5 Alasan Orang Dewasa Perlu Bermain, Bukan Cuma buat Anak-anak 

Menyehatkan selama tahu batas waktu dan dana

Kapan terakhir kali kamu melakukan sebuah permainan yang mengasyikkan? Bagus bila sampai hari ini pun dirimu masih sesekali melakukannya baik sendirian maupun bersama teman. Jangan takut dianggap kekanak-kanakan lantaran merawat kebiasaan ini.

Kegiatan bermain penting untuk menyeimbangkan kehidupan orang dewasa. Permainan tak hanya boleh dilakukan oleh anak-anak. Orang dewasa bahkan lansia juga memerlukannya sekalipun tidak sesering anak kecil.

Kamu bisa memilih jenis permainan modern atau tradisional dan sendiri atau berkelompok. Sepanjang bermain tak mengganggu kegiatanmu yang lebih utama sebagai individu dewasa, lakukan saja. Berikut manfaat terus bermain seiring pertambahan umur.

1. Untuk melepas penat dari beragam rutinitas

5 Alasan Orang Dewasa Perlu Bermain, Bukan Cuma buat Anak-anak ilustrasi mandi bola (pexels.com/RDNE Stock project)

Kegiatan yang nyaris sama sepanjang waktu tentu dapat menimbulkan rasa jenuh sekaligus capek karena sedikitnya hari libur. Bekerja misalnya, kamu sudah melakukannya bertahun-tahun dengan jumlah hari libur yang tak seberapa.

Seringnya kamu malah lembur sehingga rasa penat kerap tidak tertahankan terutama di akhir pekan dan akhir bulan. Istirahat berupa tidur saja kadang gak cukup buat bikin kondisimu kembali bugar. Pikiran rasanya masih terus tertaut pada pekerjaan.

Permainan yang seru bisa membuatmu lebih terlepas dari jerat rutinitas. Kamu akan tertawa serta menikmati jalannya permainan. Walaupun bermain juga bisa bikin badan capek, tetapi ada rasa senang yang besar sehingga memulihkan kondisi psikismu yang lelah.

2. Daripada melakukan hal-hal buruk kala stres oleh suatu masalah

5 Alasan Orang Dewasa Perlu Bermain, Bukan Cuma buat Anak-anak ilustrasi bermain dengan teman (pexels.com/Mikhail Nilov)

Orang dewasa punya banyak masalah. Tingkat kesulitannya pun kadang tinggi sekali sehingga menimbulkan stres yang besar. Dengan uang di tangan dan pengaruh lingkungan, dapat saja dirimu mencari jalan pintas menghibur diri dengan cara yang gak baik.

Seperti membeli obat-obatan terlarang atau melakukan seks bebas yang berpotensi menularkan penyakit. Daripada mencari hiburan yang merusak diri, bermain tentu lebih baik. Dengan catatan, kamu tidak sepanjang waktu melakukannya.

Pun dirimu tak sedang melarikan diri dari persoalan. Nanti kalau tingkat stresmu sudah turun, kamu kembali memikirkan problem itu guna mencari solusinya. Permainan dengan tingkat kesulitan rendah sampai sedang cukup efektif buat menurunkan stres akibat berbagai masalah.

Baca Juga: 5 Alasan Lego Banyak Diminati Orang Dewasa, Mainan Jadi Hobi

3. Biar gak bingung saat menemani anak, keponakan, atau murid bermain

dm-player
5 Alasan Orang Dewasa Perlu Bermain, Bukan Cuma buat Anak-anak ilustrasi bermain bersama murid (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kalau saat anak-anak kamu bermain buat menyenangkan diri, sekarang kamu memiliki tugas yang lebih besar. Apabila dirimu sudah menjadi orangtua, tentu kamu wajib sering menemani anak-anak bermain. Bermain bersama juga menjadi bentuk cintamu pada keponakan-keponakan.

Bahkan sebagai tenaga pendidik, kemampuan bermain bersama murid pun penting. Khususnya untuk pendamping anak prasekolah. Dunia mereka adalah dunia bermain sehingga kamu kudu mampu masuk ke dalamnya.

Tanpa kesukaan bermain, kamu bakal menjadi teman main yang membosankan untuk anak-anak. Dirimu gak mengerti berbagai permainan dan tak mampu menikmati saat melakukannya. Orang dewasa yang gak asyik buat diajak main biasanya kurang mendapatkan tempat di hati anak.

4. Cara untuk tetap dekat dengan orang lain

5 Alasan Orang Dewasa Perlu Bermain, Bukan Cuma buat Anak-anak ilustrasi bermain bola (pexels.com/Danik Prihodko)

Lingkar pertemanan orang dewasa memang cenderung terus menyempit. Kesibukan menjadi salah satu penyebab terbesarnya sampai kamu jarang berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan terkait urusan di luar pekerjaan. Di samping itu, orang dewasa lebih selektif dalam memilih teman.

Ketidakcocokan sifat dan gaya hidup terkadang langsung membuatmu malas berteman dengan seseorang. Bila ini tidak diatasi dengan tepat, nanti lama-lama kamu menjadi terlalu suka menyendiri. Kamu akan mengalami kesulitan berinteraksi yang serius.

Cegah hal ini terjadi dengan meluangkan waktu buat bermain bersama teman sebaya. Ini bahkan bisa sekalian untuk berolahraga, seperti bermain futsal. Rasa senang, kehidupan sosial, dan kesehatan didapatkan dari satu kegiatan.

5. Mengenang masa kecil

5 Alasan Orang Dewasa Perlu Bermain, Bukan Cuma buat Anak-anak ilustrasi bermain bersama (pexels.com/Nothing Ahead)

Mengenang masa kecil gak cuma bisa dilakukan dengan reuni teman SD atau melihat-lihat album foto. Ada cara lain yang lebih seru, yaitu memainkan kembali permainan yang dahulu sering kamu lakukan bareng teman-teman. Kawan bermainmu saat ini bisa siapa saja dan gak harus teman lama. 

Sekalipun teman bermainnya berbeda, ini tak mengurangi rasa senangmu dapat melakukannya kembali. Bahkan memainkannya sekarang terasa lebih seru dibandingkan ketika kamu masih kecil. Pun permainan itu juga gak asing bagi kawan-kawanmu saat ini.

Kamu juga dapat melakukannya bersama saudara-saudaramu ketika kumpul keluarga. Daripada berjam-jam cuma habis buat mengobrol, mending isi juga dengan permainan sewaktu kalian masih anak-anak. Libatkan anak-anak kalian biar mereka juga tahu tentang permainan itu.

Tidak ada salahnya orang dewasa bermain-main di waktu senggangnya. Hanya saja karena orang dewasa punya banyak tanggung jawab, kamu gak boleh sampai lupa waktu bila sudah bermain. Selesaikan dulu tugas-tugasmu dengan baik, baru bermain sebentar dan bukan sebentar-sebentar main.

Baca Juga: 5 Manfaat Menonton Film Kartun Untuk Orang Dewasa, Jangan Malu! 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya