ilustrasi membaca Al-Quran (pexels.com/Pok Rie)
Dikutip cendikia.kemenag.go.id, secara bahasa, kata syaja’ah berasal dari bahasa Arab yang artinya gagah atau berani. Sedangkan, secara istilah, kata syaja’ah mengacu pada keteguhan hati, ketegaran, dan keberanian saat ditimpa kesulitan.
Dengan kata lain, syaja’ah adalah sikap berani yang dimiliki oleh seseorang demi mempertahankan kebenaran serta menghadapi tantangan yang didasari oleh pertimbangan yang matang. Masih mengutip laman yang sama, antonim (lawan) dari kata syaja’ah adalah al-jubn yang berarti pengecut.
Pengecut merupakan salah satu sifat tercela dan sangat berbahaya. Sifat ini patut dihindari, terutama pengecut dalam mempertahankan kebenaran. Sebab, orang yang pengecut cenderung lebih takut mendapat celaan dari orang lain dibandingkan takut kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, orang yang beriman harus memiliki sikap syaja’ah. Selain membantu menghindari perilaku pengecut, syaja’ah juga membantu seseorang menjadi lebih sabar, gak mudah terpengaruh, dan tetap teguh pada pendiriannya. Sebagaimana diterangkan dalam Q.S. Ali-Imran ayat 139, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman.” (Q.S. Ali-Imran 3:139)