TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Masalah Keuangan yang Biasa Dialami Fresh Graduate, Bisa Relate?

Kamu mengalaminya juga gak?

ilustrasi lulusan baru (pexels.com/RDNE Stock Project)

Setelah mendapat pasokan uang bulanan selama menyandang status sebagai mahasiswa, para lulusan baru harus menerima fakta bahwa mereka harus mandiri dan mengelola keuangannya sendiri. Masa transisi ini biasanya gak semulus yang diharapkan. Sebab, gak banyak fresh graduate punya kesiapan finansial.

Hal ini wajar karena manajemen keuangan memang gak dipelajari di bangku sekolah dan kuliah, kecuali mereka mengambil jurusan ekonomi, manajemen, atau belajar secara mandiri. Gak heran deh, kalau kemudian masalah keuangan di bawah ini dialami para lulusan baru. Kira-kira mana aja yang relate sama kamu?

Baca Juga: 5 Ciri Fresh Graduate yang Kesulitan Memperoleh Pekerjaan, Harus Tahu!

1. Belum bisa membedakan kebutuhan dan keinginan

ilustrasi perempuan berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Saat masih jadi mahasiswa, keuangan biasanya terjamin karena dapat transferan setiap bulannya. Gak sedikit juga yang uang bulanannya bersih karena kebutuhan lain seperti biaya kuliah dan akomodasi sudah di-cover.

Tanpa bekal manajemen finansial yang cukup, banyak yang terlena dengan membeli banyak keinginan yang sebenarnya gak perlu-perlu amat. Dengan memegang uang banyak, para mahasiswa juga seakan "balas dendam" karena semasa sekolah menerima uang jajan yang terbatas.

Sayangnya, kebiasaan ini biasanya terbawa setelah lulus kuliah. Gaya hidup jadi salah satu faktor yang paling berpengaruh. Fenomena fear of missing out atau FOMO membuat orang ingin selalu memiliki barang up to date agar diterima di lingkungannya.

2. Gak punya dana darurat 

ilustrasi dana darurat (unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya)

Ketidakmampuan dalam membedakan kebutuhan dan keinginan tentunya bisa berdampak serius, lho. Dengan terus mengutamakan keinginan, seseorang jadi gak terbiasa menabung sehingga ia gak punya dana darurat ataupun tabungan.

Padahal dana darurat harus dipersiapkan untuk berjaga-jaga kalau ada keadaan gak terduga. Gak ada yang bisa menjamin masa depan, karenanya menyiapkan dana darurat sangatlah penting. Sayangnya, gak banyak lulusan baru memahami hal ini sehingga cenderung menyepelekannya.

3. Berutang demi memenuhi gaya hidup

Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Terus-terusan memprioritaskan keinginan juga bisa membawa petaka dalam hidup. Gak sedikit orang terlilit utang demi memenuhi gaya hidup atau karena ingin terlihat 'mampu' agar status sosialnya naik. 

Berutang memang gak selamanya negatif, asalkan untuk hal-hal yang dapat menunjang produktivitas, bukan untuk yang bersifat konsumtif. Jadi sebaiknya pikir dua kali kalau ingin meminjam uang hanya untuk gaya hidup. Apalagi kalau pinjam uang di tempat yang gak diawasi otoritas jasa keuangan atau OJK.

4. Mengabaikan budgeting

ilustrasi orang melakukan budgeting keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mungkin kamu gak tergila-gila beli barang terbaru, nyobain cafe terhits, atau jalan-jalan tiap minggu buat dipajang di story. Namun ini gak berarti kamu terbebas dari "dosa finansial". Coba ngaku, kamu rutin budgeting dan catat cash flow gak tiap bulan? Kalau gak, berarti kamu juga punya masalah keuangan.

Budgeting adalah satu aktivitas yang penting banget untuk dilakukan. Kenapa? Ini bantu kamu mengatur keuangan agar tetap dalam kondisi sehat. Memang gimana kondisi keuangan yang sehat? Pendapatan lebih besar daripada pengeluaran, rasio utang sebesar 30 persen dari penghasilan, serta punya dana darurat dan tabungan.

Baca Juga: 5 Langkah Sehat Finansial meski Punya Beban Jadi Generasi Sandwich

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya