TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Salat Syuruk dan Salat Duha, Jangan Sampai Salah!

#RamadanDiRumah Umat muslim wajib tahu!

Ilustrasi berdoa (IDN Times/Rizka Yulita)

Salat syuruk dan salat duha merupakan jenis salat sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena dapat memberikan pahala dan manfaat yang berlimpah. Namun, beberapa orang masih sulit membedakan kedua salat sunah tersebut.

Hal ini dikarenakan waktu pelaksanaannya yang hampir sama, yakni ketika matahari terbit. Untuk itu, yuk simak perbedaan salat syuruk dan salat duha berikut ini!

1. Duha dan syuruk memiliki definisi yang berbeda. Duha bermakna nama untuk waktu, sedangkan syuruk berarti terbit

IDN Times/Rizka Yulita

Duha adalah sebuah nama untuk waktu yang sering dikaitkan dengan waktu salat, seperti salat zuhur, salah asar, dan sebagainya. Secara bahasa, kata "duha" diambil dari kata ad-Dhahwu [Arab: الضَّحْوُ] artinya siang hari yang mulai memanas.

Sedangkan, kata syuruk berasal dari Bahasa Arab "syaraqat" yang berarti terbit. Sama halnya dengan salat duha, salat syuruk juga merujuk pada waktu yang dengan definisi sebagai salat yang dikerjakan di waktu matahari terbit.

2. Salat syuruk sebenarnya adalah salat duha yang dikerjakan di waktu yang paling awal

Pixabay/RudolfLanger

Imam Ibnu Utsaimin mengatakan,

سنة الإشراق هي سنة الضحى ، لكن إن أديتها مبكراً من حين أشرقت الشمس وارتفعت قيد رمح فهي صلاة الإشراق، وإن كان في آخر الوقت أو في وسط الوقت فإنها صلاة الضحى

Salat sunah syuruk termasuk salat duha, hanya saja dikerjakan di awal waktu, ketika matahari terbit, dan sudah naik sekitar satu tombak. Itulah syarat isyraq. Jika dilakukan di akhir atau pertengahan waktu, maka statusnya salat duha. (Liqa’at Bab al-Maftuh, 24/141)

Dari dalil di atas, maka dapat dikatakan bahwa salat syuruk adalah salat duha yang dikerjakan di waktu yang paling awal. Sehingga, orang yang mengerjakan salat syuruk, pada hakikatnya mengerjakan salat duha.

Baca Juga: 6 Penggalan Ayat Al Quran & Hadis Ini Bikin Kamu Senantiasa Bersyukur

3. Salat duha dapat dikerjakan di awal waktu dan di akhir waktu

Unsplash/Rachid Oucharia

Salat duha pada dasarnya tidak harus dilakukan di satu titik waktu, tetapi boleh dikerjakan di sepanjang rentang waktu duha, yaitu sejak matahari setinggi satu tombak hingga sebelum waktu istiwa’ (matahari tepat di tengah).

Oleh karena itu, bagi yang sudah mengerjakan salat duha di awal waktu, dia boleh mengerjakan salat duha di akhir waktu lagi. Misalnya, jam 6.00 WIB mengerjakan salat duha, kemudian saat di kantor, sekitar pukul 7.00 WIB, kembali mengerjakan salat duha.

4. Salat syuruk yang dikerjakan di akhir waktu, statusnya akan berubah menjadi salat duha

Ilustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Berbeda dengan salat duha, salat syuruk hanya bisa dilakukan pada satu titik waktu, yakni pada awal waktu duha sejak matahari setinggi satu tombak. Menurut Imam Ibnu Utsaimin dalam Liqa'at Bab al-Maftuh, 24/141, salat syuruk yang dilakukan di akhir waktu atau di pertengahan waktu, maka statusnya akan berubah menjadi salat duha.

Baca Juga: 4 Tips Khatam Al-quran di Bulan Ramadan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya