TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Keistimewaan Hari Raya Idulfitri, Hari di Mana Kita Kembali Suci

#RamadanDiRumah Selamat Lebaran!

Ilustrasi bertamu, bersilaturahmi. (IDN Times/Rizka Yulita)

Setelah berpuasa Ramadan selama satu bulan lamanya, seluruh umat muslim di dunia akan merayakan Hari Raya Idulfitri. Namun, bukan hanya sebagai perayaan karena berhasil menunaikan ibadah secara sempurna saja.

Hari Raya Idulfitri juga memiliki keistimewaan lain bagi umat muslim. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Hari untuk kembali berbuka

Pexels/mentatdgt

Hari Raya Idulfitri adalah hari di mana seluruh umat Islam di dunia kembali berbuka atau makan seperti hari-hari biasanya pada umumnya. Hal ini didasarkan atas makna dari kata 'Id' dan 'Fitri'.

Kata 'Id' berasal dari kata aada–yauudu yang berarti kembali. Sedangkan, 'Fitri' berasal dari kata ifthar (sighat mashdar dari aftaro–yufthiru) yang berarti buka puasa untuk makan.

Berdasarkan pengertian tersebut pula, salah satu hal yang disunahkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika Idulfitri adalah makan terlebih dahulu sebelum salat Id. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah keluar pada hari Idulfitri (ke tempat salat) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Bukhari)        

2. Hari yang baik

freepik/rawpixel.com

Hari Raya Idulfitri adalah hari yang baik. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa berzikir, mengucap rasa syukur, serta meminta ampunan di hari tersebut.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah, Rasulullah SAW bersabda mengenai dua hari istimewa:

“Allah telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR Ab Daud dan An-Nasa’i dengan sanad hasan)

Baca Juga: 12 Inspirasi Outfit Lebaran ala Fatin Shidqia Lubis, Anggun! 

3. Hari kembali ke suci

unsplash/Masjid Pogung Dalangan

Keistimewaan lain Hari Raya Idulfitri adalah di mana kita kembali ke keadaan yang suci, sebagaimana makna dari kata "Fitri" yang berarti suci atau bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan.

Ini juga ditegaskan dalam beberapa hadis berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Barang siapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa mendirikan salat malam di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Hari penuh kebahagiaan dan kegembiraan

IDN Times/Anjani Eka Lestari

Hari Raya Idulfitri adalah hari di mana umat muslim di seluruh dunia berbahagia dan bersuka cita. Kebahagiaan ini dapat diraih bila mereka berhasil menyempurnakan ibadah dan memperoleh pahala amalnya dengan percaya terhadap janji-Nya kepada mereka untuk mendapatkan anugerah dan ampunan-Nya.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:

“Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus : 58)

Baca Juga: 7 Istilah di Bulan Ramadan dalam Bahasa Inggris yang Harus Kamu Tahu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya