau harapanmu untuk sukses sampai terwujud. Pasti kesombonganmu makin parah. Jadi, cobalah mempersiapkan mentalmu di samping meningkatkan skill.
Pupuk sifat rendah hati sejak sekarang. Pahami bahwa setiap harapan yang terwujud bukan semata-mata lantaran usahamu melainkan lebih karena izin dari Tuhan. Juga jangan terlalu cepat puas supaya kamu gak berhenti sampai di situ saja.
4. Jika nekat mencari jalan pintas, risikonya mungkin sangat besar
ilustrasi perempuan di sofa (pexels.com/Fox) Tidak ada pilihan tanpa risiko yang mengikutinya. Risiko dari jalan pintas yang dipilih biasanya lebih besar karena itu bukan cara yang baik. Ketika itu terjadi, harapanmu yang terwujud barangkali menjadi tak berarti lagi.
Misalnya, kamu sukses memiliki kekayaan senilai sekian. Akan tetapi karena caranya gak baik, kamu justru harus mengganti berbagai kerugian yang ditimbulkan oleh tindakanmu. Belum lagi namamu menjadi tercemar untuk selamanya.
Jadi, pikirkan dulu risiko dari setiap jalan yang akan kamu tempuh, ya! Bukan malah mengutamakan nekat sekarang, sedangkan berpikirnya kapan-kapan saja kalau sempat.
Baca Juga: 5 Sumber Kekecewaan ketika Membangun Harapan, Jangan Diulangi