Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Christmas Eve? Simak Tradisi dan Sejarahnya!

ilustrasi natal (pexels.com/Jonathan Borba)
ilustrasi natal (pexels.com/Jonathan Borba)
Intinya sih...
  • Christmas Eve adalah hari sebelum Natal, momen persiapan terakhir, dan puncak masa Advent.
  • Malam Natal dipengaruhi budaya Yahudi, kepercayaan pagan di Skandinavia, dan momen hangat untuk berkumpul bersama keluarga.
  • Anak-anak meninggalkan makanan dan minuman untuk pengunjung malam Natal, dengan tradisi yang berbeda di setiap negara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Christmas Eve atau Malam Natal adalah momen yang selalu dinantikan menjelang perayaan Natal pada 25 Desember. Malam ini tidak hanya menjadi waktu persiapan terakhir sebelum hari besar, tetapi juga sarat makna budaya, sejarah, dan spiritual.

Di berbagai negara, Christmas Eve dirayakan dengan tradisi yang berbeda-beda, mulai dari kebaktian gereja hingga kegiatan keluarga yang hangat. Karena itulah, Malam Natal dipandang sebagai momen yang mempertemukan unsur religius, tradisi turun-temurun, dan nilai kebersamaan. Yuk, simak selengkapnya!

1. Pengertian Christmas Eve

Potret merayakan Natal
Potret merayakan Natal (pexels.com/NastyaSensei)

Christmas Eve atau Malam Natal adalah satu hari sebelum Hari Natal. Karena Natal dirayakan pada 25 Desember, maka Christmas Eve selalu jatuh pada tanggal 24 Desember. Menurut Cambridge Dictionary, inilah hari yang menjadi momen menjelang perayaan utama Natal.

Menurut National Today, Malam Natal juga menjadi puncak masa Advent, yaitu masa empat minggu persiapan rohani menjelang Natal yang dimulai sejak empat Minggu sebelumnya. Pada malam ini, banyak gereja mengadakan kebaktian khusus, termasuk kebaktian tengah malam sebagai penutup masa Advent. Selain itu, Malam Natal juga diwarnai berbagai tradisi, seperti menikmati minuman khas musim liburan, berkumpul bersama keluarga, dan saling bertukar hadiah.

2. Sejarah Christmas Eve

ilustrasi natal (pexels.com/Element5 Digital)
ilustrasi natal (pexels.com/Element5 Digital)

Dilansir National Today, tradisi perayaan Malam Natal memiliki akar sejarah yang terhubung dengan budaya Yahudi. Hal ini merujuk pada Kisah Penciptaan dalam Kitab Kejadian, yang menggambarkan bahwa satu hari dimulai pada malam hari dan berakhir keesokan paginya. Pola inilah yang kemudian memengaruhi budaya Kristen dalam menandai peristiwa kelahiran Yesus pada malam hari.

Pada malam tersebut, umat Kristen merayakannya dengan berbagai kegiatan, seperti mengikuti ibadah khusus dan melaksanakan tradisi gereja lainnya. Namun, di luar makna religiusnya, Malam Natal juga dipengaruhi oleh kepercayaan dan tradisi pagan di beberapa negara, terutama di wilayah Skandinavia.

Di negara-negara Skandinavia, ada keyakinan lama bahwa roh orang yang telah meninggal akan kembali mengunjungi rumah mereka pada Malam Natal. Karena itu, masyarakat setempat menyalakan lilin, merapikan meja, serta menyiapkan hidangan melimpah sebagai penyambutan simbolis bagi “tamu” dari dunia roh. Mereka juga membersihkan kursi-kursi dari debu. Saat pagi tiba, kursi-kursi tersebut diusap dengan kain putih bersih. Jika ditemukan noda atau kotoran, hal itu dianggap sebagai tanda bahwa ada kerabat yang baru saja meninggal dan datang duduk di sana pada malam sebelumnya.

Di luar berbagai keyakinan tersebut, Malam Natal juga dipahami secara lebih universal sebagai momen hangat untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Banyak orang memaknainya dengan makan malam bersama, menghias rumah, membungkus hadiah, hingga menonton film bertema Natal sebagai bagian dari tradisi merayakan kebersamaan.

3. Tradisi Christmas Eve

ilustrasi natal (pexels.com/Anton Belitskiy)
ilustrasi natal (pexels.com/Anton Belitskiy)

Laman National Today menjelaskan, bahwa pada malam Natal, anak-anak di seluruh dunia meninggalkan makanan dan minuman untuk siapa pun yang datang ke rumah mereka dan membawakan hadiah. Siapa yang mengirimkan hadiah ini, tergantung di belahan dunia mana kamu tinggal.

Di Swiss, ada Christchild. Di Denmark, ada peri Natal. Di Swedia, ada manusia kecil. Di Finlandia, ada kambing Natal. Di Latvia, adat istiadatnya adalah kamu dapat membuka hadiah di bawah pohon Natal setelah makan malam, dengan sedikit perubahan, sebelum hadiah diterima, orang yang menerimanya harus membacakan puisi pendek.

Pada akhirnya, Christmas Eve bukan hanya sekadar malam sebelum Natal, tetapi juga simbol harapan, refleksi, dan kedekatan dengan orang-orang tercinta. Baik dirayakan melalui ibadah, tradisi keluarga, maupun kebiasaan khas setiap budaya, malam ini selalu memberikan suasana hangat yang sulit tergantikan. Christmas Eve menjadi pengingat bahwa kebersamaan dan rasa syukur adalah inti dari perayaan Natal, menjadikannya salah satu momen yang paling bermakna sepanjang tahun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us

Latest in Life

See More

Corporate Cultural Shift 2025, Cara Kerja Perusahaan Tak Lagi Sama

25 Des 2025, 01:03 WIBLife