TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Tips Memulai Frugal Living untuk Anak Kos, Hidup Hemat dan Minimalis

Keuangan tetap aman sampai akhir bulan

ilustrasi orang menghemat pengeluaran (pexels.com/Karolina Grabowska)

Berhemat telah menjadi urat nadi kehidupan anak kos. Dengan sumber daya terbatas, anak kos harus bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin. Kontrol diri akan gaya hidup glamor sangatlah diperlukan. Kalau tidak, mi instan akan jadi santapan utama di akhir bulan. 

Nah, menjalani frugal living sangat selaras dengan anak kos. Frugal living adalah gaya hidup yang menekankan prinsip minimalisme. Gaya hidup ini mendorongmu untuk memprioritaskan kebutuhan alih-alih keinginan, sehingga kamu bisa mengerem banyak pengeluaran.

Berbeda dengan pelit, berikut ini tips menjalani frugal living agar keuangan anak kos tetap sejahtera meski dengan sumber daya terbatas. 

Baca Juga: Frugal Living: Patut Diterapkan di Tengah Pamer Kekayaan

1. Buat anggaran keuangan setiap bulan

ilustrasi mengalokasikan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Memiliki kondisi keuangan yang baik butuh perencanaan matang. Karenanya melakukan budgeting secara rutin diperlukan agar kamu tahu ke mana uangmu harus dialokasikan. Mulailah dengan kebutuhan sebagai prioritas utama. Ini mencakup biaya kos, tagihan listrik dan internet, biaya akomodasi, utang, tabungan, dan biaya makanan.

Sebagai acuan, kamu bisa menggunakan metode budgeting 50:30:20 saat membuat anggaran keuangan. Alokasikan 50 persen untuk kebutuhan utama, 30 persen untuk menabung, dan 20 persen untuk keinginan. Namun jumlah ini bisa disesuaikan dengan kondisi keuanganmu.

Setelah kebutuhan terpenuhi, kamu bisa menggunakan sisa uangnya untuk hal lain. Sebut saja keinginan seperti check out belanjaan, jalan-jalan, makan di luar, atau hiburan lainnya. Menjalani frugal living bukan berarti menyiksa diri dengan mengerem keinginan sepenuhnya. Kamu tetap bisa bersenang-senang dengan budget yang sesuai.

2. Catat semua pengeluaran

ilustrasi mengalokasikan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sekarang kamu sudah memetakan alokasi keuangan setiap bulannya. Tugasmu selanjutnya ialah mencatat setiap pengeluaran. Ini menjadi sedemikian penting sebab bertujuan untuk mengecek apakah pengeluaran sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

Dengan ini, kamu bisa melihat apakah kamu disiplin dalam menggunakan uang sesuai budget. Kamu juga bisa mengetahui jika ada kenaikan biaya sehingga kamu dapat menyesuaikan budget di bulan selanjutnya serta bisa mengubah persentase budget di masing-masing pos agar uang tetap aman hingga akhir bulan.

Untuk membuat laporan keuangan, kamu bisa memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan di HP atau membuat dokumen terperinci di Excel. Sesuaikan saja dengan kebutuhan kamu, ya!

3. Membawa bekal alih-alih makan di luar

ilustrasi bekal makanan (pexels.com/Ella Olsson)

Makan di luar boleh-boleh saja. Namun kalau dilakukan setiap hari, keuanganmu bisa boncos. Anggaplah sekali makan Rp20 ribu, berarti kamu menghabiskan Rp60 ribu dalam sehari. Totalnya menjadi Rp1,8 juta dalam sebulan. Ini belum termasuk jajan dan biaya ongkir kalau pesannya lewat aplikasi pengantar makanan.

Perbedaannya bisa sangat signifikan dengan menyiapkan makanan sendiri dan membawa bekal saat pergi ke kampus atau kantor. Kalau kamu mengalokasikan budget Rp150 ribu untuk makan setiap minggu, maka kamu hanya menghabiskan Rp600 ribu dalam sebulan. Kamu juga bisa membatasi jajan agar semakin hemat.

4. Melakukan meal preparation

ilustrasi penyimpanan bahan makanan di kulkas (unsplash.com/@elloproducts)

Belanja kebutuhan makan di pasar terbukti ampuh untuk menghemat pengeluaran. Karenanya, kamu bisa jadwalkan berbelanja ke pasar setiap minggunya. Agar bahan makanan awet di kulkas, lakukanlah meal preparation atau meal prep sebelum makanan disimpan.

Untuk melakukan meal prep, kamu memerlukan wadah untuk menyimpan setiap bahan makanan. Meal prep bisa membuat makanan lebih tahan lama lantaran dapat mencegah kontaminasi silang antara satu makanan dengan makanan lainnya serta menghindari kontak langsung dengan udara kulkas.

Sebagai catatan, manfaatkanlah wadah-wadah bekas yang bersifat food grade daripada membeli baru. Namun jika tidak ada sama sekali, kamu bisa membelinya sebagai investasi.

Baca Juga: 10 Food Preparation Anak Kos Tanpa Kulkas, Begini Cara Mudahnya!

5. Gunakan listrik seperlunya

ilustrasi mengecas (pexels.com/Markus Spiske)

Tips menjalani frugal living lainnya ialah menghemat listrik. Untuk menekan tagihan listrik, kamu bisa menggunakan listrik seperlunya. Sebagai contoh, membuka ventilasi udara alih-alih menyalakan kipas angin, menyalakan AC atau kipas angin hanya di malam hari, mematikan lampu di siang hari, mencabut charger setelah digunakan, tidak mengecas gadget semalaman, atau membeli perabotan dengan daya rendah.

6. Memanfaatkan promo

ilustrasi belanja online (pexels.com/Negative Space)

Promo dan anak kos menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan. Betapa tidak, promo membuat harga produk jauh lebih murah sehingga kamu bisa menekan pengeluaran lebih besar lagi.

Biasanya setiap aplikasi marketplace menawarkan berbagai promo menarik bagi penggunanya, terlebih di beberapa event seperti tanggal kembar atau hari-hari besar. Kamu bisa memanfaatkan hal ini untuk belanja kebutuhan. Namun perlu dicatat, jangan terlena dengan promo sehingga kamu kalap berbelanja hal yang gak kamu butuhkan, ya!

7. Evaluasi subscription bulanan

ilustrasi nonton film (pexels.com/Karolina Grabowska)

Streaming film dan serial secara online sambil makan camilan menjadi hiburan sederhana yang menyenangkan untuk anak kos. Gak heran kalau anak kos biasa berlangganan berbagai aplikasi streaming seperti Netflix, Apple TV, Disney+, Spotify Premium, atau YouTube Premium.

Biaya langganan berbagai aplikasi ini harus masuk ke dalam budget hiburan, ya. Seperti yang sudah dibahas di awal, kamu bisa mengalokasikan 10 hingga 20 persen uang untuk hiburan. Namun hiburan gak hanya berlangganan aplikasi, kan? Karena itu, pastikan biaya langganan dan biaya hiburan lainnya gak melebihi budget yang ditetapkan.

8. Berinvestasi

ilustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Walau punya sumber daya terbatas, anak kos tetap bisa mulai berinvestasi demi mendapat passive income. Tentunya disesuaikan dengan budget yang tersedia, ya. Kabar baiknya, sekarang siapa pun bisa berinvestasi dengan modal minim. Hanya punya uang Rp100 ribu? Gak masalah, kamu dapat berinvestasi pada instrumen seperti reksa dana.

Yang terpenting, budget investasi harus dibedakan dengan dana darurat dan tabungan. Utamakan dana darurat terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Untuk anak kos yang masih lajang, besar biaya dana darurat harus mencakup setidaknya enam kali pengeluaran. Dana ini juga harus disimpan di rekening yang mudah dicairkan dan gak boleh diinvestasikan.

Baca Juga: 5 Pengacau Kestabilan Hidup Anak Kos, Wajib Hindari!

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya