TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan untuk Tidak Melampiaskan Emosi Melalui Media Sosial

Kebebasan berekspresi ada batasannya 

ilustrasi media sosial (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Sebagai manusia biasa kita pasti pernah merasakan gejolak emosi. Adakalanya kamu merasa sangat bergembira, patah hati, kecewa, maupun ingin marah. Namun demikian, gejolak emosi itu harus diredam agar tidak sampai berlebihan.

Termasuk melampiaskan emosi melalui media sosial. Mengekspresikan sesuatu sebenarnya tidak salah, tapi jangan sampai kelewat batas. Kalau kamu masih sering melampiaskan emosi melalui sosial media, yuk renungkan lima alasan di bawah ini.

Baca Juga: 5 Cara Melampiaskan Kekesalan Tanpa Menimbulkan Rasa Menyesal

1. Tidak semua harus diekspresikan melalui media sosial 

ilustrasi media sosial (pexels.com/JESHOOTS.com)

Di era sekarang ini media sosial menjelma sebagai wadah berekspresi. Apalagi bagi generasi muda media sosial seperti kebutuhan. Kita bisa meluapkan apapun di media sosial. Baik itu kritikan, kecewa karena patah hati, maupun ungkapan-ungkapan yang lain.

Padahal tidak semua hal harus diekspresikan melalui media sosial. Dalam batasan tertentu, kondisi emosi seharusnya dikelola sendiri dengan bijaksana. Terlalu bebas mengekspresikan diri di media sosial bisa menimbulkan kesan buruk.

Baca Juga: 5 Sinyal Kamu Harus Segera Puasa Media Sosial, Baik untuk Mental

2. Melampiaskan apa yang kamu rasakan di media sosial bisa menimbulkan salah paham 

ilustrasi media sosial (pexels.com/Cottonbro Studio)

Saat merasa sedih atau kecewa, kita tidak jarang meluapkannya di media sosial. Kamu membuat postingan yang mencerminkan kekecewaan tersebut. Tapi di sisi lain, ini juga menimbulkan dampak negatif tersendiri.

Salah satunya menimbulkan kesalah pahaman. Bisa jadi seseorang merasa tersinggung karena postinganmu. Bahkan sebaris kalimat yang kamu tuliskan di media sosial bisa menimbulkan konflik dengan banyak pihak.

3. Kebebasan berekspresi ada batasannya 

ilustrasi media sosial (pexels.com/Cottonbro Studio)

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kebebasan berekspresi. Kamu bisa meluapkan segala macam emosi dengan berbagai cara. Asalkan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Tapi yang namanya kebebasan berekspresi juga ada batasannya. Jangan sampai kamu justru lakukan pelanggaran norma dan tatanan etika. Apalagi membawa kerugian baik bagi diri sendiri maupun banyak pihak.

4. Melampiaskan marah dan kekecewaan di media sosial tidak akan menyelesaikan masalah 

ilustrasi media sosial (pexels.com/Cottonbro Studio)

Saat marah, kebanyakan orang ingin melampiaskannya dengan segala cara. Media sosial pun dipilih menjadi cara yang paling efektif untuk meluapkan kemarahan tersebut. Mereka menunjukkan emosi dan kekecewaannya melalui postingan.

Tapi apakah itu akan menyelesaikan masalah? Jawabannya tentu saja tidak. Melampiaskan rasa marah dan kekecewaan justru menimbulkan permasalahan baru. Bahkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam permasalahan tersebut.

Baca Juga: 5 Dampak ketika Kamu Kecanduan Media Sosial, Ayo Berubah!

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya