Selain puasa wajib yang dilakukan pada bulan Ramadan, seorang muslim bisa menjalankan puasa sunah meskipun hukumnya tidak harus. Puasa sunah juga biasa dijalankan dengan waktu tertentu, seperti puasa Senin-Kamis.
Perlu diketahui bila ada hari yang diharamkan untuk berpuasa, yakni pada Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, hari Tasyriq, dan sebagainya. Lantas, apakah boleh puasa di hari jumat? Yuk, simak hukum puasa sunah di hari Jum'at dan tata caranya di artikel ini!
Merujuk pada pendapat dari Imam An-Nawawi, sebagaimana dikutip As-Suyuthi, yang menjelaskan:
“Pendapat yang paling sahih menurut mazhab kami dan ini termasuk pendapat jumhur ulama bahwa puasa hari Jumat makruh kalau tidak puasa sebelum dan sesudahnya. Sebagian pendapat mengatakan tidak makruh, kecuali bagi orang yang terhalang ibadahnya lantaran puasa dan tubuhnya lemah.”
Singkatnya, hukum puasa sunah di hari Jumat itu terbilang makruh.
Imam Nawawi Rahimahullah mengatakan, Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jumat secara bersendirian. Namun, puasa sunah di hari Jumat bisa menjadi tidak makruh atau tidak dilarang jika ada alasan tertentu.
Alasan tersebut adalah bila seseorang biasa puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak) dan bertepatan dengan hari Jumat. Dengan demikian, orang itu boleh berpuasa Daud di hari Jumat.
Hal ini juga disampaikan dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah. Dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Janganlah khususkan malam Jumat dengan salat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya. Janganlah pula khususkan hari Jumat dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya, kecuali jika ada puasa yang biasa kalian lakukan."
Puasa sunah di hari Jumat juga diperbolehkan bila kamu sedang menjalankan puasa enam hari menyambut bulan Syawal. Hanya saja, diharamkan berpuasa pada tanggal 1 Syawal sebab tanggal tersebut merupakan hari raya umat Islam.
Tentang keutamaan puasa Syawal itu sendiri, Rasul menegaskan dalam sabdanya, bahwa puasa enam hari di bulan Syawal seperti puasa setahun penuh. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadis, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”
Berdasarkan ketentuan di atas, makruh hukumnya jika melakukan puasa sunah Syawal hanya pada hari Jumat saja. Kecuali jika seseorang turut berpuasa pada hari Kamis atau hari Sabtu.
Untuk melakukan puasa sunah di hari Jumat, pertama kamu harus mengikuti puasa pada hari sebelumnya atau hari setelahnya. Hal ini didasari atas beberapa hadis yang memang membolehkannya.
Salah satu hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, 'Janganlah kalian puasa di hari Jumat kecuali melakukan puasa sebelum atau sesudahnya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Kamu juga tetap bisa melakukan puasa sunah hanya di hari Jumat tanpa berpuasa pada hari sebelumnya atau hari setelahnya. Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, puasa di hari Jumat tanpa diikuti hari sebelumnya atau setelahnya, memiliki hukum makruh.
Dengan hukumnya yang makruh, berpuasa di hari Jumat sepertinya tidak memiliki keistimewaan yang cukup berharga. Hanya saja, ini tidak sama apabila puasa yang kamu jalankan di hari Jumat adalah puasa Ramadan.
Berikut ini beberapa keistimewaan yang bisa kamu dapatkan bila menjalankan ibadah puasa Ramadan di hari Jumat:
Lebih bermakna
Rasulullah berkata yang dijelaskan dalam Hadis Riwayat Ahmad: “Hari Jumat adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari Jumat ini lebih mulia dari Hari Idul Fitri dan Hari Idul Adha di sisi Allah.”
Di hari terbaik dan mulia inilah, puasa yang kita lakukan menjadi lebih bermakna.
Waktu yang mustajab untuk berdoa
Dalam Hadis Riwayat Abu Hurairah dijelaskan bahwa pada hari Jumat terdapat waktu mustajab, di antaranya jika seorang muslim berdoa dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu. Maka niscaya Allah akan mengabulkannya.
Dari berbagai macam pendapat tentang waktu mustajab itu, ada dua yang paling kuat, yaitu pertama saat duduknya khatib sampai selesainya salat. Kedua setelah waktu Asar. Jadi gunakan sebaik-baiknya waktu mustajab ini untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT.
Hari dihapuskannya dosa-dosa
Rasulullah SAW pernah bersabda: “Antara salat yang lima waktu, antara Jumat yang satu dan Jumat berikutnya, antara Ramadan yang satu dan Ramadan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no. 233).
Hadis tersebut menjelaskan kalau ibadah di hari Jumat bisa menghapus dosa-dosa, termasuk melakukan ibadah puasa Ramadan di hari Jumat.
Itu dia penjelasan mengenai hukum puasa sunah di hari Jumat dan tata cara puasa sunah di hari Jumat. Semoga bisa menambah pengetahuanmu dalam menjalankan ibadah yang baik dan benar, ya!