Tarian Haka adalah salah satu warisan budaya paling ikonik dari Suku Maori di Selandia Baru (New Zealand). Lebih dari sekadar tarian, Haka merupakan ekspresi yang penuh makna. Tarian ini menjadi viral di media sosial setelah dibawakan oleh Hana Rawhiti di Parlemen New Zealand.
Tarian ini menjadi bentuk protes dari parlemen Selandia Baru. Yuk, simak di bawah ini penjelasan lebih detail terkait Tarian Haka!
Secara umum, Tarian Haka merupakan tarian sebagai bentuk protes atau untuk seruan perang dari Suku Maori di Selandia Baru. Tarian tersebut dibawa oleh Hana sebagai bentuk protes/menentang RUU yang kontroversial.
Tarian ini biasanya melibatkan seluruh anggota tubuh dengan gerakan ritmis. Selain itu, biasanya tarian haka memiliki gerakan menepuk-nepuk dada dan paha serta menghentakkan kaki.
Biasanya, Tarian Haka ini diiringi juga oleh nyanyian. Selain itu juga diiringi oleh ekspresi wajah yang tampak 'garang' dan 'mengintimidasi'. Misalnya, semacam mimik wajah yang geram, melotot, atau bahkan menjulurkan lidah.
Sedangkan secara tradisional, biasanya Tarian Haka dilakukan saat ada pertemuan dua pihak. Bukan hanya itu, Tarian Haka juga biasa digunakan oleh suatu suku/komunitas untuk menyambut kunjungan seorang pengunjung.
RUU yang kontroversial ini diusulkan oleh Partai Libertarian Act. Isi RUU-nya memuat tentang undang-undang perjanjian Selandia Baru antara Kerajaan Inggris dan Suku Maori.
RUU tersebut dinilai bisa mengancam hak-hak Suku Maori di Selandia Baru. Pasalnya, RUU ini berisi penghapusan prinsip penting dalam perjanjian Waitangi (perjanjian yang ditandatangani oleh lebih dari 500 kepala suku Maori dan Inggris 184 tahun lalu).
Itu dia penjelasan terkait tarian Haka yang saat ini sedang viral di media sosial. Semoga bisa menjadi pengetahuan baru untuk kamu, ya!