TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertimbangkan 6 Hal Ini Sebelum Kebablasan Mengejar Popularitas 

Jangan sampai karena nila setitik, rusak susu sebelanga

Unsplash.com/marulla

Gak sedikit orang ingin menjadi sosok yang populer. Terlebih dengan adanya media sosial yang membuat setiap orang bisa lebih menonjolkan diri. Apakah kamu salah satu yang ingin jadi orang terkenal itu?

Jika kamu benar-benar siap dengan popularitas yang disandang, itu bisa mendatangkan banyak kebaikan. Tetapi sebaliknya, bila tidak, itu bisa menjadi sumber masalah. Oleh karenanya, sebelum mengejar popularitas, pertimbangkan baik-baik enam hal berikut ini:

1. Apakah popularitas benar-benar yang kamu inginkan? 

Unsplash.com/henrimeilhac

Atau sebenarnya, kamu punya hal lain yang lebih diinginkan dan berpikir popularitas pasti akan memudahkanmu mencapainya? Bila ini yang terjadi padamu, waspadalah kalau-kalau kamu tak ubahnya sedang berusaha mengambil jalan pintas.

Sesuatu yang dapat menyingkat perjalananmu. Tetapi bukan tidak mungkin hanya membuatmu tersesat karena ini seperti memasuki belantara asing. Begitu banyak hal tak terduga bisa terjadi selagi kamu mengejar popularitas.

2. Ingat, menjadi populer juga bukan tanpa risiko 

Unsplash.com/holypatt

Bila sejauh ini kamu hanya memikirkan hal-hal menyenangkan terkait popularitas, lebih baik kamu menunda langkah. Sampai kamu mengerti benar bahwa popularitas juga membawa banyak sisi tidak enak yang gak bisa kamu hindari.

Semua mata tertuju padamu. Satu, dua orang tak menemukan cela pada dirimu bukan berarti seratus pasang mata lainnya sama halnya. Tanyakan pada dirimu sendiri, siapkah kamu menghadapi yang seratus ini?

Baca Juga: Popularitas VS Ansietas, Ini 5 Pesan Penting 'Interlude: Shadow' BTS

3. Pastikan dalam usahamu menjadi populer, kamu gak merugikan siapa pun 

Unsplash.com/dillonwinspear

Setiap kali popularitasmu menanjak, ada rasa senang yang sering kali sulit dikendalikan. Perasaan yang wajar tetapi berhati-hatilah. Sebab energi yang terbangkitkan ini bisa saja membuatmu tanpa sadar berani melakukan apa pun demi meraih popularitas yang lebih tinggi lagi.

Kamu mungkin akan mengalami kebutaan sesaat dan ketika penglihatanmu kembali terang, kamu sudah mendapati orang-orang yang tidak terima atas perbuatanmu. Mungkin ada privasi, hak, bahkan nama baik mereka yang kamu langgar dan cemarkan dalam upayamu meningkatkan popularitas.

4. Jangan sampai karena nila setitik, rusak susu sebelanga 

Unsplash.com/melodyjacob1

Jika usahamu meningkatkan popularitas telah merugikan banyak orang seperti dalam poin 3, itu akan meruntuhkan semua bangunan yang sudah susah payah didirikan. Menjadi populer mungkin penting.

Namun yang jauh lebih penting ialah menjagamu dari perasaan bahwa semua yang telah dilakukan selama ini berujung sia-sia. Sebab kalau perasaan ini sudah muncul, kamu akan kehilangan semangat untuk mewujudkan mimpimu yang sebenarnya. Mimpi yang lebih dari sekadar popularitas.

5. Sensasi tanpa prestasi buruk untuk semua orang 

Unsplash.com/matt909

Upaya membabi buta mengejar popularitas besar kemungkinan hanya akan mendorongmu menciptakan lebih banyak lagi sensasi. Untuk beberapa waktu, sensasi jitu untuk mendulang popularitas. Namun hanya soal waktu pula, orang-orang akan merasa jemu.

Selagi orang-orang merasa jemu, apakah kamu akan baik-baik saja? Tidak juga. Sekalipun tak sedikit keuntungan yang kamu rasakan dengan sensasi itu, pada akhirnya kamu hanya akan merasa kosong.

Kamu sampai pada titik kesadaran bahwa popularitas ternyata tak memberimu apa-apa selain perasaan diburu-buru untuk menciptakan sensasi terbaru. Kamu mungkin akan bertanya-tanya, sampai kapan kamu harus hidup dengan cara seperti ini? Kamu merasa amat lelah.

Baca Juga: Ramah Banget, Gak Heran 5 Zodiak Ini Punya Popularitas yang Hits Abis

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya