TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pedis Care, Penyembuh Luka dan Pemberi Harapan Pasien Diabetes

Semua lapisan ekonomi bisa berobat ke Pedis Care

Pediscare (instagram.com/ahmadhasyimwibisono)

Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, luka lecet pada penderita diabetes perlu mendapatkan perawatan khusus. Sebab, diabetes cenderung mengalami masalah sirkulasi darah yang bisa memperlambat penyembuhan luka. Pada akhirnya, banyak kasus diabetes yang berakhir di meja operasi dengan amputasi. 

Hal tersebutlah melatarbelakangi hadirnya Pedis Care di Malang. Mereka memberikan perawatan luka terbaik bagi penderita diabetes maupun penyakit lain yang memerlukan treatment khusus.

Pedis Care mampu menyembuhkan luka hingga menyentuh angka 80—88 persen. Tak heran bila masyarakat banyak mengapresiasi dan bersyukur karena Pedis Care banyak membantu merawat luka mereka, kususnya mereka yang hampir putus asa karena lukanya tak kunjung sembuh.

Tak pernah tebang pilih dalam merawat pasien, begini perjalanan Ahmad Hasyim Wibisono, CEO Pedis Care, merawat luka dan menjadi penyambung harapan pasien diabetes. Pahlawan para penderita diabetes, nih!

Baca Juga: Pedis Care: Penyembuh Luka Diabetes Menyambung Harapan Mulia

1. Berawal dari kegelisahan Ahmad Hasyim melihat luka penderita diabetes yang dijumpainya

Pediscare (instagram.com/ahmadhasyimwibisono)

Pedis Care merupakan program atau startup di luar rumah sakit yang memberikan pelayanan penyembuhan luka, khususnya penderita diabetes, kanker, maupun luka lainnya. Program ini pertama kali digagas oleh Ahmad Hasyim Wibisono pada 2008. Dirinya cemas dan sedih melihat banyak sekali luka kaki penderita diabetes yang dirawat seadanya dan berujung dioperasi dan diamputasi. Padahal, kebanyakan pasien berusia produktif.

"Apa iya gak ada harapan untuk orang-orang ini? apa hanya operasi yang menjadi solusi luka orang ini?" kata Hasyim.

Ahmad Hasyim Wibisono merupakan lulusan Universitas Brawijaya 2005 yang akhirnya mencoba mencari solusi perawatan luka terbaik. Tentunya cara ini dapat diaplikasikan pada semua jenis luka. Dimulai dengan mencari di internet, Ahmad Hasyim kemudian secara serius belajar merawat luka dan melatih banyak orang untuk melakukan hal sama. Akhirnya, Pedis Care yang awalnya hanya beranggotakan 3 orang, kini berkembang menjadi 50 orang anggota di dalamnya. 

2. Memiliki layanan perawatan luka dan homecare 24 jam

Pelatihan luka oleh Pediscare (instagram.com/ahmadhasyimwibisono)

Sebelum diterima seperti sekarang, banyak masyarakat maupun tenaga medis yang meremehkan kehadiran Pedis Care. Mereka menganggap Pedis Care hanya mencari keuntungan semata di balik perawatan yang dilakukan.

Namun kebalikannya, Pedis Care malah hadir memberikan angin segar bagi masyarakat kurang mampu, terutama bagi pemilik luka akibat penyakit diabetes golongan 2. Hadirnya Pedis Care juga mampu menumbuhkan harapan pasien luka lain. Bahkan masyarakat menginginkan hadirnya homecare yang dapat merawat orang tua mereka selama 24 jam.

"Dulu fokus kita hanya satu pada keahlian kita, yaitu merawat luka orang-orang supaya sembuh agar tidak teramputasi. Namun, banyak pasien kami yang mau perawatnya stay aja merawat orang tuanya selama 24 jam, sehingga kami membuat layanan homecare 24 jam" imbuh Hasyim.

Sejak dibuat, Pedis Care konsisten membantu masyarakat tanpa mengenal golongan atau kasta. Semua masyarakat atas, menengah, maupun bawah dapat menerima layanan perawatan luka pedis care. Bahkan bagi pasien yang benar-benar tidak mampu, Pedis Care siap merawat lukanya sampai sembuh tanpa mematok biaya sepeser pun.

Baca Juga: Kegigihan Hasyim Membangun Pedis Care untuk Merawat Pasien Luka

3. Pedis Care menggunakan AI untuk menganalisis luka pasien

Ilustrasi AI pada smartphone (pexels.com/id-id/@readymade/)

Inovasi Pedis Care ini cukup mengesankan, karena menggunakan teknologi berbasis AI. Aplikasi ini dapat mengukur kedalaman luka pada orang dengan cara menganalisis foto atau video luka melalui beberapa angle.

Foto ini tak harus diambil langsung di kantor Pedis Care, tetapi juga dapat dianalisis dari foto atau video yang dikirimkan oleh pasien. Setelah dianalisis, Pedis Care akan memperlihatkan detail luka dan proses penyembuhan yang harus dilakukan. Setelah itu, semua informasinya disimpan yang nantinya dapat digunakan petugas medis untuk menjelaskan pada keluarga pasien tentang langkah yang harus diambil yang berkaitan dengan lukanya. Termasuk bila harus berkonsultasi atau dirujuk ke rumah sakit terlebih dahulu. 

Untuk mengembangkan Pedis Care lebih jauh lagi, Ahmad Hasyim juga merekrut dan melatih beberapa tenaga medis untuk dapat ikut terjun membalut luka pasien. Mereka yang akan bertugas homecare telah melewati pelatihan khusus dan memiliki surat STR, sehingga kemampuannya tak perlu diragukan lagi. 

4. Banyak pihak yang bekerja sama dan membantu Pedis Care

Pediscare (instagram.com/ahmadhasyimwibisono)

Meski sempat membuat Ahmad Hasyim ingin menyerah, tetapi Pedis Care kini terus berkembang dan menjadi penolong banyak penderita luka di Malang. Hal ini tak lepas dari Ahmad Hasyim untuk melakukan penyuluhan, edukasi dan webinar, yang akhirnya banyak masyarakat tertarik dan mulai mengakses pedis care.

Kini, banyak bantuan dari tangan-tangan orang baik semakin bertambah. Salah satunya adalah donasi dari antarpasien yang menjadi pelanggan Pedis Care atau disebut donasi subsidi silang. Hal ini dilakukan secara sukarela oleh pasien Pedis Care lain, khususnya bagi mereka yang mampu untuk membantu pasien Pedis Care lain yang kurang mampu dan memiliki luka seperti mereka.

Selain itu, Pedis Care juga mendapatkan sumbangan dana dari Yayasan Amal Indonesia Peduli di Adelaide Australia yang sebagian besar anggotanya merupakan teman dari Ahmad Hasyim. Donasi lain yang membantu Pedis Care berasal dari teman-teman dokter maupun rumah zakat. 

Baca Juga: Pedis Care dan Perjuangan Hasyim Wibisono Merawat Luka

Verified Writer

Natasha Wiyanti

I'm still beginner of everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya