TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Obrolan Basa-basi Soal Pekerjaan yang Harus Dihindari Mulai Sekarang

Hati-hati sebelum berbicara, ya

ilustrasi sedang berkumpul (pexels.com/fauxels)

Basa-basi adalah salah satu obrolan yang sering digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Gak bisa dimungkiri, jika basa-basi menjadi kebiasaan saat kita ingin menyapa seseorang atau digunakan untuk membuka topik obrolan.

Nah, apakah kamu pernah menerima obrolan basa-basi soal pekerjaanmu? Atau malah kamu sering basa-basi dengan teman soal pekerjaan mereka? Sebenarnya basa-basi ini gak salah, kok. Hanya saja banyak yang gak sadar bahwa basa-basi yang arahnya terlalu privasi bisa membuat orang lain tersinggung.

Supaya basa-basimu tidak menyinggung orang lain soal pekerjaan mereka, maka hindari beberapa obrolan berikut ini.

1. Mempertanyakan rincian gaji

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sepertinya semua orang sudah tahu, bahwa masalah gaji menjadi salah satu hal yang bersifat privasi bagi setiap orang. Namun, masih banyak yang menjadikan ini sebagai topik basa-basi soal pekerjaan.

Bukan tanpa alasan, gaji memang sebaiknya menjadi privasi hanya bagi orang terdekat seperti pasangan dan keluarga saja. Hal ini sangat sensitif untuk menghindari kecemburuan sosial. Jadi jangan pernah memaksa orang lain untuk menyebutkan rincian gaji mereka.

Baca Juga: 5 Hal yang Dapat Meringankan Beban Pekerjaan, Jangan Lupa Bahagia 

2. Membandingkan jabatan seseorang di tempat kerja

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Christina Morrilo)

Selain masalah gaji, gak sedikit juga yang menjadikan jabatan sebagai topik obrolan basi-basi. Jika sebatas bertanya soal posisi atau bekerja di bidang apa mengenai pekerjaan orang lain rasanya gak ada masalah. Namun, jika sampai membandingkan jabatan orang lain inilah yang bisa menyinggung perasaan.

Misalnya, membandingkan jabatan teman lain yang bekerja selama beberapa tahun sudah berada di posisi manager. Sedangkan seseorang yang kamu ajak bicara bekerja beberapa tahun yang sama tapi masih berada di posisi staff biasa. Ingat, setiap orang memiliki proses yang berbeda-beda. Jadi, jangan membandingkannya begitu saja.

3. Menjadikan barang sebagai tolak ukur kesuksesan seseorang

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Anastasia Lashkevich)

Tak sedikit orang yang menjadikan barang sebagai tolak ukur kesuksesan. Bahkan pertanyaan basa-basi soal topik ini juga mungkin sering kamu dengar.

Misalnya ada seseorang yang sudah bekerja dalam waktu yang cukup lama, tapi mereka masih saja menggunakan handphone atau motor lama. Banyak kemungkinan yang membuat seseorang masih betah menggunakan barang lama mereka, terutama karena masih bagus dan layak digunakan. 

Selain itu, alasan menjadi menjadi tulang punggung keluarga juga bisa membuat seseorang untuk mendahulukan hal yang lebih penting. Bahkan gak sedikit orang yang memiliki penghasilan terbilang cukup tinggi juga tetap hidup sederhana. Hal ini kembali ke gaya hidup masing-masing.

4. Menyinggung masalah jodoh pada orang yang sedang fokus membangun karir

ilustrasi ngobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Biasanya pertanyaan basa-basi yang menghubungkan soal jodoh ini cenderung tertuju pada seseorang yang sedang sibuk bekerja di usianya yang sudah cukup dewasa, tapi belum kelihatan membawa pasangan. 

Bagi kamu yang suka basa-basi soal ini lebih baik hentikan mulai sekarang, ya. Mungkin kamu gak tahu, bagaimana perjuangan seseorang dalam membangun karier mereka agar mempunyai masa depan yang cerah. Sedangkan hal ini adalah masalah privasi yang sebenarnya bukan menjadi urusanmu. Tiap orang berhak untuk memutuskan kapan mereka memiliki pasangan.

Baca Juga: 5 Topik Basa-basi yang Kelewat Basi, Bikin Impresi Jelek 

Verified Writer

Vera Yunii

Senang menulis untuk berbagi informasi :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya