Lakukan 5 Hal Ini jika Kamu Merasa Jadi Outsider dalam Kelompok

Cobalah untuk membuka obrolan terlebih dahulu

Outsider dalam sebuah kelompok merupakan istilah yang digunakan ketika seseorang merasa ditinggalkan atau merasa tidak diajak dalam keseruannya. Kelompok yang dimaksud bisa dalam skala yang luas, seperti bersama teman-teman angkatan kuliah atau di lingkungan kerja. Kelompok di sini juga merujuk pada grup pertemanan kecil atau geng yang berisi beberapa orang saja. 

Saat berada dalam sebuah kelompok, mungkin ada dari kalian yang merasa menjadi outsider dan tidak cocok berada di sana. Pemikiran ini membuat kamu merasa dijauhi dan tidak diinginkan oleh kelompok. Padahal saat merasa menjadi outsider, kamu bisa memperbaikinya dengan melakukan lima hal ini.

1. Inisiatif untuk menyapa terlebih dahulu

Lakukan 5 Hal Ini jika Kamu Merasa Jadi Outsider dalam Kelompokilustrasi menyapa seseorang (unsplash.com/Brett Wharton)

Merasa menjadi outsider bukan berarti kelompok kalian yang salah dan menganggap kalian berada dalam toxic relationship. Kalian juga harus bisa menerima bahwa ketika menjadi outsider dalam sebuah kelompok bukanlah tanggung jawab dari teman-teman yang lain. Maka dari itu, cobalah untuk berinisiatif menyapa teman-teman kelompok terlebih dahulu. 

Mungkin saja teman-teman dalam kelompok kalian merasa ragu untuk mengajakmu mengobrol karena beberapa alasan. Bisa saja karena raut wajah kamu yang terlihat jutek atau terlihat tidak ingin diganggu. Oleh karena itu, perlu sekali untuk berinisiatif untuk menyapa mereka terlebih dahulu untuk memberikan kesan yang ramah dan bisa lebih akrab.

2. Mencoba untuk membuka obrolan yang akrab

Lakukan 5 Hal Ini jika Kamu Merasa Jadi Outsider dalam Kelompokilustrasi mengobrol bersama teman (unsplash.com/Ben Duchac)

Kamu juga bisa membuka obrolan dengan topik-topik yang menyenangkan dan bisa mengajak teman-teman kelompok untuk berdiskusi. Obrolan yang dibawakan harus bersifat positif dan hindari untuk membicarakan keburukan orang lain. Membuka obrolan dengan membawa topik keburukan orang lain akan membuat kamu dicap sebagai orang yang tidak beretika. 

Kamu bisa membuka obrolan dengan topik sinema atau drama yang sedang populer saat ini. Kalian bisa sama-sama berdiskusi mengenai sinema atau drama tersebut dan bertukar opini mengenai alur atau tokoh yang sedang dibicarakan. Kamu juga bisa membuka obrolan dengan pertanyaan basic, seperti meminta rekomendasi tempat makan yang murah dan enak di kota kalian.

3. Introspeksi diri sendiri terlebih dahulu

Lakukan 5 Hal Ini jika Kamu Merasa Jadi Outsider dalam Kelompokilustrasi introspeksi diri (unsplash.com/Giulia Bertelli)

Jangan dulu menyalahkan teman kelompok kalian ketika merasa menjadi outsider. Hindari berburuk sangka kepada mereka, misalnya kamu menganggap bahwa mereka tidak suka padamu. Hindari juga menganggap bahwa mereka bukanlah kelompok yang cocok dengan diri kamu.

Hal yang harus kamu lakukan terlebih dahulu adalah introspeksi diri. Pikirkan kemungkinan yang bisa menyebabkan mereka sungkan berbicara denganmu. Ingat-ingat juga apakah sebelumnya kamu punya kesalahan yang membuat hubunganmu dengan mereka retak atau tidak. Jika pernah berbuat salah, jangan lupa untuk meminta maaf, ya!

Baca Juga: 7 Tipe Teman dalam Kerja Kelompok, Balapan Cari Tugas Paling Gampang

4. Mencoba menanggapi jika teman-teman sedang mengobrol

Lakukan 5 Hal Ini jika Kamu Merasa Jadi Outsider dalam Kelompokilustrasi mendengar teman berbicara (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Jangan jadi teman yang pasif jika tidak mau merasa menjadi outsider. Terkadang menjadi pasif dan banyak diam itulah yang membuat teman kelompok menjadi agak sungkan untuk berbicara denganmu. Ikut mereka mengobrol dan tanggapi jika diperlukan dengan opinimu atau sekadar tanggapan sepele seperti mengangguk atau ikut tertawa. 

Jangan pula menanggapi secara berlebihan atau memotong ucapan teman. Tetap ikuti etika ketika mengorol bersama. Semakin lama kamu menerapkan perilaku ini, kamu juga akan ikut mengalir bersama mereka dan tidak merasa menjadi outsider lagi.

5. Berhenti berusaha untuk masuk dalam kelompok jika masih ditinggalkan

Lakukan 5 Hal Ini jika Kamu Merasa Jadi Outsider dalam Kelompokilustrasi bersama teman-teman (unsplash.com/Helena Lopes)

Bagaimana jika semuanya sudah diusahakan, tetapi masih merasa menjadi outsider? Jawabannya adalah kembali lagi pada introspeksi diri, apakah benar-benar sudah cukup berusaha untuk berinisiatif akrab dengan mereka atau belum? Jika sudah, artinya usaha kalian sudah cukup dan tidak perlu memaksa untuk cocok dengan kelompok. 

Ada kalanya kamu berhenti mencoba jika pengaruh dari luar memaksa kamu berhenti. Tidak perlu memaksakan cara untuk bisa bergabung bersama kelompok yang sebenarnya tidak cocok denganmu atau justru tidak suka denganmu. Yakinlah bahwa ada kelompok lain yang bisa satu frekuensi dan memberikan kenyamanan yang lebih baik daripada kelompok sebelumnya. 

Menjadi outsider dalam kelompok memanglah menyebalkan. Kamu seakan tertinggal dengan topik-topik seru yang mereka bicarakan. Terkadang kamu juga merasa bahwa ada beberapa inside jokes yang tidak kamu mengerti. 

Perlu adanya introspeksi dan kesadaran dalam diri sendiri ketika sedang merasa menjadi outsider dalam kelompok. Mungkin saja dari diri kamu ada beberapa hal yang membuat mereka sungkan mengajakmu bicara.

Berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat bergabung bersama kelompok. Jika semuanya sudah dilakukan dan belum ada hasil, kamu boleh berhenti untuk mencoba mencocokkan diri dengan kelompok. 

Baca Juga: 5 Cara Menikmati Kehidupan Kuliah Tanpa Pacaran

Annisah Nurrahmatillah Photo Verified Writer Annisah Nurrahmatillah

Just wanna be a journalist

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya