10 Ayat Alkitab tentang Pernikahan Kristen dan Kisahnya

"Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." (Kejadian 2:21-23).

Ini adalah awal mulanya pernikahan yang saleh. Laki-laki dan perempuan tetap menjadi dua individu, tetapi dalam Allah, keduanya menjadi satu dalam tujuan. Mereka berbagi nilai yang sama, tujuan yang sama, dan pandangan yang sama. Mereka bekerja sama untuk membangun keluarga yang kuat dan saleh. 

Amsal 31 menggambarkan istri yang ideal. Namun, pada kenyataan di dunia, gambaran dari Kitab Amsal juga berlaku untuk suami yang ideal. Nah, berikut beberapa karakteristik jodoh yang baik berdasarkan Amsal 31, di antaranya:

• Dapat diandalkan (ayat 11);
• Berpandangan positif (ayat 12);
• Pekerja keras (ayat 13);
• Menyediakan kebutuhan rumah tangga (ayat 15);
• Hemat (ayat 16);
• Penyayang dan menghargai sesama (ayat 20);
• Dipandang baik oleh masyarakat (ayat 23);
• Baik hati (ayat 26);
• Dicintai dan dihormati (ayat 28);
• Memiliki reputasi yang baik di luar rumah (ayat 31);

Pernikahan telah dijelaskan Tuhan dalam Alkitab, melalui ayat-ayatnya yang dapat digunakan untuk memanjatkan doa. Berikut beberapa ayat Alkitab mengenai pernikahan yang musti dipahami:

1. Markus 10:6-9: Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
2. Kejadian 2:18: TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
3. Pengkhotbah 9:9: Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
4. Efesus 5:25: Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.
5. Efesus 5:28: Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
6. Efesus 5:33: Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
7. 2 Korintus 6:14: Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
8. Yesaya 62:5: Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
9. Amsal 31:10: Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
10. Amsal 18:22: Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN.

Cara Alkitab mengajarkan kehidupan kepada kita adalah dengan menceritakan kisah dan memberikan contoh (1 Korintus 10:11). Dalam ruang lingkup pernikahan, Alkitab memberikan contoh penikahan yang baik dan yang buruk melalui dua kisah berikut:

Rut dan Boaz

Untuk contoh pernikahan yang baik, terdapat dalam Kitab Rut pada Perjanjian Lama, yang menceritakan kisah pernikahan Rut dan Boaz, mulai dari mereka bertemu dan bersatu. Rut dan Boaz mungkin hidup di zaman dan budaya yang sangat berbeda dari sekarang, jadi mungkin beberapa detail tampak aneh. Namun prinsip-prinsip pernikahan yang baik tidak lekang oleh waktu.

Samson

Contoh dari pernikahan yang buruk adalah kisah dari Simson dan Delilah yang diceritakan dalam Kitab Hakim-Hakim. Di mana sang istri mengkhianati suaminya, hingga hidup suami berakhir tragis. 

Demikianlah pandangan Alkitab terhadap pernikahan. Carilah pasangan hidup sesuai dengan petunjuk Tuhan agar pernikahan diberkati selalu hingga akhir hayat.