TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Sering Dikhawatirkan Orang Dewasa, Bikin Banyak Pikiran

Bisa bikin cemas sepanjang waktu jika dipendam

ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak hal yang dipikirkan oleh orang dewasa dan kadang bikin pusing. Tidak seperti remaja apalagi anak-anak, orang dewasa kerap tak dapat mengatakan permasalahannya dengan bebas pada orang lain.

Di usia ini, kamu sudah punya rasa sungkan merepotkan orang sekalipun hanya untuk mendengarkan ceritamu. Kamu juga tahu, bahwa semua orang punya problem masing-masing, sehingga rasanya cengeng sekali bila banyak mengeluhkannya.

Meski begitu, sesekali bertukar pikiran dan perasaan baik untuk menjaga kesehatan mentalmu maupun lawan bicara. Kalau masing-masing jujur, membicarakan enam persoalan berikut dapat sangat mengurangi kekhawatiran yang dirasakan.

1. Uang dan pekerjaan

ilustrasi merasa stres (pexels.com/Mikhail Nilov)

Segala hal tentang kehidupan orang dewasa berkutat di soal keuangan. Sedikit saja aliran pemasukan terhambat, kamu akan cemas situasi menjadi kian tak terkendali seiring berjalannya waktu. Kamu takut bulan depan dan seterusnya pendapatan tambah kecil serta gak cukup lagi buat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Masalah keuangan ini tentu berkaitan erat dengan pekerjaan. Jika uang lancar, tetapi ada beberapa masalah dalam pekerjaan saja kamu sudah kurang nyaman. Apalagi saat dua problem tersebut bercampur menjadi satu. Kamu bisa saja mengalami gangguan tidur dan suasana hati yang serius.

Dua hal tadi telah menyita sebagian besar pikiranmu di masa dewasa ini. Kamu bahagia ketika segala sesuatunya berjalan lancar, dan amat gelisah saat salah satu atau keduanya tidak sebaik biasanya.

Baca Juga: 5 Hal Baik yang Bisa Orang Dewasa Tiru dari Sosok Anak Kecil

2. Pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/SHVETS production)

Ada atau tidaknya pasangan sama-sama bisa bikin orang dewasa khawatir. Bagimu yang telah memiliki pasangan, ketenangan yang dirasakan gak sempurna. Ada saja kekhawatiran yang timbul ketika memikirkan pasangan. Masalahnya menjadi masalahmu juga.

Hubungan sedang baik-baik saja tetap sering bikin kamu cemas akan keselamatan dan kesehatannya ketika berjauhan. Hubungan tengah buruk dan ada banyak persoalan makin membuat pikiranmu kacau.

Sementara itu, orang dewasa yang masih menjomblo juga kerap dilanda kecemasan. Bahkan orang yang sebenarnya masih suka sendiri pun lama-lama dapat khawatir gak bakal punya pasangan selamanya. Apalagi orang dewasa yang telah sangat menginginkan menikah, pasti lebih tertekan.

3. Anak

ilustrasi anak-anak (pexels.com/Naomi Shi)

Besarnya rasa sayangmu pada anak membuat berbagai hal tentangnya menjadi sumber kekhawatiran. Paling utama tentu seputar kesehatan dan tumbuh kembangnya. Kemudian persoalan pendidikannya baik di sekolah maupun di rumah.

Terkadang, kamu merasa antara sudah siap dan belum buat membesarkan anak. Apalagi jika anak kedua dan seterusnya lahir tanpa direncanakan sebelumnya. Secara keuangan dan mental ini dapat membuatmu kewalahan. Sementara kekhawatiran lainnya pun dialami oleh pasangan yang tak kunjung memperoleh momongan.

Walau kesempatan itu masih ada, niscaya ada rasa takut kalau-kalau mereka tidak akan memiliki generasi penerus. Adanya opsi adopsi pun tidak serta-merta menenangkan mereka. Bahkan, itu justru dapat menambah kecemasan, karena memikirkan kemampuan menjadi orangtua angkat yang baik, penerimaan keluarga besar, serta cara untuk kelak memberitahukan kebenarannya pada anak.

4. Masalah kesehatan

ilustrasi cek kesehatan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Masalah kesehatan bisa terjadi pada usia berapa pun. Namun, kecenderungannya memang kian sering terjadi dan berat ketika usia bertambah. Terutama bagi kamu yang kurang menjaga gaya hidup sehat dan punya riwayat keluarga dengan penyakit tertentu.

Kamu khawatir pada saat penyakit berat datang dan belum siap dari segi pembiayaannya. Kamu juga cemas dan tidak bisa lagi produktif di usia yang masih cukup muda. Bahkan ada ketakutan meninggal dunia, saat anak-anak masih kecil dan butuh banyak biaya untuk masa depannya.

Kekhawatiran ini mestinya mendorongmu buat lebih memperhatikan kesehatan dan menyiapkan dana kesehatan. Adanya upaya yang konsisten untuk menjaga kesehatan diharapkan dapat mengurangi potensi datangnya penyakit lebih cepat serta berat. Tidak cuma kesehatan fisik yang perlu dijaga, melainkan juga kesehatan mental dengan mengendalikan rasa stres.

5. Tuntutan dari berbagai pihak

ilustrasi tuntutan orang-orang sekitar (pexels.com/Vlada Karpovich)

Anak-anak dan remaja juga berhadapan dengan tuntutan dari orang-orang di sekitarnya. Namun, tuntutan tersebut biasanya hanya mengenai mengikuti pendidikan dengan baik serta menjadi pribadi yang sopan. Lain dengan bermacam-macam tuntutan yang ditujukan pada orang dewasa.

Secara keuangan, kamu dituntut tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga kecilmu. Seperti ada aturan tak tertulis, bahwa kamu juga mesti mampu menghidupi orangtua dan mertua, plus membantu saudara-saudara secara finansial. Padahal sekeras apa pun kamu bekerja, pendapatan yang diperoleh sering kali nilainya tidak terlalu besar, sedangkan tanggungan banyaknya bukan main.

Di luar tuntutan terkait materi, orang dewasa juga diharapkan mampu menghadapi permasalahan dengan kontrol diri yang baik dan bijaksana. Ini tidak selalu mudah. Baik usahamu mengendalikan diri maupun ketika kamu akhirnya meledakkan emosi, sama-sama dapat diikuti dengan perasaan gak nyaman yang kuat.

Baca Juga: 5 Alasan Orang Dewasa Perlu Bermain, Bukan Cuma buat Anak-anak 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya