TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Tidak Perlu Jauhi Teman yang Orangtuanya Berkasus Hukum

Anak tak selalu tahu yang dilakukan orangtuanya

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Andy Barbour)

Kabar tentang orangtua salah satu teman yang sedang berhadapan dengan masalah hukum tentunya menggemparkan kamu serta teman-teman. Kalian menjadi sering membicarakannya secara diam-diam dan mungkin bingung bagaimana akan bersikap pada teman tersebut.

Jika teman-temanmu mengucilkan kawan yang orangtuanya tengah terbelit kasus hukum, sebaiknya kamu tidak perlu jauhi teman karena hal tersebut. Tetaplah menjaga hubungan pertemananmu dengannya. Pertimbangannya adalah sebagai berikut. 

1. Orang yang sedang berhadapan dengan masalah hukum belum tentu bersalah

ilustrasi pertemanan (pexels.com/RODNAE Productions)

Seseorang bisa diadukan ke aparat penegak hukum oleh sebab apa pun. Namun, ini tidak berarti ia pasti melakukan kesalahan yang dituduhkan. Tetap ada asas praduga tak bersalah. Kamu perlu menunggu hasil penyelidikan dan proses pengadilannya selesai.

Kalau kamu langsung menjauhi setiap teman yang orangtuanya tersandung persoalan hukum, pikiranmu jadi terkesan amat sempit. Selain jumlah temanmu berkurang, kelak kamu malu sendiri bila orangtuanya diputuskan tidak bersalah. Bagaimana kamu akan mendekatinya kembali?

2. Kalaupun orangtuanya divonis bersalah, temanmu bisa jadi gak tahu apa-apa

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Ivan Samkov)

Bahkan seandainya orangtuanya telah ditetapkan bersalah oleh pengadilan, ini bukan artinya kamu boleh menjauhi temanmu. Seakan-akan dia pasti membantu dalam tindak kejahatan tersebut. Kamu harus belajar melihat kasus per kasus, orang per orang.

Berpijaklah pada fakta bahwa yang melakukan kesalahan orangtuanya, bukan temanmu. Kamu tidak boleh mencampuradukkannya apalagi menghakimi temanmu. Setahu dia, dapat saja orangtuanya selalu bersikap baik di rumah dan sama sekali tak mencurigakan.

Sekarang ia pasti sangat terguncang setelah mengetahui orangtuanya ternyata melakukan kesalahan yang dituduhkan. Apalagi jika kamu serta teman-teman yang lain kompak menjauhinya. Ia bakal merasa amat menderita.

Baca Juga: 5 Sinyal Relasi Pertemanan Sudah Didominasi Budaya Toksik!

3. Temanmu sedang membutuhkan dukungan di tengah hujatan pada keluarganya

ilustrasi pertemanan (pexels.com/RODNAE Productions)

Saat hampir semua orang tengah menjauhi dan mencibir temanmu berikut keluarganya, apakah kamu akan ikut-ikutan? Padahal, kamu tahu bahwa temanmu serta keluarganya yang lain bukanlah orang jahat.

Jangan sekadar meniru sikap mayoritas orang di sekitarmu yang belum tentu tepat, ya. Berempatilah padanya. Meski kamu tidak dapat mengintervensi proses hukum orangtuanya, temanmu sudah amat terbantu kalau kamu mampu memberinya dukungan moral.

4. Bila semua orang menjauhinya, dia bakal makin terpuruk

ilustrasi pertemanan (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Berkebalikan dengan penjelasan dalam poin sebelumnya. Seandainya semua orang di sekitarnya termasuk kamu kompak mengucilkannya, temanmu niscaya kian tertekan. Bahaya terburuknya adalah apabila kesehatan jiwanya sampai terganggu atau ia melakukan upaya bunuh diri.

Oleh sebab itu, kamu maupun teman-temannya yang lain wajib berhati-hati dalam bersikap. Berinteraksilah dengannya seperti biasa. Bila pun kamu ingin menanyakan perkembangan kasus hukum orangtuanya, lakukan dengan sopan dan tanpa kecenderungan sikap menghakimi.

Baca Juga: Cut Off Pertemanan itu Normal, Jika 5 Hal ini Terjadi!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya