TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Putri Dwiandari dan Kepedulian pada Komunikasi Ibu-Anak

#IDNTimesLife Ia berbagi definisinya soal perempuan hebat

Putri Dwiandari saat ditemui di Bintaro Jaya XChange Mall. 28 Januari 2020. IDN Times/Tyas Hanina

Sepak terjang Putri Dwiandari pada dunia penyiaran dan public speaking, memang sudah gak diragukan lagi. Hasratnya di dunia komunikasi, gak berhenti dari penampilannya di panggung dan studio saja.

Terhitung sudah tiga tahun, perempuan lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) ini mendirikan klub belajar public speaking untuk anak dan ibu. Penasaran seperti apa perjalanan karier Putri yang inspiratif?

1. Momen jatuh hati pada dunia broadcasting dimulai dari masa putih abu-abu. Berawal dari coba-coba, ia diterima menjadi penyiar radio

instagram.com/putridwiandari

Ketika ditemui di DJournal Cafe, Bintaro Jaya XChange Mall (28/1/2020), Putri dengan antusias menceritakan pengalaman jatuh hatinya dengan dunia radio di masa SMA. Ia yang aktif di ekskul dan OSIS, tiba-tiba tertarik mengikuti roadshow radio yang datang ke sekolahnya.

"Jadi, waktu itu ada salah satu radio ternama di Jakarta, yang lagi nyari penyiar cabutan dari siswa-siswa di Jakarta untuk diajakin siaran bersama penyiar beneran di studio siaran. Akhirnya aku cobain karena penasaran. Eh, ternyata keterima deh!" ujar Putri.

Setelah beberapa kali siaran, Putri juga sempat menjajal jadi penyiar di stasiun radio Jakarta yang lainnya. Dari sanalah, minat pada kegiatan "cuap-cuap" itu tumbuh.

2. Semasa kuliah, ia masih meneruskan karier siarannya. Banyak tantangan yang ia hadapi seperti kesibukan di kampus & jarak kantor yang jauh

instagram.com/putridwiandari

Putri kembali menggeluti profesi siarannya saat kuliah. "Waktu itu, aku kuliah lumayan jauh di UPH Karawaci. Terus, kantor radionya ada di Sudirman. Jadi, yaudah! Aku juggling aja antara jadwal siaran dan kampus," kata dia.

Kesibukan yang menyita saat kuliah, membuat Putri sempat berhenti siaran setelah 1,5 tahun bekerja di radio tersebut. Namun, ia mengaku pengalaman yang singkat tersebut, mengajarinya banyak hal di bidang komunikasi.

Putri mengatakan, "Di radio itu, aku belajar banyak banget, dari mulai jadi reporter, penyiar, dan MC. Aku juga dapat banyak pelajaran dasar waktu aku training di radio, kayak public speaking."

Selain wawasan yang didapat dari masa kerjanya, Putri juga mengaku mengambil banyak pelatihan dan sertifikasi public speaking.

3. Selain siaran dan MC, ternyata Putri juga pernah ikut audisi pageant dan casting pada masa remajanya

instagram.com/putridwiandari

Perempuan yang punya pengikut sebanyak 13.8k di Instagram ini, bercerita tentang masa remajanya yang dilalui dengan ikut open casting. Putri juga mengaku sempat mengikuti audisi pageant meski gak lolos sampai tahap akhir.

"Di bidang pageant gak banyak nyoba sih, cuma pernah dua kali. Tapi, kalo casting sinetron & iklan banyak banget walaupun cuma keterima satu kali," tuturnya sambil tertawa.

Kemampuannya di bidang komunikasi, ternyata juga turut membantu perjalanan castingnya. Putri mengatakan ia jadi merasa lebih percaya diri ketika harus memperkenalkan diri di depan pihak agency atau production house

Baca Juga: Asky Febrianti: Penampilan Pengantin yang Sempurna Jadi Kebahagiaanku 

4. Laris manis jadi MC, Putri kewalahan dengan tawaran kerja saat hamil. Tak habis akal, ia menciptakan bisnis dari momen keteteran ini

instagram.com/putridwiandari

Ketika ditanya tentang pengalaman yang paling berkesan saat jadi MC, ia langsung kilas balik ke acara Java Jazz International Festival. Di situlah, dia bisa bertemu langsung dengan para musisi jazz terkenal sampai skala internasional.

