TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Sustainable Fashion dan Pentingnya bagi Generasi Muda

Bukan hal mudah karena butuh proses yang panjang

Webinar Sustainable Fashion: What Young People Want yang diselenggarakan oleh Jakarta Fashion Hub. 29 Oktober 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dewasa ini, banyak sekali jenama pakaian yang mulai mengusung konsep sustainable fashion. Sayangnya, gak semua orang tahu tentang apa itu sustainable fashion beserta manfaat dan urgensinya terhadap generasi muda. 

Menyikapi hal tersebut, Jakarta Fashion Hub mengadakan sebuah webinar bertajuk "Sustainable Fashion: What Young People Want" pada Jumat (29/10/2021) demi menyebarkan informasi mengenai sustainable fashion itu sendiri. Berikut ini paparan penting yang telah IDN Times rangkum dan patut kamu ketahui.

1. Sustainable fashion berarti keberlangsungan terhadap semua aspek di industri fashion

Founder of 3MONGKIS, Hetty Awi dalam Webinar Sustainable Fashion: What Young People Want yang diselenggarakan oleh Jakarta Fashion Hub. 29 Oktober 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Sustainable fashion berasal dari kata sustainable yang berarti keberlangsungan. Menurut Shari Semesta, Co-Founder of IMAJI Studio, keberlangsungan dalam ranah fashion mencakup semua aspek di industri fashion, mulai dari penggunaan bahan hingga proses pembuatannya. 

"Ada 4 pilar di IMAJI, pertama environment, dengan material yang ramah lingkungan. Kedua, society, bagaimana kita bisa bekerja sama dan berhubungan dengan pengrajin. Ketiga, ekonomi dan terakhir lifestyle, bagaimana kita menerapkan sustainability di dalam kehidupan kita dalam berbagai aspek," terangnya.

Founder of 3MONGKIS, Hetty Awi juga menambahkan bila penerapan sustainable bukan hanya tentang gak merusak lingkungan dan menjaga iklim. Melainkan juga peran produk yang everlasting.

"Dari fashion sendiri, sustainable adalah bagaimana kita buat produk everlasting, tidak merusak lingkungan, bagaimana kita menjalankan itu dulu. Karena terlalu luas, masih banyak yang harus kita improve. Taking baby step atau first step its fvery important," tegasnya.

2. Sustainability bukan hal yang mudah dilakukan dan membutuhkan proses yang cukup panjang

Webinar Sustainable Fashion: What Young People Want yang diselenggarakan oleh Jakarta Fashion Hub. 29 Oktober 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Menyambung pendapat Shari, Shella Rachmat selaku Head of Marketing Communication Asia Pasific Rayon mengatakan bila sustainability bukan hal yang mudah dilakukan. Sehingga, membutuhkan proses yang cukup panjang dan tetap membutuhkan profit agar bisnis tetap dapat berjalan.

"Sustainability bukan hal yang mudah dilakukan,. Bukan hal yang gampang sehingga membutuhkan proses yang cukup panjang. Yang penting, kita juga tetap membutuhkan profit agar bisnis tetap dapat berjalan," katanya.

Baca Juga: Deretan Fashion Terkini Alexa Chung, Lengkap dari Boyish ke Feminin

3. Sustainable fashion penting diketahui generasi muda untuk belajar dari kesalahan orang-orang terdahulu

Shari Semesta, Co-Founder of IMAJI Studio, dalam Webinar Sustainable Fashion: What Young People Want yang diselenggarakan oleh Jakarta Fashion Hub. 29 Oktober 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Seperti yang kita ketahui, fashion menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Maka dari itu, Shari mengatakan bila peran generasi muda dalam sustainable fashion sangat penting agar gak mengulang kesalahan orang-orang terdahulu.

"Gen Z itu adalah generasi yang amat sangat pintar dan kreatif. Faktanya generasi muda belajar dari kesalahan orang-orang terdahulu, seperti global warming. Mereka sadar apa yang terjadi saat ini sehingga di masa mendatang tetap ada yang baik-baiknya di dunia ini," tuturnya.

4. Sustainability adalah perubahan gaya hidup, bukan hanya sekadar tren yang viral

Webinar Sustainable Fashion: What Young People Want yang diselenggarakan oleh Jakarta Fashion Hub. 29 Oktober 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dampak sustainability dalam industri fashion diyakini cukup besar. Maka dari itu, Shari percaya jika sustainable fashion akan terus ada dan berkembang menjadi sebuah gaya hidup, bukan hanya sekadar tren.

"Sustainable fashion akan ada di sini terus dan berevolusi. Bukan hanya sekadar tren atau marketing tool karena di situ jadi lebih bahaya. Harus lebih kolektif effort, dengan kolaborasi daripada kompetisi," ujarnya.

Baca Juga: Punya Passion di Bidang Fashion? Yuk, Kuliah di 5 Jurusan Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya