TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Yaumi Fauziah, CEO Brand Perawatan Berbasis Personalisasi Kulit

Semua dimulai dengan menulis skincare blog

instagram.com/gleambase

Yaumi Fauziah Sugiharta merupakan CEO sekaligus pendiri dari BASE, sebuah brand perawatan kulit wajah berbasis personalisasi kulit. Dalam obrolan hangat dengan IDN Times, Yaumi sempat berbagi cerita tentang alasannya jatuh hati di industri kecantikan.

Penasaran seperti apa obrolan lengkapnya? Simak artikel berikut ini!

1. Motivasi mendirikan BASE adalah ingin memberikan impact besar pada lingkungan serta masyarakat

instagram.com/gleambase

"I’ve been working in someone else company for the longest of time," ujar Yaumi. Perempuan berusia 30 tahun ini sempat terjun ke beberapa industri, seperti management consultant, perusahaan teknologi, hingga perusahaan FMCG (fast-moving consumer goods).

Selama perjalanan kariernya tersebut, Yaumi mengaku jadi punya pandangan luas tentang beragam sektor pekerjaan. Ia mulai mempelajari seperti apa jenis kepemimpinan yang ia sukai dan lingkungan pekerjaan yang paling membuatnya nyaman.

Pada perusahaan terakhirnya, ia belajar bahwa salah satu impact terbesar yang bisa diberikan oleh sebuah perusahaan kepada masyarakat adalah memberikan lapangan pekerjaan.

Ia mengatakan, "Di life span aku yang mungkin hanya sebentar, aku ingin lompat ke entrepreneur realm. Because, i want to create a meaningful and bigger impact from the industry that i really care about."

2. Sempat kuliah di bidang desain pada salah satu kampus swasta yang bertempat di Bandung

instagram.com/gleambase

Yaumi telah meraih gelar sarjananya dari Telkom University di tahun 2012. Ia mengambil Jurusan Desain Komunikasi Visual. Pilihan jurusan itu ia putuskan setelah memikirkan apa yang ingin ia capai di masa depan, yaitu bekerja di salah satu perusahaan FMCG ternama.

Walau sempat bertentangan opini dengan orang tuanya, ia pun berhasil meyakinkan mereka tentang apa yang dimau. "Orangtua aku pengennya sih ambil yang berhubungan dengan HI atau pun tata negara. Tapi, aku merasa jadi PNS is not my cup of tea," ujarnya.

Setelah lulus, Yaumi mendapat pekerjaan pertamanya sebagai part timer di salah satu perusahaan FMCG. Mentornya saat itu memberikannya saran untuk mencoba bidang konsultan.

"Aku benar-benar belajar banyak bidang dan ketemu banyak orang. I expand my network dan dari situ, aku jadi bisa ngeliat industri mana yang cocok sama aku," katanya.

3. "Every woman wants to aging gracefully!" adalah alasan Yaumi ingin menekuni industri kecantikan

instagram.com/gleambase

Sejak masih duduk di bangku SMA, Yaumi telah menetapkan hati untuk bekerja di bidang kecantikan. "I'm really happy on where I am right now. Karena aku gak pernah membayangkan diriku mendirikan perusahaan kecantikan sendiri. Yang aku bayangin tuh aku kerja di sana," tutur Yaumi sambil tersenyum simpul.

Meski sudah lama memimpikan bekerja di perusahaan kecantikan, dirinya mengaku belum punya wawasan mendalam tentang itu semasa kuliah hingga awal meniti karier. Ia menyebut, "Aku cuma tahu kalau step perawatan kulit itu ada dua, yaitu pake sabun cuci muka dan pelembap aja!"

Titik baliknya untuk memperdalam pengetahuannya di bidang kecantikan, datang pada saat ia mengalami suatu permasalahan kulit. Ia pun mulai rajin membaca jurnal tentang kesehatan kulit dan konsep green beauty.

Segala hal yang ia cari tahu tersebut dibagikan di laman Instagram pribadinya dan skincare blog. "Aging gracefully Is something that every women would like to have," ujar Yaumi.

Baca Juga: Fadilla Mutiarawati Ingin Menyebarkan Semangat Pendidikan Kontekstual

4. Menurut Yaumi, support system yang bekerja secara maksimal menjadi hal terpenting untuk perjalanan karier seseorang

instagram.com/gleambase

Ketika ditanya kendala terberat yang dialaminya selama perjalanan karier, Yaumi mengatakan sambil tersenyum riang kalau dia termasuk orang yang beruntung. Keberuntungan itu didapatkan dari sokongan dan dukungan orang terdekatnya, termasuk kedua orangtua serta pasangannya.

"Apa pun hal yang aku lakukan dari kecil, mereka gak pernah punya objections yang gimana-gimana. Mereka peduli tentang well-being aku," ujarnya.

Selain itu, dirinya dan pasangan pun mengaku saling mendukung kehidupan personal dan karier satu sama lain. Menurut Yaumi, hal tersebut penting untuk perjalanan karier seorang perempuan.

"Banyak kok working mom yang super excel di karier serta kehidupan rumah tangganya. Tapi, semua itu ya bisa tercapai kalau ada peran aktif dari kedua pasangan!" pungkasnya.

5. Sempat resah karena banjir Jakarta pada awal tahun 2020, sambil tertawa ia mengatakan, "When life give you lemon, don’t panic!"

instagram.com/gleambase

Yaumi menyadari bahwa setiap pilihan yang dibuat seseorang akan selalu mendatangkan komentar, baik atau pun buruk. Nyinyiran tersebut disulapnya jadi bahan bakar untuk membuatnya untuk lebih semangat bekerja.

"For me, writing blog is happiness. So, when you are happy when you are doing something, and people were not happy, just let them be," tuturnya.

Pada awal tahun 2020, dirinya dan koleganya sedang sibuk mempersiapkan pengiriman pertama produk skincare mereka. Saat itu, pesanan packaging mereka baru sampai di warehouse. Kemudian, ia dikejutkan dengan berita buruk yaitu banjir besar di Jakarta.

Setelah dibombardir pesan oleh koleganya, Yaumi pun pergi mengunjungi warehouse  untuk mengecek kondisi produknya. "Saat itu, banjirnya setinggi dada dan aku masuk ke warehouse dengan naik rakit yang dibuat dari kerat plastik," kenangnya sambil tertawa.

6. "At the end of the day, what doesn’t kill you makes you stronger," tutur perempuan yang berulang tahun pada tanggal 28 April ini

instagram.com/gleambase

Ada banyak cerita menarik yang ditemukan Yaumi saat mendirikan BASE. "Saat aku lagi sibuk fundraising, tiba-tiba ibuku sakit," ujarnya. Saat itu, ia sempat merasa kalut dan menyalahkan dirinya sendiri.

Akan tetapi, perlahan tapi pasti, ia bisa melewati tantangan tersebut. Ia mengatakan, "But, I think at the end of the day, what doesn’t kill you makes you stronger. Jadi, dari situ aku jadi bisa belajar manajemen krisis."

Selain pengalaman duka tersebut, Yaumi juga bilang bahwa hal yang paling menginspirasinya adalah ketika ia bertemu dengan para leader perusahaan lain. "We’ve met with a lot of wonderful leaders! Baik di bidang teknologi atau pun industri kecantikan," ujarnya.

Dari pertemuan-pertemuannya tersebut ia belajar banyak tentang leadership. Ia pun menerima wawasan tentang dunia bisnis dari mereka.

Baca Juga: Mengenal 'BASE', Brand Skincare Lokal Berbasis Personalisasi Kulit

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya