Siti Salamah Pelopori WasteHub untuk Kesejahteraan Pemulung

Pengelolaan sampah terintegrasi berdayakan para pemulung

Keberadaan sampah tak lepas dari kehidupan sehari-hari. Dilansir UNEP, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan pencemaran sampah plastik. Setiap tahunnya, negara yang kaya akan sumber daya alam ini menghasilkan 3,2 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola. Sekitar 1,29 juta ton diantaranya berakhir di laut.

Tentunya hal ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, keberadaan sampah plastik dapat menggangu kehidupan biota laut, merusak lingkungan, dan sumber penyakit.

Pengelolaan sampah terintegrasi dibutuhkan dalam mengatasi maraknya sampah yang berada di lingkungan. Siti Salamah bersama rekannya menyulap sampah menjadi ladang berkah dengan mendirikan Waste Solution Hub atau akrab disebut WasteHub. Sistem pengelolaan limbah ini mereka dirikan di Tanggerang Selatan, Banten.

Berkat kontribusinya dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan pemulung, Siti Salamah memperoleh apresiasi SATU Indonesia Awards pada 2021 dari Astra dalam kategori kelompok. Kategori kelompok sendiri mencakup bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan dan teknologi.

Perjalanan Siti Salamah bersama Waste Solution Hub yang penuh tantangan dan menginspirasi patut kita simak. Berikut kisah inspiratifnya yang bisa kamu teladani.

Baca Juga: Dongeng Jadi Senjata Eklin Amtor de Fretes Melawan Sejarah Kelam

1. Kolaborasi Siti Salamah dan Ranitya Nurlita membangun Waste Solution Hub

Siti Salamah Pelopori WasteHub untuk Kesejahteraan PemulungSiti Salamah dan Ranitya Nurlita, pelopor Waste Solution Hub (instagram.com/shetysalamah)

Siti Salamah aktif berkecimpung di bidang sosial sejak 2014 mulai dari program One Day One Juz dan Komunitas Belajar di Jakarta Barat. Pada 2015, ia mendapatkan pesan untuk membantu kegiatan di pemukiman kumuh lapak pemulung. Mengawali kegiatan mengajar anak-anak pemulung tidak disangkanya bisa berlangsung lama dan membuatnya aktif dalam berbagai kegiatan di lapak pemulung.

Pertemuan Siti Salamah dan Ranitya Nurlita di Protection Forum pada 2017 menjadi awal mula perkenalan keduanya. Ranitya Nurlita seorang aktivis lingkungan yang memiliki cita-cita membangun pengelolaan sampah terintegrasi, seperti yang pernah ia lihat di Amerika Serikat. Sama-sama memiliki misi mulia, kedua perempuan hebat bersama keempat rekannya mendirikan Waste Solution Hub pada Desember 2018 di Tangerang Selatan, Banten.

Waste Solution Hub bekerja sama dengan kaum marjinal, khususnya para pemulung, dalam pengelolaan sampah. Siti Salamah di Waste Solution Hub menjabat sebagai Chief Operation Officer (COO).

2. Siti Salamah sempat putus asa saat membina para pemulung

Siti Salamah Pelopori WasteHub untuk Kesejahteraan PemulungSiti Salamah dan para pemulung (dok.pribadi/Siti Salamah)

Selama perjalanannya berdedikasi membina para pemulung, Siti Salamah mengaku sempat trauma. Bukan tanpa sebab, rasa kekecewaan Siti lantaran sikap orang yang berada di lapak menyakiti hatinya. Bahkan Situ sempat drop yang membuatnya butuh waktu sekitar 1—2 bulan rehat tak mengajar anak lapak.

Permintaan maaf warga lapak dan momen ujian anak lapak menjadi titik balik Perempuan berusia 35 tahun ini memutuskan mengajar anak lapak. "Kalau bukan saya siapa lagi," tutur Siti dalam sesi wawancara.

Meski semangat mengajar anak lapak sempat padam, Siti akhirnya sadar dan tidak ingin terus menerus bersikap egois. Sekarang prinsip Siti Salamah untuk tetap menjaga semangat dalam berdedikasi membantu para pemulung dan anak-anak pemulung, yakni saat dirinya lelah, maka akan berhenti sejenak tidak memaksakan keadaannya.

3. Program WasteHub dan dampak baiknya pada sirkular ekonomi

Siti Salamah Pelopori WasteHub untuk Kesejahteraan PemulungSiti Salamah memberikan sosialisasi di lapak pemulung (dok.pribadi/Siti Salamah)

WasteHub memiliki misi sosial membina para pemulung, mensosialisasikan pengelolaan sampah ke sekolah-sekolah, kampus, dan lingkungan masyarakat. Selain gencar di bidang sosial, WasteHub mengibarkan sayapnya untuk memberikan dampak baik secara ekonomi. Sistem sirkular ekonomi tersusun rapi, terintegrasi, dan dapat membantu perubahan ekonomi untuk warga binaan.

Berdasarkan data wastehub.id, kegiatan pengelolaan sampah yang telah dilakukan meliputi jasa:

  1. Acara dan klaster pengelolaan sampah.
  2. Pelatihan intensif pemulung.
  3. Konsultan keberlanjutan.
  4. PlasticHub (pembuatan prototipe).
dm-player

Selalu ingin berkembang, WasteHub merencanakan berbagai program yang akan segera hadir, seperti produk, daur ulang makanan dan organik, serta fasilitas pengelolaan sampah terpadu. 

WasteHub telah melaksanakan lebih dari 10 proyek dan memberdayakan sekitar 1222 pemulung. Jumlah sampah yang telah dikelola Waste Solution Hub berdasarkan data wastehub.id mencapai 2437,17 kg.

Baca Juga: Tantangan Fish Go hingga Jadi Aplikasi yang Diandalkan Nelayan Badung

4. Keseruan dan pengalaman menarik Siti Salamah selama menjalankan program WasteHub

Siti Salamah Pelopori WasteHub untuk Kesejahteraan Pemulungprogram sedekah sampah (instagram.com/wastehub.id)

Salah satu program menarik yang digagas WasteHub adalah sedekah sampah di masjid-masjid. Di program ini Masyarakat mengumpulkan dan menyedekahkan sampah miliknya ke masjid.

"Pemulung kita yang biasanya hanya mengangkut sampah disekitar kompleks. Kalau ada sedekah sampah pemulung kita jadi moderator yang ngasih edukasi pemilahan ke warga-warga," ujar Siti.

Manfaat yang dirasakan dari berbagai program WasteHub membuat ekonomi warga binaan membaik. Mereka yang pada awalnya tinggal di lapak pemulung, sekarang bisa mengontrak.

Seringnya keterlibatan pemulung dengan para warga juga memudahkan para pemulung yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap kini ada yang menjadi ART. Dalam segi pendidikan anak-anak pemulung yang awalnya tidak sekolah sekarang sudah bisa bersekolah bahkan sudah ada yang menjadi guru.

5. Keterbatasan dana dan SDM menjadi tantangan terbesar selama mengelola WasteHub

Siti Salamah Pelopori WasteHub untuk Kesejahteraan Pemulungkegiatan dilapak pemulung (dok.pribadi/Siti Salamah)

Perjalanan yang dilalui Siti Salamah dalam membesarkan WasteHub bukan tanpa rintangan. Kualitas sumber daya manusia yang rendah dan pendanaan minim saat merintis WasteHub menjadi tantangan terbesar.

Banyaknya aral melintang dalam mengelola WasteHub bukan menjadi alasan untuk mundur. Sejak awal berdiri, Siti Salamah dan rekan-rekannya memutar otak cara agar WasteHub dapat terus berkembang.

Pada akhirnya, WasteHub mencari lomba-lomba maupun bikin gebrakan untuk mendapatkan dana dan memperluas jaringan. Bukti keberhasilan WasteHub menjadi satu-satunya komunitas Indonesia yang terbang ke China.

6. Harapan besar WasteHub menebar manfaat ke berbagai penjuru

Siti Salamah Pelopori WasteHub untuk Kesejahteraan Pemulungpotret ceria anak-anak pemulung (dok.pribadi/Siti Salamah)

Sebagai pelopor berdirinya sistem pengelolaan sampah, Siti Salamah menuai harapan besar untuk WasteHub agar bisa berkembang sesuai tujuannya, yakni principal next level. WasteHub berupaya mendampingi para pemulung dan menebar manfaat lebih luas lagi.

Kedepannya, WasteHub bisa menjadi pelopor untuk komunitas lingkungan. Membantu perekonomian pemulung serta membangun cita-cita buat anak-anak pemulung agar bisa sekolah dengan baik dan tidak kehilangan masa muda karena mengikuti jejak orangtua menjadi pemulung tanpa ada keinginan untuk maju.

Kisah inspiratif Siti Salamah dalam dedikasinya membina pemulung dan mengelola sampah patut dijadikan teladan. Banyak solusi yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan sampah agar memiliki nilai tambah, seperti mengumpulkan lewat bank sampah maupun WasteHub.

Motivasi buat masyarakat dan anak muda yang ingin berkontribusi terhadap lingkungan untuk tak ragu memulainya. Bisa dilakukan secara pelan-pelan dulu. Melestarikan Bumi menjadi tanggung jawab kita semua.

Baca Juga: Konservasi Laut Sungai Pinang ala David Hidayat dan Andespin

Atul Hamdalah Photo Verified Writer Atul Hamdalah

Selalu mencoba bahagia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya