ilustrasi berkumur dengan hidrogen peroksida (tintuc.beorganic.vn)
Dikutip dari situs NU Online, membersihkan gigi dan mulut pada saat puasa dianjurkan diatur waktunya. Ini karena membersihkan gigi dan mulut di siang hari dapat menyalahi keutamaan.
Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain, menyampaikan hal berikut.
ومكروهات الصوم ثلاثة عشر: أن يستاك بعد الزوال
“Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zuhur,” (Lihat Nihayatuz Zein fi Irsyadil Mubtadi’in, Cetakan Al-Maarif, Bandung, Halaman 195).
Dalam konteks tersebut, bersiwak atau berkumur disebut makruh karena pembersihan mulut di saat puasa merupakan tindakan menyalahi yang utama. Utamanya adalah mendiamkan mulut dan aromanya yang kurang sedap apa adanya. Aroma inilah yang disukai Allah di hari kiamat.
Al-Habib Abdulah bin Husein bin Thahir dalam karya "Is‘adur Rafiq wa Bughyatut Tashdiq" menyebut
ويكره السواك بعد الزوال للصائم لخبر "لخلوف" أي لتغير "فم الصائم يوم القيامة أطيب عند الله من رائحة المسك".
“Bagi orang berpuasa, makruh bersiwak setelah zuhur berdasarkan hadits, "Perubahan aroma mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat daripada wangi minyak misik." (Lihat Is‘adur Rafiq, Cetakan Al-Hidayah, Surabaya, Juz I, Halaman 117).
Itu dia penjelasan, apakah kumur saat puasa bikin batal. Jadi, kegiatan ini tidak akan membuat puasa batal asalkan air tidak masuk kerongkongan ya! Namun jika kamu ingin mendapatkan keutamaan lebih, hindari berkumur sebelum zuhur.