TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wajib Tahu, Ini 5 Tipe Emotional Baggage yang Kerap Dibawa Manusia

Ketahui juga cara berdamai dengannya!

Ilustrasi orang sedang merasa stres (pexels.com/Andrew Neel)

Belum banyak yang mengetahui bahwa ternyata selama ini manusia membawa emotional baggage atau beban emosi. Beban emosi bukanlah sesuatu hal yang buruk. Namun, jika dibiarkan menumpuk, maka akan berdampak negatif pada kesehatan mental.

"Emotional baggage gak 'baik' atau 'buruk.' Satu-satunya hal yang penting adalah bagaimana kamu berdamai dan mengontrol emotional baggage dalam dirimu," ujar Claire Nicogossian, seorang psikolog klinis, dilansir Bustle.

Sebelum mengetahui cara berdamai dan mengontrol beban emosional yang kita pikul, sebaiknya ketahui terlebih dahulu tipe atau jenisnya. Simak beberapa tipe emotional baggage di bawah ini dan cara mengontrolnya.

1. Rasa bersalah

Ilustrasi orang sedang merasa bersalah (pexels.com/Alex Green)

Emotional baggage pertama yang sering dibawa manusia adalah rasa bersalah. Dilansir Fairy God Boss, Anna Marie Houlis, seorang jurnalis dan travel writer, menyebutkan bahwa rasa bersalah terjadi ketika kamu melakukan sesuatu di masa lalu yang menyebabkan kerugian pada orang lain.

Tentunya, rasa bersalah gak bisa terus menerus dipendam dalam diri sendiri. Jika dipendam terlalu lama, maka akan berdampak buruk terhadap kondisi mental. Kamu akan terus menerus dihantui oleh rasa bersalah tersebut.

Anna Marie menambahkan, cara terbaik untuk berdamai dengan rasa bersalah adalah menghadapi akar permasalahannya. Cobalah untuk memaafkan diri sendiri dan belajar dari peristiwa tersebut. Jika perlu, kamu juga bisa meminta maaf kepada orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut. 

2. Rasa takut

Ilustrasi sedang merasa takut (pexels.com/Anna Shvets)

Tipe beban emosi berikutnya adalah rasa takut. Dilansir Wisebread, Beth Buczynski, seorang penulis dan assigning editor, menyebutkan bahwa rasa takut ini membuat kamu terjebak dan gak bisa menikmati kehidupan seperti orang lain.

Dengan kata lain, rasa takut ini bisa disebabkan juga oleh trauma di masa lalu. Misalnya, kamu pernah tenggelam di pantai ketika masih kecil, sehingga menyebabkan kamu takut untuk datang ke pantai di masa sekarang.

Melansir Fairy God Boss, Philippe Goldin, seorang ahli sarafmenyebutkan bahwa cara berdamai dengan rasa takut adalah menghadapi ketakutan tersebut. Misalnya, jika kamu takut berenang di pantai, maka cobalah membuat momen positif di pantai. Maka, pelan-pelan, kamu akan berdamai dengan rasa takutmu itu.

"Cara tersebut menjadi cara yang paling sukses untuk mengatasi fobia, gangguan kecemasan, dan ketakutan sehari-hari dalam bentuk apa pun," tuturnya.

Baca Juga: 5 Pertanyaan yang Bisa Membantumu Mengelola Emosi Negatif

3. Efek bully

Ilustrasi sedang melakukan bullying (pexels.com/Mikhail Nilov)

Banyak orang yang pernah mengalami bullying di masa kecil. Respon setiap orang terhadap bullying tersebut tentunya akan berbeda. Sayangnya, banyak orang yang pada akhirnya memendam rasa sakit dari peristiwa bully di masa kecilnya. Secara gak sadar, efek dari bullying itu kemudian menjadi beban emosi yang dibawa oleh manusia.

Melansir Life Hack, Mandie Holgate, seorang international coach, menyebutkan bahwa jumlah orang yang mengalami bullying di dunia maya meningkat sampai 37 persen pada tahun 2007 dan 2019. Hal tersebut menyebabkan peningkatan depresi dan masalah kesehatan mental. Efek bully bukanlah suatu hal yang bisa diatasi dengan mudah.

Jika kamu merupakan salah satu korban bully, maka cobalah untuk mendatangi psikolog atau psikiater. Luka yang telah lama kamu pendam harus segera disembuhkan. Jangan sampai efek bully ini terus menerus kamu jadikan beban emosi yang dibawa setiap harinya.

4. Kemarahan

Ilustrasi orang sedang marah (pexels.com/Moose Photos)

Marah merupakan perasaan yang paling sering terjadi kepada manusia. Manusia bisa marah karena banyak hal. Beth Buczynski menyebutkan, memendam perasaan marah bukanlah hal yang bagus, karena akan menyebabkan depresi, gangguan makan, dan penyakit jantung.

Oleh sebab itu, cara terbaik menghadapi rasa marah adalah dengan mengakui bahwa kamu memang sedang marah. Namun, jangan sampai kamu melakukan tindakan impulsif karena perasaan marah. Cobalah atasi dengan kepala dingin.

Jika kamu marah kepada seseorang, cobalah diskusikan hal tersebut dengan tenang. Jangan menyimpan rasa marah hingga menjadi sebuah dendam. Karena akan berdampak buruk pada diri sendiri.

Baca Juga: 10 Nama Jenis Emosi Manusia yang Belum Banyak Orang Tahu

Verified Writer

Nisa Meisa

Carpe Diem

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya