5 Hal Baik yang Bisa Orang Dewasa Tiru dari Sosok Anak Kecil

Nyatanya anak kecil juga bisa jadi figur yang menginspirasi

Gak sedikit orang dewasa yang sering kali cukup arogan dan berpikiran, bahwa sosok yang lebih muda dari mereka, tidak akan bisa menjadi figur atau contoh yang baik. Mereka merasa, bahwa dengan tingkat usia dan pengalaman yang telah ditempuh selama ini, mereka tidak perlu lagi belajar dari sosok yang lebih muda.

Untuk beberapa aspek, pemikiran tersebut boleh jadi benar. Dalam hidup, adakalanya kita perlu belajar kepada sosok yang lebih tua dan berpengalaman untuk menyerap banyak ilmu dari mereka.

Namun untuk beberapa kasus, nyatanya kita juga bisa belajar dari seseorang yang lebih muda, bahkan kepada anak kecil sekalipun. Berikut lima hal baik yang bisa orang dewasa tiru dari sosok anak kecil.

1. Tidak ragu untuk bermimpi

5 Hal Baik yang Bisa Orang Dewasa Tiru dari Sosok Anak Kecililustrasi anak kecil bermimpi jadi superhero (pexels.com/Anna Shvets)

Meskipun anak kecil punya mimpi yang kadang terlihat kurang masuk akal atau terasa di luar nalar dari sudut pandang orang dewasa. Namun, mereka tidak pernah merasa bahwa mimpi yang mereka punya itu mustahil untuk digapai. Mereka tetap bersemangat dan punya antusiasme yang tinggi untuk mewujudkannya.

Sebagai orang dewasa, kamu seharusnya juga bersikap demikian. Hal yang perlu ditiru tentu bukan bermimpi tanpa melihat sisi yang lebih realistis. Namun, rasa antusias dalam menggapai mimpi itulah yang perlu terus kamu jaga.

Meskipun pengaplikasiannya berbeda, mengingat anak kecil bakal berusaha mewujudkan mimpinya dengan bantuan imajinasi yang besar. Namun, sebagai orang dewasa, kamu juga bisa menggapai impian dengan caramu sendiri. Susunlah rencana yang tepat dan realisasikan mimpimu itu dengan tindakan yang nyata.

2. Berani mencoba tanpa takut gagal

5 Hal Baik yang Bisa Orang Dewasa Tiru dari Sosok Anak Kecililustrasi anak kecil ikut lomba lari (pixabay.com/YasDO)

Anak kecil biasanya hanya akan takut atau ragu untuk mencoba, ketika sesuatu yang ada di depannya adalah hal yang kurang diminatinya atau dipaksa oleh orangtuanya. Lain halnya bila topik atau kegiatannya memang minatnya sendiri. Kemungkinan besar ia bakal excited untuk mencoba, tanpa memikirkan konsekuensi kalau ia akan gagal.

Kamu yang sudah dewasa, tentunya juga punya kecenderungan atau ketertarikan terhadap sesuatu, kan? Nah, kalau ternyata kamu masih suka takut dan berakhir tidak mencobanya sama sekali. Mungkin kamu perlu belajar dari sosok anak kecil, nih.

Kalau sudah ketakutan sedari awal, tentunya kamu gak bakal bisa merasakan pengalaman yang berhubungan dengan minatmu tersebut. Jadi, solusinya adalah berhenti memikirkan konsekuensi gagal atau berhasil. Untuk sekarang, lebih baik mencoba dulu agar kamu tidak kehilangan peluang.

Baca Juga: 5 Tips Membaca untuk Orang Dewasa, Jangan Kalah dari Anak-anak

3. Tidak menggantungkan kebahagiaan pada standar yang terlalu tinggi

dm-player
5 Hal Baik yang Bisa Orang Dewasa Tiru dari Sosok Anak Kecililustrasi anak kecil mengamati tingkah kucingnya (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Anak kecil sebenarnya tidak selalu bergantung pada mainan atau pernak-pernik menarik untuk membuat mereka bahagia. Sebab, mereka dapat dengan mudah bahagia pada hal-hal sederhana.

Contohnya, anak kecil dapat tersenyum ketika melihat lampu kulkas mati saat menutup pintunya, senang saat berhasil melewati kotak lantai tanpa mengenai garisnya, tertawa karena hal sepele, antusias saat melihat tingkah laku hewan peliharaan, dan masih banyak lagi.

Kamu yang sudah dewasa sebenarnya juga boleh saja untuk berbahagia dengan hal-hal yang mungkin menurut orang lain terkesan sederhana. Gak perlu merasa malu dengan hal itu. Kamu juga gak harus bersusah-payah membeli barang mahal atau mencapai standar kebahagiaan tertentu, hanya agar eksistensimu diakui oleh orang-orang.

4. Jadilah sosok yang berempati

5 Hal Baik yang Bisa Orang Dewasa Tiru dari Sosok Anak Kecililustrasi pelajar (pexels.com/Ron Lach)

Sosok anak kecil biasanya cukup mampu berempati terhadap sesama. Sebagai contoh, ketika kebetulan ada seorang teman di kelas yang sedang menangis, pasti akan segera ada anak lain yang pergi mengerubunginya. Ya, meskipun tindakan masing-masing anak dapat berbeda.

Ada yang hanya sekadar penasaran, ada yang berinisiatif menanyakan penyebab kenapa si anak menangis, ada yang berperan menjadi pembela, dan ada pula yang bertugas menenangkan sang anak. Namun, hal tadi membuktikan kalau anak kecil punya empati yang cukup baik, bahkan terhadap sosok yang bukan teman dekatnya sekalipun

Sebagai orang dewasa, kita seharusnya memiliki kepekaan dan empati yang lebih tinggi. Namun, kenyataannya masih banyak yang sulit bersikap demikian. Bahkan, di media sosial pun terdapat tipe netizen yang kurang berempati terhadap seseorang yang sedang tertimpa masalah atau musibah. Dengan mudahnya mereka meremehkan atau menghakimi individu lain, hanya gara-gara dirinya tidak pernah mengalami kesulitan serupa.

5. Gak perlu overthinking dengan hari esok

5 Hal Baik yang Bisa Orang Dewasa Tiru dari Sosok Anak Kecililustrasi anak kecil bersepeda (pexels.com/Yan Krukau)

Orang dewasa sering sekali berpikiran yang berlebihan terhadap hal yang belum terjadi sama sekali, baik di hari esok maupun di masa depan. Padahal, perilaku overthinking dapat mengalihkan kita dari menikmati apa yang ada di masa sekarang.

Cobalah lihat sosok anak kecil di sekitarmu. Kalau tidak ada, coba flashback ke masa kecilmu sejenak. Bila diingat-ingat lagi, kamu dulu begitu ceria menikmati hari-harimu dan sangat bersemangat untuk menunggu hari esok demi bisa melakukan lebih banyak hal lagi.

Pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman tersebut adalah nikmatilah hari-harimu tanpa merisaukan banyak hal. Kamu gak akan tahu apa yang terjadi di hari esok. Namun, sambil tetap berpegangan pada rencana dan target yang sudah disusun, kamu juga masih bisa berusaha serta menikmati setiap waktu yang ada dengan perasaan sukacita.

Belajar tentang kehidupan tidak melulu harus dari orang yang lebih tua saja. Bahkan, dari sosok anak kecil pun, kita sebagai orang dewasa dapat memetik pelajaran positif dari sikap dan perilaku mereka. Semoga pembahasan di atas bisa jadi bahan refleksi untuk kita semua, ya.

Baca Juga: 5 Alasan Orang Dewasa Perlu Bermain, Bukan Cuma buat Anak-anak 

Hay Lee Photo Verified Writer Hay Lee

Nulis karena bingung mau ngapain lagi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya