TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak dari Suka Mengiming-imingi Orang Lain demi Tercapainya Tujuan

Kalau dia lebih cerdik, kamu tekor!

ilustrasi menunjukkan iming-iming (pexels.com/Anastasia Lashkevich)

Memberikan iming-iming rupanya tak hanya dilakukan untuk membujuk anak-anak. Kamu pun dapat melakukannya pada teman atau siapa pun agar keinginan dapat tercapai.

Misalnya, ketika kamu ingin seseorang membantu usahamu. Guna membuatnya tertarik, kamu mengiming-iminginya dengan berbagai hal agar dia mau meninggalkan pekerjaannya.

Contohnya seperti mengiming-iminginya gaji lebih besar, beragam bonus serta fasilitas, pembagian keuntungan, prospek karier, dan sebagainya. Boleh-boleh saja hal ini dilakukan, tapi cobalah mempertimbangkan dampak-dampaknya biar kamu gak rugi.

1. Iming-iming yang diberikan melebihi keuntungan yang diperoleh

ilustrasi memberikan iming-iming hadiah (pexels.com/Gustavo Fring)

Siapa yang lebih cerdik dalam tawar-menawar, dialah pemenangnya. Maksudnya, kamu tidak boleh terlalu percaya diri bahwa iming-imingmu akan langsung berhasil menarik hati seseorang.

Dia mungkin tertarik, tapi dia juga penasaran tentang apa lagi yang dapat diperolehnya darimu kalau dia menyetujui permintaanmu. Lumrah untuknya menetapkan harga yang "lebih tinggi" jika tahu kamu tak punya pilihan selain dirinya.

Baca Juga: 5 Cara Bujuk Teman yang Depresi Berat Agar Mau Konsultasi ke Psikolog

2. Jika tak kunjung memenuhi janji, kamu akan dikejar-kejar orang

ilustrasi mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Kesukaan memberikan iming-iming berpotensi membuat kamu dicari banyak orang. Walaupun kamu tidak ingat pernah mengiming-imingi apa saja yang jelas mereka tak bisa melupakannya.

Ini karena mereka telanjur tertarik pada sesuatu yang kamu janjikan. Sedangkan bagimu memenuhi janji selalu terasa berat terlebih pada orang sebanyak itu. Bersiaplah hidupmu menjadi gak pernah tenang.

3. Setelah terbukti ingkar, kamu kehilangan kepercayaan dari orang lain

ilustrasi membuat kesepakatan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Lantaran tak punya pilihan lain seperti dalam poin pertama, kamu bisa saja memberikan terlalu banyak iming-iming hanya agar tujuanmu tercapai. Saat itu, kamu tidak peduli pada caramu nanti dalam menepatinya.

Sampai akhirnya benar-benar mengaku tak dapat memberikan apa-apa yang kamu janjikan sendiri dan hilanglah rasa percaya orang padamu. Meski kamu tidak suka dan merasa berlebihan, beberapa orang barangkali tetap menyebutmu penipu atau pembohong.

4. Kamu kesulitan menemukan orang yang tulus dan bersungguh-sungguh

ilustrasi selfie (pexels.com/Ron Lach)

Semua orang yang mau merapat tidak sungguh-sungguh peduli pada dirimu atau maju mundurnya bisnis yang sedang kamu jalankan. Mereka hanya tertarik pada iming-iming yang kamu janjikan di awal. Akibatnya, kamu pun tak dapat mengharapkan apa-apa dari mereka.

Kinerja yang baik, misalnya. Itu bukan fokus mereka. Pusat perhatian mereka adalah iming-iming itu. Mereka pun selalu dalam keadaan tidak sabar untuk segera mendapatkannya.

Baca Juga: 5 Akibat jika Kamu Terlalu Khawatir Dianggap Pamer di Medsos

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya