Mengenal 'BASE', Brand Skincare Lokal Berbasis Personalisasi Kulit

Misi mereka adalah merombak standar kecantikan yang ada

Beberapa tahun ke belakang, terdapat banyak tren yang berlaku di dunia kecantikan. Salah satu tren yang gak lekang oleh zaman adalah penggunaan skincare guna mendapatkan kondisi kulit wajah yang sehat.

Dalam wawancara ekslusif IDN Times dengan BASE, kami mendiskusikan kembali seperti apa standar kecantikan yang sebenarnya. Juga, bagaimana konsep produknya yaitu skincare berbasis personalisasi kulit wajah.

Berikut ini telah IDN Times rangkum hasil obrolan seru kami, simak artikel di bawah untuk tahu lebih dalam!

1. Mengusung konsep personalisasi, di mana para konsumer akan mendapatkan produk yang sesuai dengan concern dan kondisi kulit masing-masing

Mengenal 'BASE', Brand Skincare Lokal Berbasis Personalisasi KulitDok. BASE

Konsep yang diusung oleh BASE adalah personalisasi perawatan kulit wajah yang terbilang baru di kancah dunia kecantikan lokal. Yaumi selaku CEO BASE menuturkan bahwa konsep baru ini terinspirasi dari permasalahan yang ia temukan ketika rutin menulis skincare blog.

Saat itu, para pembacanya yang berasal dari penjuru Indonesia banyak menanyakan pertanyaan yang bernada serupa. "Pertanyaan yang aku dapatkan umumnya adalah gimana sih caranya menemukan dan membeli produk skincare yang cocok di kulit?" tutur Yaumi.

"BASE itu sebenarnya lebih dari skincare company. Kita gak cuma jual produk perawatan wajah aja, tapi juga ingin membuat para konsumer bisa comfortable in their own skin," ujar Cissylia Stefani-van Leeuwen sebagai Brand Director dari BASE.

Sejak November 2019, BASE sudah membuka sistem pre-order terhadap produk yang mereka jual. Lalu, pada awal tahun ini, produk pun mulai dikirimkan kepada konsumer.

2. Proses skin test yang dilakukan meliputi mengecek jenis kulit, jenis jerawat yang muncul, dan lifestyle dari masing-masing konsumer

Mengenal 'BASE', Brand Skincare Lokal Berbasis Personalisasi KulitDok. BASE

Untuk dapat memesan produknya, para konsumer akan diarahkan untuk melakukan skin test lewat situs resmi mereka. Di sana terdapat pertanyaan-pertanyaan seputar kondisi kulit dan lifestyle, yaitu: kondisi kulit saat ini, jenis jerawat yang biasa muncul, skin goals, serta kebiasaan dan aktivitas sehari-hari.

"Di balik teknologi BASE terdapat algoritma yang merancang keperluan skincare konsumer dengan mencocokkan bahan-bahan yang ada," ujar Ratih Permata Sari selaku Chief Product Officer (CPO) dari BASE.

Untuk memastikan kualitas produk mereka, BASE akan menanyakan ulasan langsung dari para konsumer mereka setelah pemakaian produk pertama. Meliputi tekstur produk, keefektifannya di kulit mereka, hingga pendapat mereka tentang packaging produk.

Ketika ditanya apa alasan mereka untuk melakukan konsep personalisasi, Ratih menuturkan bahwa terdapat 3 permasalahan dasar yang dialami oleh mayoritas konsumer.

Di antaranya adalah merasa overwhelmed dengan sekian banyak produk yang dijual di market, keresahan untuk terus membandingkan ulasan produk dari masing-masing influencer, hingga ketidaksesuaian harga produk dengan kocek yang mereka punya.

"Every skin is unique! Profil kulit wanita indonesia kan sangat beragam. Tetapi, kebanyakan produk yang ada di pasaran, belum cukup luas mengatasi permasalahan kulit," tutur Ratih.

Baca Juga: Rekomendasi Brand Skincare Buatan Artis, Atasi Jerawat hingga Penuaan

dm-player

3. Bahan yang digunakan dalam produk mereka plant powdered dan vegan

Mengenal 'BASE', Brand Skincare Lokal Berbasis Personalisasi KulitDok. BASE

Salah satu elemen penting yang BASE pegang adalah kualitas dan sumber bahan produk yang jelas dan gak membahayakan kulit ataupun lingkungan. "Our ingredients are plant-powered, vegan dan sudah bersertifikat COSMOS & ECOCERT (Organisasi Sertifikasi Organik Terbesar di dunia)” ujar Ratih Permata Sari

Bahan-bahan alami di dalamnya meliputi yoshino cherry blossom yang diambil dari Korea Selatan dan olive squalane dari Jepang. Setiap ingredients produk mereka tertera pada situs resmi ataupun barcode pada paket skincare yang diterima oleh konsumer.

Produk BASE terdiri dari tiga produk, yaitu: cleanser, toner, serta moisturizer.

4. Tentang filosofi nama "BASE", juga misi mereka untuk mendefinisikan kembali arti kecantikan

Mengenal 'BASE', Brand Skincare Lokal Berbasis Personalisasi KulitDok. BASE

"Kenapa 'BASE'? Skin is our largest organt in our body. Meski standar great skin berbeda-beda, tapi setiap orang merasa nyaman dengan kulitnya sendiri mereka juga akan merasa nyaman dengan dirinya sendiri," tutur Ratih.

Hal ini juga berkaitan dengan misi yang dibawa oleh brand skincare berbasis teknologi ini. Setelah kurang dari setahun beroperasi, mereka menemukan data bahwa BASE Friend (sebutan nama konsumer mereka) memiliki rentang usia yang luas yaitu 11-52 tahun.

"We want BASE to be more than beauty brand. Kita mendekati konsumer kita secara personal," ujar Ratih.

Selain itu, Cissylia pun menuturkan bahwa terdapat beberapa pilar edukasi yang mereka pegang. Ia mengatakan, "Karena banyak audience yang masih muda (16-20 tahun), kita ingin mereka bisa mengenal dirinya sendiri dengan lebih baik lewat skin test dan gak langsung bertendensi mengikuti apa yang mereka lihat di social media saja".

Edukasi yang mereka lakukan seputar kulit, jati diri, hormon, self expressionmental health dan body positivity tersebut dilakukan lewat kampanye media sosial juga workshop yang mereka lakukan.

5. Rentang harga dan cara mendapatkan produk BASE

Mengenal 'BASE', Brand Skincare Lokal Berbasis Personalisasi KulitDok. BASE

Cara mendapatkan produk BASE sendiri masih terbilang eksklusif yaitu dengan mengakses situs resmi mereka (base.co.id). Yaumi mengatakan bahwa alasan yang mendasari hal tersebut adalah mereka ingin membangun relasi personal dengan para konsumer.

"Kita ingin ensure consumer journey dari si konsumer itu sendiri. Mulai dari perkenalan dengan produk, pengalaman berbelanja, transaksi, hingga post purchase," tutur Yaumi.

Apabila kamu tertarik ingin mencoba produk dari brand lokal satu ini kamu bisa mendapatkannya dengan merogoh kocek mulai dari Rp280 ribu tanpa biaya ongkos kirim.

Itu dia rangkuman hasil bincang-bincang seru IDN Times dengan BASE. Konsep skincare berbasis personalisasi ini terasa fresh di tengah menjamurnya tren kecantikan, ya?

Baca Juga: Skincare 101: Kulit Kering dan Kulit Dehidrasi, Apa Sih Perbedaannya?

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya