TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 6 Etika Berbicara yang Baik Menurut Islam, Perlu Dipahami

Stop kebiasaan memotong pembicaraan orang lain

Unsplash.com/Anna Vander Stel

Hablum minannas atau hubungan manusia dengan manusia tidak ada lepas dari yang namanya komunikasi verbal atau berbicara satu dengan lainnya. Karena itu merupakan satu bentuk kebutuhan saat berintraksi dengan sesama manusia. Selain itu, komunikasi juga digunakan untuk bertukar informasi.

Sebagai umat muslim, ketika berbicara dengan orang lain juga harus memperhatikan etikanya. Jangan sampai saat berbicara membuat orang lain tersinggung, sakit hati bahkan sampai terjadi perkelahian.

Berikut di antaranya enam etika berbicara yang baik dan benar dilihat dari sudut pandang keislaman. Yuk, langsung simak penjelasanya!

1. Saat berbicara bicaralah yang baik-baik dan jangan berdusta atau berbohong

Pixabay.com/jamesoladujoye

Berbicara adalah pemberian nikmat Allah SWT yang harus disyukuri. Untuk itu, berbicaralah mengenai hal-hal yang baik dan jangan berbohong. Berbicara yang baik merupakan bentuk sikap syukur atas nikmat yang telah di berikan Allah SWT kepada hambanya.

Allah SWT juga sudah memerintahkan untuk berbicara yang baik, sebagaimana yang dituliskan dalam Al-Qur'an surat Al Ahzab ayat 70 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,"

Maka dari itulah, saat berbicara harus dipikirkan matang-matang jangan asal bicara. Saat apa yang dibicarakan membuat orang lain sakit hati, bisa saja hal itu mendatangkan dosa yang bisa mengantarkan ke api neraka.

Baca Juga: 8 Keistimewaan bagi Orang yang Rajin Bersedekah Menurut Islam

2. Melihat wajah lawan bicara

unsplash.com/Mimi Thian

Salah satu bentuk etika atau sopan santun dalam berbicara adalah melihat wajah lawan bicara. Hal ini akan membuat lawan bicara merasa lebih dihargai dan dihormati.

Sebaiknya, ketika melihat wajah lawan bicara lihatlah sewajarnya saja. Jangan sampai membuat lawan bicara seolah-olah terganggu dengan cara kita melihat wajahnya.

3. Menunjukkan sikap antusias saat berbicara

Pixabay.com/sasint

Selain melihat wajah lawan bicara, menunjukan sikap antusias itu pun perlu untuk dilakukan sebagai bentuk menghargai apa yang mereka bicarakan, walapun mungkin saja apa yang mereka bicarakan sudah pernah kita dengar sebelumnya.

Untuk itu, diperlukan sikap saling memahami antara pembicara dan lawan bicaranya. Berbicaralah untuk hal-hal yang penting dan sekiranya mengenai hal yang benar-benar kedua saling memahami satu dengan yang lainnya. Sehingga arah pembicaraanya menjadi lebih terarah.

4. Tidak memotong pembicaraan orang lain

Pixabay.com/jmexclusives

Etika yang selanjutnya adalah tidak memotong pembicaraan. Orang yang suka memotong pembicaraan orang lain adalah orang yang sangat tidak sopan dan egois. Selain itu, memotong pembicaraan orang lain juga dapat mengubah, menghilangkan informasi yang akan di sampaikan.

Hal ini bisa mengundang ke salah pahaman. Untuk itu, sebaiknya tunggu lawan bicara selesai menyampaikan apa yang akan mereka sampaikan setelah itu barulah kita tanggapi jika perlu untuk ditanggapi.

5. Berusaha untuk menghindari perdebatan

Pixabay.com/Free-Photos

Dalam berbicara sering kali terjadi perdebatan yang kadang kala bisa memicu timbulnya rasa sakit hati satu dengan yang lainnya. Untuk itulah hindari perdebatan untuk menciptakan perdamaian antar sesama manusia. Sebaiknya ketika terjadi perbedaan pendapat selesaikan lah dengan cara bermusyawarah dan berbicara lah dari hati-hati agar perdebatan tidak akan terjadi.

Menghindari berdebat selain untuk menjaga hubungan baik antar sesama manusia, menghindari berdebat juga akan mendapatkan balasan yang baik di akhirat kelak. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

"Aku menjamin sebuah istana di sekitar surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan walaupun dia dalam keadaan benar. Dan dipertengahan surga bagi seorang yang meninggalkan kedustaan walau dalam bercanda dan di bagian surga tertinggi bagi yang terpuji akhlaknya.” (HR. Abu Dawud, dalam sunannya, no 4167)

Baca Juga: Ini 6 Etika Menjenguk Orang Sakit dalam Islam yang Perlu Dipahami

Verified Writer

Nur Kholid

Mari berproses

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya