TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kata Bijak Bahasa Jawa tentang Ajakan Bekerja Keras, Semongko Lur! 

Semangat nganti bongko (semangat sampai mati) #LokalIDN

Unsplash.com/Nandhu Kumar

Dalam masyarakat, sering muncul anggapan kalau orang Jawa itu identik dengan sikap lamban dan tanpa ambisi maupun obsesi akan sebuah pencapaian. Bukannya tanpa alasan, orang Jawa memang lebih menekankan kehati-hatian saat bertindak. Selain itu, narimo ing pandum alias mudah menerima nasib juga kerap menjadi identitas orang Jawa.

Namun sebenarnya, orang Jawa juga punya semangat untuk bekerja keras meraih impian. Hal ini terbukti dari beberapa kata bijak yang kerap dijadikan pedoman. Berikut sederet kata bijak bahasa Jawa yang mampu menjadi ajakan bekerja keras.

1. Cekelana impenanmu, amarga yen impen mati, urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur

Unsplash.com/Doran Erickson

Artinya "peganglah impianmu, karena jika impian mati, hidup akan seperti burung yang sayapnya rusak, tidak bisa terbang". Lewat kata bijak ini semua orang, khususnya orang Jawa, harus tetap punya impian dan terus berusaha mewujudkannya. Tanpa impian, orang dianggap tidak akan punya pegangan hidup sebab tidak punya tujuan atau cita-cita. 

Baca Juga: 7 Kalimat Bijak dalam Bahasa Jawa tentang Sabar, Monggo Diwaos Lur!

2. Manungsa mung ngunduh wohing pakarti

Unsplash.com/Razvan Chisu

"Manusia itu hanya memetik hasil dari perbuatannya sendiri", begitu kira-kira artinya. Seperti halnya hukum tabur tuai, dari kata bijak ini kita disadarkan bahwa setiap perbuatan maupun sikap yang dipilih akan mempengaruhi hasil yang didapat nantinya, termasuk segala bentuk usaha dalam bekerja. 

3. Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu

Unsplash.com/Tim Gouw

Kata bijak ini diterjemahkan "hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik". Pemahaman pada waktu yang terus berlalu dalam hidup membangun kesadaran untuk terus berupaya menjaga perilaku baik agar memiliki nasib, dalam hal ini menuai hasil kerja, yang baik pula. 

4. Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter, nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa

Unsplash.com/Hunters Race

Artinya, "jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa". Kalimat ini sering dijadikan sebagai petuah hidul agar orang selalu ingat untuk tidak jumawa atas kemampuannya. Lebih lanjut, ditekankan pula agar setiap kita untuk pintar merasa atau jadi pribadi yang lebih peka. 

5. Sepi ing pamrih, rame ing gawe, banter tan mblancangi, dhuwur tan nungkuli

Unsplash.com/CoWomen

Kata bijak ini artinya "tidak mengharap imbalan dan bekerja penuh semangat, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi". Maksudnya, agar dalam bekerja kita harus terus bersemangat dan tanpa berharap pada imbalan atas usaha yang dilakukan. Selain itu, caranya pun harus penuh dengan kerendahan hati dan tanpa merendahkan orang lain. 

6. Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bhanda

Unsplash.com/Brooke Cagle

Artinya, "berjuang tanpa membawa pasukan, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa didasari harta". Petuah ini mengarah pada empat sikap dasar yang wajib dimiliki pemimpin. Kerja keras yang sejati tidak harus mengandalkan pasukan, tidak boleh merendahkan orang lain, tidak bergantung pada kekuasaan, dan kesederhanaan tanpa pamer harta benda. 

Baca Juga: Ngoko hingga Krama, Inilah 4 Tingkatan Bahasa dalam Bahasa Jawa

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya