Apa Itu Diwali yang Dirayakan Seluruh Dunia Hari Ini?

- Diwali disebut Festival Cahaya, dirayakan oleh umat Hindu dengan menyalakan lampu-lampu sebagai simbol cahaya batin yang melindungi dari kegelapan spiritual.
- Perayaan berlangsung selama 5 hari dengan makna khusus setiap harinya, termasuk membersihkan rumah, mendekorasi hunian, dan melakukan pesta.
- Diwali memiliki makna berbeda bagi ajaran lain seperti Jainisme yang memperingati Dewa Mahavira mencapai nirwana dan Sikhisme yang merayakan kembalinya Guru Hargobind ke Amritsar.
Hari ini (20/10/2025), umat Agama Hindu merayakan Diwali atau Dipavali. Perayaan Diwali biasanya disebut sebagai Festival Cahaya, menjadi momentum yang paling penting, khususnya bagi masyarakat di negara seperti India, Nepal, Sri Langka, Malaysia, Singapura hingga Inggris.
Di negara-negara tersebut, Diwali menjadi hari libur nasional dan diperingati secara meriah sebagai bagian dari tradisi. Artikel ini akan memberimu pemahaman yang lebih dalam terkait Diwali, beserta sejarah, dan waktu perayaannya. Simak salah satu festival nasional yang kini juga dinikmati oleh komunitas non Hindu dari berbagai negara di dunia.
1. Pengertian Diwali

Nama Diwali berasal dari "avali" yakni barisan dan "deepa" atau lampu tanah liat yang dinayalakan oleh orang India di luar rumah mereka. Cahaya dari lampu-lampu tersebut melambangkan inner light atau cahaya batin yang memberi perlindungan dari kegelapan spiritual. Oleh karenanya, Diwali disebut juga Festival Cahaya.
Di Hari Diwali, umat Hindu akan menyalakan diyas atau lampu minyak untuk menghias area tempat tinggal mereka dan tempat berdoa. Lampu-lampu tersebut akan dinyalakan berjajar lalu di biarkan hanyut di sungai maupun anak sungai. Makna dari perayaan Diwali adalah merayakan kemenangan dari kebaikan atas kejahatan dan cahaya atas kegelapan.
Perayaan ini biasanya berlangsung selama 5 hari dengan setiap harinya memiliki makna khusus. Hari pertama, orang-orang akan membersihkan rumah dan berbelanja emas mau pun peralatan dapur. Tujuannya adalah untuk membawa keberuntungan. Di hari kedua, orang-orang akan mendekorasi hunian mereka dengan lampu tanah liat atau membentuk pola rangoli di lantai. Desain pola tersebut diciptakan menggunakan bubur warna atau pasir.
Hari ke-3 menjadi puncak festival. Keluarga berkumpul untuk Lakshmi puja atau berdoa kepada Dei Lakshmi, kemudian melakukan pesta dan perayaan kembang api. Hari berikutnya adalah tahun baru di mana teman dan kerabat saling berkunjung. Pada hari ke-5 atau terakhir, para saudara mengunjungi saudara perempuan yang telah menikah. Mereka membawakan makanan mewah.
2. Sejarah singkat Diwali

Diwali merupakan perayaan yang berakar dari agama Hindu, akan tetapi setiap wilayah memiliki tradisi dan makna yang berbeda-beda. Pada umumnya, umat Hindu akan menyalakan diya untuk mengundang kehadiran Lakshmi, dewi kekayaan dan keberuntungan.
Di India Utara, festival ini melambangkan kembalinya Pangeran Rama dari Ayodhya setelah menyelamatkan istrinya, Sita dan saudara laki-lakinya, Lakshman. Pangeran Rama menyelematkan Sitra dari pengasingan selama 14 tahun setelah ia memenangkan perang. Orang-orang Ayodhya menyalakan lampu untuk menerangi jalan mereka dari kegelapan.
Sementara di India Selatan, festival ini menjadi tanda atas kemenangan Krishna dari raksasa Narakasura. Sebagian lainnya merayakan Diwali sebagai tanda pernikahan Lakshmi dan Wisnu, ada pula yang menjadikan momen ini sebagai perayaan kelahiran Lakshmi.
3. Diwali bagi ajaran agama lain

Di luar agama Hindu, berbagai komunitas merayakan Diwali dengan makna berbeda. Bagi ajaran Jainisme (agama kuno di India yang menekan prinsip ahisma), Diwali menjadi peringatan ketika Jain Tirthankaras, Dewa Mahavira, mencapai nirwana.
Sementara sejak abad ke-18, ajaran Sikhisme memperingati Diwali sebagai masa kembalinya Guru ke-6, Hargobind ke Amritsar dari tahanan di Gwalior yang memenjarakannya pada 1619. Warga Amritsar menyalakan lampu di seluruh kota untuk memperingati momen tersebut.
Bagi Agama Budha, meski bukan merupakan festival utama, Diwali dirayakan sebagai hari ketika Kaisar Ashoka memeluk agama Budha di abad ke-3 SM. Menyambut hal itu, masyarakat menyalakan lampu, mendekorasi kuil dan biara, serta memuja sang Buddha.
Demikian tentang Diwali yang dirayakan seluruh dunia pada hari ini. Semoga menambah pengetahuanmu, ya!