ilustrasi mendirikan salat (pexels.com/Thirdman)
Salat tarawih dilakukan pada malam hari setelah salat isya. Berdasarkan hukum Islam, salat tarawih sebaiknya ditunaikan secara berjamaah. Hukumnya tergolong sunah kifayah.
Menukil NU Online, Syekh Wahbah Zuhaili menjelaskan dalam al-Fiqhul Islâmi wa Adillatuh, sunah kifayah untuk salat tarawih berjamaah artinya jika semua jamaah masjid meninggalkan jamaah tarawih, maka semuanya mendapatkan dosa. Namun, jika seseorang tetap ikut berjamaah, maka gugur dosa-dosa yang lain.
Namun, hukum untuk salat tarawih berjamaah tidak mengikat ketat. Apabila seorang Muslim tidak bisa melakukan salat tarawih secara berjamaah, maka diperbolehkan untuk salat sendirian atau munfarid.
Salat tarawih sendiri tetap sah dan berpahala. Cara salatnya pun sama seperti saat berjamaah, yaitu dengan salat dua rakaat, salam, lalu diulang sesuai jumlah rakaat yang diinginkan (biasanya 8 atau 20 rakaat). Kemudian, salat tarawih ditutup dengan salat witir.
وهي عشرون ركعة مجمع على سنيتها... ولا تصح بنية مطلقة بل ينوي ركعتين من التراويح أو من قيام رمضان أو سنة التراويح
Artinya: "Salat tarawih berjumlah 20 rakaat yang disepakati kesunnahannya. Salat tarawih tidak sah dikerjakan dengan niat salat mutlak (tanpa penyebutan kata tarawih di dalam hati), tetapi ia harus meniatkan salat dua rakaatnya sebagai bagian dari salat Tarawih, salat malam Bulan Ramadan, atau salat sunnah Tarawih. (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 112).
Jadi, apakah boleh salat tarawih sendiri? Jawabannya adalah boleh, ya. Baik di rumah, kontrakan, atau kos, kamu tetap bisa menunaikan salat tarawih meskipun sendirian.