TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tantangan Mencoba Bersikap Netral di Tengah Konflik

Kamu justru dianggap memihak lawan

ilustrasi terjebak konflik (pexels.com/Monstera)

Menempatkan diri di tengah konflik memang susah-susah gampang. Namun, kita juga tidak bisa memihak salah satu. Apalagi belum mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Meskipun begitu, mencoba bersikap netral di tengah konflik juga bukan keputusan yang gampang.

Beberapa orang menunjukkan sikap tidak suka dengan keputusan yang kamu ambil. Berbagai tantangan muncul sehingga kamu merasa terpojok. Terdapat beberapa tantangan mencoba bersikap netral yang bakal kamu hadapi. So, persiapkan mentalmu, ya.

1. Dianggap sebagai orang yang tidak bisa membuat keputusan

ilustrasi terjebak konflik (pexels.com/Keira Burton)

Salah satu fenomena yang kerap terjadi di lingkungan sosial adalah konflik. Antar orang saling berselisih paham karena suatu perbedaan. Namun, konflik dan perselisihan  juga bisa berawal dari kesalahpahaman. Memihak kelompok tertentu bisa memperburuk keadaan.

Berusaha menunjukkan sikap netral di tengah konflik, ternyata juga ada tantangan yang harus dihadapi. Masyarakat sekitar menganggap kamu sebagai orang yang tidak bisa membuat keputusan. Dirimu dicap sebagai sosok plin-plan yang tidak memiliki pedoman. Mereka tidak memahami atas keputusanmu yang tidak ingin ikut campur urusan orang lain.

2. Dikucilkan oleh masyarakat sekitar

ilustrasi terkucil (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kita semua tidak berharap mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari masyarakat sekitar. Salah satunya dikucilkan secara terang-terangan. Keberadaanmu hanya dipandang sebelah mata dan tidak diperhitungkan. Tidak hanya terjadi dalam waktu sementara, namun sikap mengucilkan berlangsung dalam waktu lama.

Ketika kamu mencoba bersikap netral dengan konflik dan perdebatan, tantangan ini bisa saja muncul. Masyarakat sekitar kurang setuju dengan langkah yang kamu ambil. Mayoritas orang mendukung, sedangkan kamu hanya diam tanpa berkomentar apapun. Dirimu dianggap sebagai sosok yang tidak memiliki kepedulian.

Baca Juga: 5 Hal Positif yang Bisa Diapresiasi dari Menjadi Dewasa

3. Dituduh memihak kelompok yang dianggap lawan

ilustrasi menuduh (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menyikapi orang-orang terdekat yang sedang berkonflik tentu tidak mudah. Membela salah satu pihak bisa merusak relasi sosial yang sudah terjalin harmonis. Di sinilah pentingnya mengedepankan sikap netral tanpa mau ikut campur yang bukan urusannya.

Namun sayangnya, orang-orang yang berkonflik tidak memahami arti sikap netral. Saat kamu tidak menunjukkan dukungan terhadap dirinya, langsung dianggap memihak kelompok lawan. Mereka tidak mau tahu jika kamu juga memiliki alasan tersendiri.

4. Menghadapi orang dengan hati dan pikiran sensitif

ilustrasi berkonflik (pexels.com/Liza Summer)

Seseorang yang berkonflik kondisi emosinya cenderung tidak stabil. Ia sangat mudah terpengaruh oleh ucapan dan perbuatan. Saat dalam kondisi tersebut, seseorang ingin masyarakat sekitar menunjukkan pembelaan terhadapnya.

Mencoba bersikap netral menjadi tantangan tersendiri. Orang yang berkonflik dikuasai emosi dan kemarahan. Hati dan pikirannya cenderung sensitif. Saat kamu menunjukkan sikap di luar ekspektasi, mereka tersinggung dan menganggap kamu sebagai lawan baru.

Baca Juga: 5 Alasan Orang Dewasa Gak Perlu Malu Nonton Anime, Bukan Childish

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya