Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Tren KaburAjaDulu yang Viral, Ajak Pindah ke Luar Negeri?

ilustrasi kerja di luar negeri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di Indonesia tengah ramai tagar 'Kabur Aja Dulu' sebagai respons atas fenomena yang dihadapi masyarakat terkait kondisi negara saat ini. Hastag yang banyak digunakan oleh pengguna media sosial ini menjadi muncul atas hasil diskusi di berbagai forum.

Namun, apa sih makna #KaburAjaDulu dan bagaimana hubungannya dengan kondisi dalam negeri saat ini? Benarkah tagar ini yang memicu munculnya brain drain, yakni situasi dimana profesional terdidik memilih pergi? Temukan penjelasannya dalam artikel ini!

1. Mengenal fenomena Kabur Aja Dulu

ilustrasi pria merantau (pexels.com/Helena Lopes)

Tagar Kabur Aja Dulu telah menjadi fenomena luas yang jadi gambaran kekecewaan atas kondisi yang dihadapi oleh generasi muda terhadap kondisi di dalam negeri. Kabur Aja Dulu menjadi manifestasi kolektif yang dipicu berbagai masalah sosial seperti beban pajak hingga kesulitan lapangan kerja.

Baru-baru ini hastag Kabur Aja Dulu kembali memanas akibat isu efisiensi anggaran yang berimbas pada berbagai sektor, misalnya potongan dana pendidikan, gangguan layanan publik, pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain.

Hastag ini kemudian mendorong individu untuk 'kabur dulu' ke luar negeri dengan harapan akan mendapat kehidupan yang lebih baik. Tagar ini turut diramaikan dengan beragam informasi seputar beasiswa, lowongan kerja, hingga tips adaptasi kehidupan di luar negeri. 

Fenomena ini menunjukkan pesimisme anak muda terhadap konflik yang terjadi di dalam negeri. Sehingga salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah meninggalkan tanah air dan memulai kehidupan baru di negeri lain. Apakah kamu termasuk orang yang punya keinginan untuk kabur aja dulu?

2. Hubungan kabur aja dulu dengan brain drain

ilustrasi kuliah di luar negeri (freepik.com/freepik)

Naiknya tren Kabur Aja Dulu, diikuti dengan munculnya istilah brain drain. Jika merujuk pada Cambridge Dictionary, brain drain adalah situasi di mana banyak ahli serta tenaga terdidik meninggalkan negara asal mereka untuk bekerja dan hidup di negara lain yang memiliki kualitas lebih baik. 

Menurut dokumen yang diterbitkan World Bank, fenomena ini dapat berimbas buruk pada perkembangan negara yang ditinggalkan oleh orang-orang intelek tersebut. Situasi ini diproyeksikan dapat berdampak pada kesejahteraan dan pertumbuhan berbagai sektor.

Negara juga dapat kehilangan tenaga terampil untuk profesi yang krusial seperti tenaga kesehatan, peneliti, dan lain-lain. Secara keseluruhan, efek dari brain drain akan meliputi kehidupan masyarakat secara keseluruhan, baik secara sosial, ekonomi, hingga politik.

3. Apakah dampak buruk dari tagar Kabur Aja Dulu dan brain drain?

Ilustrasi ke luar negeri (unsplash.com/Briana Tozour)

Sejumlah dampak buruk akan dihadapi oleh negara bila gerakan KaburAjaDulu kian masif dilakukan. Jika angka profesional terus menurun, maka Indonesia akan semakin kehilangan tenaga ahli dalam bidang tertentu. Hal ini juga sejalan dengan pengaruh ekonomi dimana pendapatan perkapita akan menurun sehingga imbasnya kian meluas.

Layanan publik seperti kesehatan, pendidikan hingga pemerintahan akan mengalami penurunan. Efeknya akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di berbagai lini. Inovasi dan pengetahuan juga semakin menurun, sulit untuk menghasilkan intelek baru.

Tak hanya itu, reputasi negara juga semakin dipertanyakan. Masyarakat kehilangan bisa kepercayaan dan menimbulkan dampak jangka panjang yang mengganggu keberlangsungan kehidupan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Dina Fadillah Salma
3+
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us