TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Wargenet Suka Berkomentar Negatif, Benarkah karena Benci?

Kadang, alasannya sangat sepele!

pexels/bruce mars

Di era media sosial sekarang ini, memberi pendapat dan komentar menjadi begitu mudah. Gak hanya pendapat yang bermanfaat dan membangun, memberi pendapat negatif yang merusak dan merugikan pun bisa dilakukan dengan sangat gampang. 

Mungkin kamu sering melihat warganet yang menuliskan komentar negatif di unggahan orang lain. Kamu mungkin bertanya-tanya. Kenapa mereka melakukannya, ya? Sebenarnya, alasan seseorang memberikan komentar negatif gak selalu seburuk itu. Kadang, alasannya bisa begitu remeh, seperti lima kemungkinan berikut ini.

1. Cari perhatian

pexels/Porapak Apichodilok

Kadang, warganet menuliskan komentar yang negatif bukan untuk menjatuhkan atau menunjukkan kebencian, tapi hanya ingin cari perhatian saja. Komentar yang terlalu biasa umumnya akan lewat begitu saja, tapi komentar negatif mudah memancing reaksi. Karena itulah, mereka menuliskan komentar yang negatif.

Namun, untuk apa mereka mencari perhatian di media sosial? Bisa jadi, mereka merasa kesepian di dunia nyata sehingga mencari interaksi di dunia maya. Mungkin juga mereka berniat pansos. Dengan memberikan komentar negatif, akun mereka jadi mendapat banyak perhatian dan populer.

Tentu, gak ada yang salah dengan melakukan interaksi secara daring. Gak salah juga kalau seseorang ingin menjadi populer. Namun, kalau cara melakukannya kurang tepat, tentu sayang sekali, ya.

Baca Juga: 7 Ide Konten Media Sosial yang Berfaedah daripada Sekadar Prank Ojol 

2. Spontan

pexels/bruce mars

Komentar negatif juga bisa ditimbulkan dari ketidaksetujuan atau ketidaksukaan terhadap sesuatu yang dilihat di media sosial. Ungkapan tidak setuju atau tidak suka itu lalu secara spontan mereka lontarkan dalam bentuk komentar negatif. Karena spontan, umumnya komentar-komentar tersebut memang menyakitkan karena tidak dipikir dengan baik.

Warganet seperti itu bisa jadi merupakan tipe orang yang memang kerap berbicara tanpa dipikir, termasuk di dunia nyata. Baru setelah memberikan komentar negatif, bisa jadi belakangan mereka menyesalinya. Namun, penyesalan itu tentu gak banyak berguna karena komentarnya sudah keburu terlontar, bukan?

3. Gak tahu cara mengkritik yang baik

pexels/Lisa Fotios

Ketidaksetujuan dan ketidaksukaan juga bisa diungkapkan dalam bentuk kritik. Namun, sayangnya, banyak orang yang gak mengerti cara melakukan kritik yang baik dan benar. Akhirnya, karena gak mengerti, yang terucap bukan kritik, tapi justru komentar negatif yang lebih cocok disebut hujatan.

4. Merasa perlu berkomentar negatif

pexels/bruce mars

Sementara, ada pula warganet yang merasa bahwa memberi komentar negatif itu memang perlu, misalnya ketika melihat kelakuan warganet lain yang menyebalkan dan merugikan orang banyak. Makanya, rasa keadilan bisa membuat seseorang merasa harus memberikan komentar negatif atau bahkan hujatan kepada warganet tersebut.

Kamu sendiri mungkin pernah merasakan hal seperti itu. Memang, kadang apa yang dilakukan warganet di media sosial bisa membuat emosi juga, ya! Namun, tentu penting untuk berlatih mengendalikan emosi supaya jangan sampai kamu melontarkan hujatan yang malah akan mencemari nama baikmu sendiri pada akhirnya.

Baca Juga: 6 Hal yang Harus Dihindari di Media Sosial Kalau Mau Dapat Pekerjaaan!

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya