TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Makna Tersirat dari Kacamata, Ada Sudut Panjang Bijaksana

Bersihkan kacamatamu sebelum menilai kehidupan orang lain

ilustrasi kacamata (unsplash.com/David Travis)

Pasti kamu sudah tidak asing dengan item fashion berupa kacamata. Mulai dari kacamata yang memang diperuntukkan untuk penglihatan minus. Sampai kacamata trendi yang sekadar untuk bergaya. Bagi beberapa orang, kacamata adalah item fashion wajib yang tidak boleh ditinggalkan.

Jika kamu melihatnya secara sekilas, kacamata memang seperti item fashion biasa. Tidak ada yang spesial dari benda tersebut. Tapi lain halnya saat kamu mampu merenungkan setiap pesan tersirat di baliknya. Tentu ada makna tersirat dari kacamata yang bisa dipelajari. Selengkapnya ada di artikel ini, gulir ke atas, ya!

Baca Juga: 6 Manfaat Menerapkan Sustainable Lifestyle bagi Mahasiswa, Super Hemat

1. Membersihkan pandangan sendiri sebelum menilai orang lain

ilustrasi kacamata (unsplash.com/Dmitry Ratushny)

Pada kenyataannya banyak orang merasa hidupnya paling sempurna. Dengan sifat angkuh dan tidak mau bersahabat, ia selalu mengoreksi kehidupan orang lain. Bahkan, manusia di sekelilingnya dianggap tidak ada yang benar.

Sekarang saatnya kamu melihat kembali dari sudut pandang kacamata. Saat lensanya kotor, segala sesuatu di lingkungan sekitar juga terlihat kotor. Ini mengingatkan kita untuk membersihkan sudut pandang sendiri sebelum menilai aib dan kekurangan orang lain.

2. Menerapkan perspektif yang bijak dalam menghadapi masalah

ilustrasi kacamata (unsplash.com/Clem Onojeghuo)

Masalah selalu datang silih berganti. Satu persoalan belum berhasil dituntaskan, sudah muncul rangkaian permasalahan yang lain. Terkadang kita terbawa sudut panjang subjektif dalam menghadapi permasalahan.

Mengapa kamu tidak belajar dari kacamata? Darinya kamu memiliki jarak pandang yang lebih jauh. Konsep ini yang seharusnya diadopsi dalam menjalani hidup. Dengan memiliki perspektif yang bijak, kamu bisa mempertimbangkan dampak jangka panjang dengan lebih matang dan terencana.

3. Mampu membedakan antara fakta dan opini

ilustrasi kacamata (unsplash.com/Michele Bergami)

Permasalahan yang sering terjadi adalah seseorang tidak mampu membedakan fakta dan opini. Mereka lebih mengutamakan penilaian subjektif daripada realita yang terjadi. Tidak heran jika dalam menjalani hidup terjebak kebahagiaan semu.

Agar tidak semakin berkelanjutan, saatnya kamu memahami makna hidup dari kacamata. Dengannya kamu bisa membedakan antara bayangan dan pemandangan nyata. Filosofi ini yang harusnya kamu petik dan dijadikan pedoman dalam menjalani hidup. Jadilah orang yang mampu membedakan antara realita dengan tipuan.

4. Harus detail dan teliti dalam setiap keadaan

ilustrasi kacamata (unsplash.com/Panos Sakalakis)

Kacamata termasuk item fashion yang terlihat sederhana. Mulai dari kacamata sebagai alat bantu penglihatan. Sampai yang digunakan untuk sekadar menunjang penampilan. Tapi tunggu dulu, ternyata kacamata tidak sesederhana yang kamu kira.

Justru dari kacamata kamu bisa memetik makna tersirat dalam menjalani kehidupan. Diantaranya harus detail dan teliti dalam setiap situasi serta permasalahan. Termasuk belajar memperhatikan pencapaian kecil dan momen sederhana yang hadir dalam hidup.

5. Mampu menyaring arus pengaruh negatif

ilustrasi kacamata (unsplash.com/Karl Hedin)

Pengaruh negatif selalu bertebaran di lingkungan sekitar. Belum lagi kamu memasuki lingkungan baru dengan orang berbagai macam karakter. Jika tidak memiliki kemampuan  menyaring arus pengaruh negatif, pasti sering terjerumus.

Ternyata ini memiliki keterkaitan erat dengan item fashion berupa kacamata. Fungsi benda ini membantu melindungi penglihatan dari debu dan kotoran. Begitu pula dengan caramu dalam menjalani hidup. Usahakan untuk selalu melindungi hati dan pikiran dari berbagai pengaruh kurang baik.

Baca Juga: 5 Filosofi Kehidupan Orang Jepang, Ciptakan Kedamaian Hidup

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya