5 Cara Berdamai dengan Inner Child yang Terluka dan Mendominasi Hidup
Jangan biarkan luka batin itu terbawa hingga dewasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa kamu pernah merasa mudah marah, curiga berlebihan, atau merasa serba kekurangan? Boleh jadi perasaan negatif itu muncul karena adanya inner child dalam diri yang belum terselesaikan. Inner child yang terluka adalah pengalaman pahit masa kecil yang menjadi trauma dan tanpa disadari mendikte hidupmu hingga dewasa.
Misalnya, anak perempuan yang terbiasa disuguhi adegan kekerasan sang ayah yang memukul ibunya, tumbuh menjadi pribadi yang takut membina hubungan dengan pria karena sulit percaya. Kalau luka batin ini gak disembuhkan atau dibiarkan begitu saja, inner child bisa berdampak buruk pada kepribadian. Usiamu boleh dewasa, tapi nyatanya ada ketakutan masa kecil yang terus terbawa.
Untuk itu, penting buat kamu mengenali inner child dalam diri supaya kamu bisa menyembuhkan luka batin dan memiliki psikis yang lebih baik. Berikut langkah-langkah dari para ahli psikologi yang bisa kamu ikuti.
1. Kenali inner child yang masih terluka dan terima keberadaannya
Masih banyak orang yang memungkiri kalau ia punya inner child yang terluka, padahal sikap semacam ini bisa membuatmu kesulitan mengubah perilaku dan perasaan. Kamu bisa mengenali inner child dengan mengunjungi masa kecil yang menyakitkan.
Gak mudah memang mengingat masa kelam. Tapi kalau kamu gak berusaha menyembuhkan dan hanya ingin menguburnya dalam-dalam, kemungkinan inner child kamu bakal terus mendominasi diri dengan memunculkan pikiran dan perasaan negatif.
Baca Juga: 5 Cara Lepas dari Bayang-bayang Masa Lalu, Bikin Mood Jadi Stabil
Baca Juga: Yuk, Berdamai dengan Diri Sendiri! Ini 5 Cara Efektifnya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.