10 Nama Jenis Emosi Manusia yang Belum Banyak Orang Tahu

2. Opia

ilustrasi menatap orang sedang mengobrol (pexels.com/RODNAE Productions)

Opia merupakan perasaan intensitas yang ambigu dari menatap mata seseorang, seperti terasa sangat invasif sekaligus rentan secara bersamaan. Seolah-olah emosi ini seperti mengintip melalui lubang di pintu rumah, mengetahui ada seseorang di sana, tapi tidak mengetahui apakah ia sendiri berada di dalam atau di luar. 

3. Monachopsis

ilustrasi naik transportasi (pexels.com/João Jesus)

Monachopsis adalah perasaan samar yang ingin terus-menerus keluar dari tempatnya, seperti kesulitan beradaptasi di luar lingkungan yang kamu kenal. Seolah-seolah kikuk, mudah terganggu, dan tidak dapat mengenali kondisi sekitar dari tempat yang kamu datangi.

4. Liberosis

ilustrasi bersantai (pexels.com/Artem Beliaikin)

Liberosis sama artinya dengan kebebasan, yaitu keinginan untuk kurang peduli terhadap hal-hal di sekitarnya. Perasaan ini biasanya untuk mengurangi tekanan dalam kehidupan, dan ia lebih memilih untuk santai atau melakukan refreshing, seperti mencari udara segar atau menjalani kegiatan yang disukainya.

5. Rubatosis

ilustrasi gelisah (pexels.com/Liza Summer)

Kesadaran manusia yang resah, semakin ditambah dengan perubahan detak jantung menjadi lebih cepat dan mengganggu. Emosi ini biasa terjadi akibat dari kegelisahan atau gugup.

Rubatosis terjadi seperti ketika seseorang bernyanyi secara kompulsif saat berjalan dalam kegelapan seolah-olah mengingatkan dirinya masih hidup dan yang terjadi di sekitarnya adalah nyata, atau seperti menghibur diri sendiri.

Baca Juga: 12 Tanda Jatuh Cinta dari Sisi Sains, Ada Risetnya!

6. Kenopsia

ilustrasi sepi (pexels.com/Sofia Alejandra)

Kenopsia terjadi karena suasana yang menakutkan dan menyedihkan dari tempat yang biasanya ramai dengan orang-orang, tetapi sekarang ditinggalkan dan sunyi. Seperti di kantor yang gelap di akhir pekan, lorong sekolah di malam hari, dan taman yang kosong. Sehingga bayangan emosionalnya membuat tampak merana dengan sekitarnya. 

7. Krisalisme

ilustrasi tenang (pexels.com/amirali beigi)

Krisalisme adalah perasaan tenang jika berada di dalam ruangan saat terjadi badai petir dan mendengarkan suara hujan deras di atap rumah. Mereka seperti merasakan kedamaian, kehangatan, dan ketenangan di dalamnya, dan mereka akan menikmatinya dengan membaca buku, meringkuk di atas kasur, atau menyeruput secangkir minuman hangat.

8. Anecdoche

ilustrasi bercakap-cakap (goodnet.org)

Percakapan di mana semua orang berbicara tetapi tidak ada yang mendengarkan. Mereka hanya berucap terus sampai kehabisan kata-kata tanpa mempedulikan ucapannya didengar atau tidak. Sehingga membuat suasana jadi lebih riuh tak karuan dan membingungkan.

9. Elipsisme

ilustrasi sedih (pexels.com/Pixabay)

Kesedihan yang dirasakan seseorang karena tidak pernah bisa mengerti bagaimana sejarah atau proses terjadinya sesuatu. Keterangan dari laman Psychology Today, elipsisme merupakan kesedihan seseorang ketika menyadari bahwa seseorang tidak akan hidup untuk melihat masa depan yang diharapkan. Misalnya, seorang lansia mungkin sedih, karena merasa tidak bisa melihat bayi yang baru lahir beranjak dewasa.

10. Occhiolism

ilustrasi kacamata (pexels.com/Victor Freitas)

Kesadaran akan sempitnya perspektif yang dimiliki, sehingga tidak bisa menarik kesimpulan yang berarti sama sekali. Seperti bagaimana cara seseorang memandang dunia, masa lalu, dan kompleksitas budaya. Meskipun hidup memang sangat berarti, tapi akan terlihat biasa saja bagi mereka.

Wah, ternyata emosi manusia sangat beragam dan unik-unik ya sebutannya. Mulai sekarang, coba definisikan setiap emosi apa yang terjadi pada dirimu, agar kamu bisa menindaklanjutinya dengan tepat.

Baca Juga: 7 Jalan Kematian Paling Menyakitkan, Menurut Sains