Putri juga menyebutkan pengalaman yang paling memorable saat siaran. "Jadi, ceritanya akhirnya setelah berkarier di radio, nyoba casting jadi presenter di TV. Alhamdulilah, keterima di salah satu TV swasta dan megang sampai tiga program waktu itu," ujar Putri.

Salah satu yang dipegangnya adalah program traveling, di mana ia mendapat kesempatan untuk mengunjungi tempat wisata di penjuru Indonesia dan akomodasi gratis di resort mewah.

Putri mengatakan, "Salah satu yang berkesan, bisa menginap gratis di Oberoi, Lombok, dengan biaya menginap semalamnya Rp4 juta rupiah," sebut public speaker bersertifikasi tersebut.

Pada tahun 2017, Putri tengah berbadan dua. Namun di saat yang sama pula, tawaran kerja sebagai MC berdatangan. Hal ini membuatnya sempat kesulitan untuk mengatur waktunya pada profesi tersebut.

Dari keresahannya itulah, ia menciptakan ide bisnis manajemen MC yang sempat dikelolanya selama setahun. Pada tahun berikutnya, konsep bisnis tersebut ia ubah menjadi klub belajar public speaking bernama "I-AM-JAGO".

5. Sudah tiga tahun, kelas public speaking untuk anak dan ibu milik Putri berdiri. Hal ini didasari oleh masalah komunikasi anak yang diamatinya

instagram.com/putridwiandari

Bio akun Instagram kelas public speaking yang didirikan Putri menyebutkan, "I-AM-JAGO is Indonesian Education Provider focusing on Communication Skills for Kids & Adults". Di sana, terdapat tiga klub yang bisa diikuti.

Klub yang dimaksud itu adalah #KlubJagoNgomong #KlubJagoMC #KlubJagoNulis. Hal yang mendasari Putri untuk menekuni peluang bisnis ini adalah melihat kondisi anak-anak di tanah air.

Ia merasa ada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi anak, seperti etiket berbicara, speech delay, kesulitan menggunakan bahasa asing atau bahasa ibu.

"Karena kita melihat anak-anak kita sendiri kan, kita pengen anak-anak kita juga ngomongnya bagus dan lancar," tutur alumnus SMA 3 Setiabudi ini.

6. Menurut Putri, keterampilan komunikasi bisa menjadi bekal penting untuk masa depan anak. Selain untuk kepercayaan diri, juga daya pikir kritis

Putri Dwiandari di Bintaro Jaya XChange Mall. 28 Januari 2020. IDN Times/Tyas Hanina

Ibu dari tiga orang anak ini, mengaku memboyong putrinya masuk ke dalam kegiatan klub yang dikelolanya. Meski tak rutin, pelajaran yang Putri dapatkan di klub selalu ia usahakan dijalankan di rumah.

Sesuai dengan kepeduliannya pada komunikasi anak, ia pun membagi program dalam klubnya menjadi tiga jenjang usia. Jenjang itu adalah 4-6 tahun, 7-10 tahun, dan 11-15 tahun.

Putri juga menyoroti kegentingan pembelajaran ilmu komunikasi sejak dini. "Manfaatnya untuk anak-anak itu bisa membangun kepercayaan diri dan bisa berpikir lebih kritis. Kenapa harus dari kecil? Ya, karena kenapa gak?" kata dia.

"Karena aneh lho, kok orang-orang baru belajar ilmu komunikasi pas kuliah. Sementara sebenarnya, dari TK mereka udah sering banget ditantang untuk ngomong di depan kelas saat di sekolah," tutur Putri menceritakannya keresahannya.

Selain mendirikan klub latihan public speaking untuk anak, Putri juga membuka kelas "Klub Jago MC for Mom". Pelajaran yang diberikan pun, kurang lebih sama, yaitu mengajarkan teori dan praktik tentang dunia komunikasi.

Baca Juga: Anita Wahid, Putri Gus Dur Pemberantas Hoax dan Korupsi 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya