5 Etika Membatalkan Janji biar Gak Bikin Orang Kesal, Seperti Apa?
Berlaku pada siapa saja, aturannya sama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Janji adalah utang, benar? Oleh karena itu, kita gak boleh main-main saat berjanji pada siapa pun dan terkait apa pun. Jangan sampai kita merasa enteng saja saat akhirnya gak bisa memenuhinya.
Sembarangan membatalkan janji gak cuma bisa bikin orang jengkel. Namun, bisa juga membuatnya gak respek lagi pada kita. Dalam hubungan kerja, ini bisa fatal banget. Kalau memang harus membatalkan janji, lima etika di bawah ini wajib diperhatikan.
1. Yang pasti harus meminta maaf terlebih dahulu
Kita bisa berjanji pada siapa pun, termasuk pada anak sendiri. Misal, berjanji akan membelikannya sesuatu. Namun ternyata kita gak bisa memenuhinya pada waktu yang telah disepakati.
Apakah sebagai orangtua kita boleh bersikap gak peduli pada perasaan anak? Tentu saja gak boleh. Sekalipun bagi kita janji itu gak penting, seperti hanya janji membelikan mainan, buat anak bisa berarti segalanya.
Kita harus menghargai perasaannya dengan cara tetap meminta maaf. Gak boleh gengsi. Demikian pula untuk pelanggaran atas janji-janji lainnya pada siapa pun.
Baca Juga: Pastikan 5 Hal sebelum Memberi Janji pada Orang Lain
Baca Juga: 5 Saran buat Kamu yang Sering Ingkar Janji dengan Orang Lain
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.