TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Mengapa Cyberbullying Bisa Menyebabkan Seseorang Bunuh Diri

Yuk sadari, jangan sampai jatuh korban lagi!

unsplash.com/Fransisco Gonzales

Dunia siber telah mengambil alih hampir separuh waktu kita dalam kehidupan nyata. Hal yang logis kalau dalam era teknologi ini, kejahatan gak hanya terjadi di dunia nyata, tapi juga marak di dunia maya. Salah satu kasus yang bahkan bisa sebabkan jatuhnya korban nyawa adalah cyberbullying, yakni kasus penindasan secara beramai-ramai melalui media sosial.

Sebut saja kasus terbaru cyberbullying yang menimpa artis KPop, Sulli dan Go Hara. Kita gak bisa menutup mata kalau kejahatan dunia maya gak bisa dianggap sepele. Secara garis besar, berikut beberapa alasan yang memicu seseorang bunuh diri karena cyberbullying.

1. Pengaruh dunia maya lebih besar dan kuat dibanding dunia nyata

unsplash.com/Priscilla Du Preez

Jejaring sosial media menjadi sarana eksistensi pribadi, curahan opini bahkan luapan emosi yang digandrungi banyak pihak terutama kaum Millennial. Bahkan sebagian menjadikan medsos sebagai pelarian dari dunia nyata. Karena faktor ini, bukan hal mustahil kalau pengaruh dunia maya lebih kuat dibanding kehidupan nyata.

Karena itu, segala pengaruh baik itu positif atau negatif dari medsos, bakal sangat berpengaruh pada emosional dan kehidupan seseorang. Saat dampak negatif yang ia terima seperti bullying, pengaruhnya bisa lebih menyakitkan dibanding pertengkaran dalam dunia nyata.

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Sebagian Orang Lebih Rentan Depresi daripada Lainnya

2. Korban cyberbullying mengalami gangguan emosional cukup parah

unsplash.com/Joshua Earle

Dilansir dari laman sciencedaily.com, Profesor Ann John dari Swansea University Medical School telah memimpin penelitian tentang cyber bullying yang melibatkan 150.000 anak muda dari 30 negara. Bekerja sama dengan peneliti dari Oxford University, penelitian yang menyoroti bahaya bullying ini menemukan bahwa korban kejahatan dunia maya yang menimpa remaja bisa menimbulkan gangguan psikis dan fisik.

Masalah emosional yang diderita korban bullying cukup parah sebab gangguannya meliputi keganjalan perilaku, kesulitan bergaul dengan sekitarnya serta sulit berkonsentrasi.

3. Korban tengah dirundung masalah yang membuatnya tak bahagia

unsplash.com/Romain Lours

Kondisi kurang beruntung yang dirasakan korban, sebenarnya sudah membuat psikisnya merasa terpuruk. Ungkapan kebencian yang menindasnya di dunia maya, jelas makin memperburuk mental korban. Puncak inilah yang mampu mengguncangkan kejiwaan seseorang sehingga bukan hal mustahil kalau perilaku bunuh diri menjadi penyelesaian yang dipilih.

4. Gak ada tempat dan keinginan berbagi emosi saat tertekan oleh konflik

unsplash.com/Kev Costello

Sekecil apa pun dampak yang ditimbulkan dari fenomena bullying, entah itu terjadi di dunia nyata ataupun dunia maya, tentu gak bisa lagi dianggap remeh sebab sudah banyak berjatuhan korban. Keinginan untuk mengurung diri dan enggan berbagi tekanan dengan orang lain kadang menimpa korban dengan kasus bullying

Hal ini diperparah dengan minim atau tidak adanya tempat ia bisa leluasa berbagi. Keluarga yang kurang memperhatikan, atau teman yang punya kesibukan misalnya, pada akhirnya membuat korban kesepian dan tercetus ide untuk memilih akhiri hidup.

5. Kurangnya kesadaran akan bahaya bullying dari para pelaku

unsplash.com/dawid zawila

Menurut pendapat Andre Sourander, MD, PhD, seorang psikiater dari Turku University Finlandia, ia mengungkapkan kalau sebaiknya orangtua, guru, bahkan remaja itu sendiri bisa lebih paham dan menyadari tentang bahayanya efek dari kejahatan dalam dunia maya terutama medsos. 

Komentar pedas yang muncul dari balik akun-akun palsu dan ungkapan-ungkapan kebencian dari para haters, masih dianggap sebagai luapan emosi biasa yang lumrah terjadi tanpa memikirkan dampak perasaan yang bakal menimpa korban bullying.

6. Faktanya pelaku bullying 20 persen lebih tinggi untuk bunuh diri karena traumatis yang sama

unsplash.com/caleb george

Menurut Paul Montgomery, seorang profesor dari Birmingham University, ia mengungkap bahwa orang-orang yang terlibat dalam kasus cyberbullying pada dasarnya juga menyimpan masalah traumatis yang hampir serupa. Mereka yang berperan sebagai pelaku juga memiliki risiko untuk memikirkan bunuh diri bahkan 20 persen lebih tinggi.

Masalah emosional inilah yang biasanya jadi motif para pelaku cyberbullying menindas korbannya dengan semena-mena di dunia maya.

Baca Juga: 6 Langkah Meninggalkan Media Sosial untuk Kehidupan yang Lebih Bahagia

Verified Writer

Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya