Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Efektif Dampingi Anak yang Takut Naik Eskalator

ilustrasi naik eskalator
ilustrasi naik eskalator (pexels.com/Orkhan Aliyev)
Intinya sih...
  • Kenalkan eskalator secara perlahan dari kejauhan untuk membangun pemahaman awal dan mengurangi rasa asing terhadap alat tersebut.
  • Bermain pura-pura naik eskalator di rumah dengan mainan kesukaan anak bisa melatih keberanian mereka dalam suasana yang santai.
  • Dampingi anak dengan fisik dan kata-kata menenangkan saat mencoba naik eskalator pertama kali, serta pilih waktu dan kondisi yang kondusif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketakutan anak terhadap eskalator bukan hal yang aneh. Bentuknya yang bergerak, bunyi mesin, serta tinggi dan kemiringannya bisa memicu rasa cemas, terutama pada anak-anak yang baru pertama kali melihat atau mencobanya. Reaksi seperti ragu-ragu di ujung anak tangga, menolak maju, bahkan menangis adalah hal yang sangat umum terjadi.

Sebagai orang dewasa, penting untuk tidak mengabaikan rasa takut itu atau justru memaksa mereka. Anak butuh waktu dan pendekatan yang tepat untuk merasa nyaman. Nah, kalau kamu memiliki anak yang takut naik eskalator, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba agar pengalaman itu jadi lebih menyenangkan.

1. Kenalkan eskalator secara perlahan dari kejauhan

ilustrasi naik eskalator
ilustrasi naik eskalator (pexels.com/Vika Glitter)

Sebelum langsung mengajak anak naik, ajak dia melihat eskalator dari kejauhan terlebih dulu. Biarkan mereka mengamati bagaimana cara kerjanya, orang-orang yang naik turun, dan kecepatan geraknya. Ini membantu mereka membangun pemahaman awal dan memperkecil rasa asing terhadap alat tersebut.

Sambil mengamati, kamu bisa menjelaskan bahwa eskalator itu aman selama digunakan dengan benar. Gunakan bahasa yang sederhana dan santai agar anak bisa menangkap maksudmu tanpa merasa terintimidasi. Ceritakan juga bahwa banyak anak lain seumurannya sudah bisa naik, supaya anak merasa ini adalah hal yang bisa dia lakukan juga.

2. Ajak bermain pura-pura naik eskalator

ilustrasi keluarga
ilustrasi keluarga (pexels.com/Emma Bauso)

Permainan imajinatif bisa jadi cara efektif untuk melatih keberanian anak. Kamu bisa bermain pura-pura naik eskalator di rumah dengan menggunakan tangga atau garis di lantai. Gunakan boneka atau mainan kesukaan mereka sebagai “penumpang” dan ajak anak ikut bermain.

Melalui permainan, anak belajar dalam suasana yang santai dan tanpa tekanan. Mereka juga akan merasa memiliki kontrol atas situasi, sehingga perlahan rasa takut itu bisa berkurang. Jangan lupa berikan pujian setiap kali anak mencoba, sekecil apa pun usahanya.

3. Dampingi dengan fisik dan kata-kata yang menenangkan

ilustrasi ngobrol dengan anak
ilustrasi ngobrol dengan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saat mencoba naik eskalator pertama kali, pastikan kamu berdiri di sisi anak dan pegang tangannya dengan lembut. Kehadiran fisikmu bisa memberi rasa aman yang sangat berarti. Anak akan merasa bahwa dia tidak sendiri menghadapi rasa takutnya.

Selain itu, beri afirmasi positif secara perlahan. Kalimat seperti “Mama di sini, kok”, “Kamu hebat banget mau coba naik”, atau “Gak apa-apa kalau pelan-pelan” bisa menenangkan anak. Hindari membentak atau memaksa, karena ini justru bisa membuat trauma dan memperparah rasa takutnya.

4. Pilih waktu dan kondisi yang kondusif

ilustrasi menemani anak
ilustrasi menemani anak (pexels.com/Any Lane)

Hindari mengajak anak mencoba naik eskalator saat kondisi pusat perbelanjaan sedang ramai. Suasana yang penuh orang bisa membuat anak tambah cemas dan merasa terburu-buru. Sebaliknya, pilih waktu yang lebih sepi agar mereka bisa mencoba dengan tenang dan tanpa tekanan dari lingkungan sekitar.

Kondisi anak juga harus diperhatikan. Pastikan mereka sedang tidak lelah, lapar, atau rewel. Anak yang berada dalam kondisi fisik dan emosional yang baik akan lebih mudah diajak bekerja sama dan berani mencoba hal baru.

5. Beri waktu dan jangan bandingkan dengan anak lain

ilustrasi menemani anak
ilustrasi menemani anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Setiap anak punya kecepatan berbeda dalam mengatasi ketakutan. Ada yang bisa langsung berani setelah satu kali mencoba, ada juga yang butuh beberapa kali kunjungan ke mal untuk akhirnya mau mencoba. Kuncinya adalah sabar dan terus beri dukungan tanpa tekanan.

Hindari membandingkan anakmu dengan anak lain yang mungkin sudah lancar naik eskalator. Kalimat seperti “Tuh, adik itu aja berani” bisa membuat anak merasa gagal dan makin minder. Lebih baik fokus pada kemajuan kecil yang mereka buat dan rayakan setiap langkahnya, sekecil apa pun itu.

Anak yang takut naik eskalator bukanlah tanda kelemahan, melainkan bagian dari proses belajar mengenali dunia. Dengan pendekatan yang tepat, penuh empati, dan konsisten, anak akan mampu menaklukkan ketakutannya sendiri. Tugas kita sebagai pendamping adalah memastikan mereka merasa aman, didukung, dan tidak sendirian dalam proses itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

Kalender Jawa Hari Ini 8 September 2025: Cek Weton dan Tanggal Hijriah

08 Sep 2025, 05:30 WIBLife