Ilustrasi diskusi (pexels.com/cottonbro studio)
Menurut Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M. Si., Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, dilansir dari situs UIN Malang, berpikir kritis sebenarnya bisa dilatih. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mempertanyakan apa yang dilihat dan didengar.
Setelah itu, kamu bisa bertanya mengapa dan bagaimana tentang hal tersebut. Jadi, jangan langsung menerima mentah-mentah informasi yang masuk. Semua harus dicerna dengan baik dan cermat sebelum akhirnya disimpulkan.
Oleh karena itu, berlatih berpikir kritis juga perilaku yang hati-hati dan tidak terburu-buru dalam menyikapi permasalahan. Kamu bisa menanyakan bagaimana dan mengapa hal itu bisa terjadi dengan diikuti suatu tindakan yang kreatif.
Membiasakan selalu memperbaiki diri karena merasa masih memiliki banyak kekurangan, disiplin, dan konsentrasi ketika mengerjakan sesuatu pekerjaan merupakan tanda seseorang memiliki pikiran kritis. Jadi, penting untuk kamu latih.
Jadi, apa itu berpikir kritis? Adalah proses intelektual yang dengan aktif dan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi untuk memandu keyakinan dan tindakan. Semoga informasi ini menambah wawasanmu, ya.